close
Nuga Sehat

Prostat? Kenali Gejalanya Sejak Awal

Prostat?

Ya, itulah musuh terbesar lelaki baya yang keberadaannya sulit dikenali secara dini.

Apalagi kalau prostat tersebut berkembang menjadi kanker berupa tumor ganas berbentuk sebuah kelenjar pada sistem reproduksi pria.

Prostat sebagai penyakit khas lelaki baya itu, secara  umum, berkembang sangat lama dan tidak mudah menyebar ke organ tubuh lain.

Walau ada juga jenis  prostat yang agresif.

Sayangya, hampir tidak ada tanda-tanda  prostat, terutama kanker,  di awal kemunculannya.

Ketika kelenjar prostat membengkak atau sudah menyebar, biasanya baru bergejala.

Seperti ditulis laman situs kesehatan  Web MD, gejala yang dapat terasa ketika seorang pria terkena kanker prostat antara lain, sering buang air kecil terutama di malam hari, kesulitan menghentikan aliran urine, bahkan mudah mengeluarkan urine ketika tertawa dan batuk.

Bisa juga terasa sakit atau seperti rasa terbakar saat buang air kecil dan ejakulasi, mengeluarkan darah dari urine arah maupun air mani, hingga tekanan aliran urine yang tidak lancar atau terputus-putus.

Walau begitu, gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh masalah infeksi saluran kemih atau pembesaran prostat yang bukan karena kanker.

Pada kanker prostat, gejala bisa diikuti dengan rasa nyeri di panggul, punggung bawah, paha atas, dan tulang rusuk.

Memang perlu pemeriksaan lebih lanjut pada kelenjar prostat untuk memastikan apakah terjadi infeksi atau kanker.

Dalam pemeriksaan kesehatan berkala, laki-laki berusia lanjut dianjurkan untuk juga memeriksakan keadaan kelenjar prostatnya.

Risiko kanker prostat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan colok dubur dan pertanda tumor yang disebut PSA.

Pada stadium awal, biasanya kanker prostat tidak menunjukkan gejala.

Namun pada stadium lanjut, penderita dapat mengalami gangguan aliran urin antara lain seperti sulit memulai atau menghentikan aliran urin, sering urinasi terutama saat malam, ditemukan darah di urin, nyeri, dan rasa membakar ketika urinasi.

Gejala lainnya adalah nyeri yang dapat menjalar ke tulang belakang bagian bawah, pelvis, atau paha atas yang menjadi indikasi bahwa penyakit telah menyebar ke tulang.

American Cancer Society menyarankan para pria untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker prostat, terutama bagi mereka yang berusia di atas lima puluhan tahun.

Pemeriksaan lebih awal  pada usia empat puluhan tahun dapat dilakukan apabila terdapat riwayat keluarga  yang pernah menderita kanker prostat

Selain itu Anda juga perlu tahu,  tidak semua pembesaran prostat berisiko kanker.

Masih belum diketahui mengapa ada pria yang terkena perbesaran prostat jinak dan ada yang tidak.

Perbesaran prostat jinak alias Benign Prostatic Hyperplasia  terjadi ketika sel-sel prostat tumbuh tidak normal.

Ketika prostat membesar, prostat menekan uretra, saluran yang membawa urin ke kandung kemih.

Tekanan dari prostat ini menyebabkan terjadinya gejala aliran urin yang lemah dan menetes. Selain itu ada kebutuhan berkali-kali untuk berkemih di malam hari.

Sudah dilakukan penelitian di bidang kesehatan prostat.

Namun para ilmuwan masih belum tahu mengapa pria mendapatkan perbesaran prostat sementara yang lain tidak.

Belum diketahui juga hal-hal yang bisa mencegah perbesaran prostat.

Faktor risiko yang bisa dicatat dari perbesaran prostat adalah usia dan riwayat keluarga. Hormon hanya dipercaya mempercepat pertumbuhan sel prostat.

Sebuah penelitian pernah menghubungkan asupan tinggi kalori juga diet tinggi protein serta asam lemak tak jenuh ganda dengan perbesaran prostat.

Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa mengasup kelebihan kalori ada hubungannya dengan stimulasi perbesaran prostat.

Kelebihan kalori selanjutnya menyebabkan pemumpukan lemak. Penumpukan lemak ini selanjutnya mempengaruhi hormon yang kemudian memicu perbesaran prostat.

Bukti dari sejumlah penelitian menyimpulkan secara tidak langsung bahwa jika pria menghindari asupan tinggi kalori, obesitas dan resistensi insulin berarti mengurangi risiko perbesaran prostat.

Sementara penelitian lain menyimpulkan olah raga membantu melindungi pria dari kanker prostat.

Karena tubuh yang banyak bergerak mempengaruhi secara langsung kadar hormon dan membantu kontrol berat badan, berolah raga juga mengurangi risiko perbesaran prostat jinak.

Selain rendah kalori, pria juga sebaiknya tak ragu-ragu mengonsumsi banyak sayuran untuk mencegah perbesaran prostat. Jennifer Nelson, MS, RD, dari Mayo Clinic, AS menyarankan mengonsumsi sayur yang kaya vitamin C.

Misalnya paprika, brokoli, kembang kol, tomat.

Nelson juga mengatakan makanan yang mengandung zinc juga bisa membantu pencegahan perbesaran prostat.

Misalnya, kerang, kepiting, daging domba dan sapi. Namun daging domba dan sapi ini disarankan tanpa lemak.

Pernah ada penelitian pria Yunani yang makan banyak buah mengalami penurunan perbesaran prostat jinak.

Penyebabnya, buah kaya akan vitamin dan antioksidan alami bernama fitokimia. Radikal bebas tampaknya ikut berperan dalam perbesaran prostat seperti halnya peranannya dalam kanker prostat.

Sebuah studi pernah menemukan bahwa likopen, antioksidan yang terdapat dalam tomat yang dimasak bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat.

Bila mengalami perbesaran prostat, tindakan paling baik adalah berkonsultasi dengan dokter. Terutama bila pria mengalami sensasi terbakar, nyeri atau darah ditemukan ketika sedang berkemih.

Gejala-gejala tersebut bisa indikasi terjadinya perbesaran prostat. Bisa juga kanker atau gangguan kesehatan lain yang membutuhkan perawatan medis.

Bila diagnosis dokter memang perbesaran prostat jinak, pengobatan yang bisa ditawarkan dokter adalah obat-obatan atau operasi.

Suplemen yang mengandung saw palmetto menurut para ahli dari AS tidak terlalu menjanjikan sebagai terapi alternatif untuk mengurangi gejala perbesaran prostat.

Untuk terapi pencegahan, ada sebuah studi yang meneliti pencegahan kanker prostat dengan mengonsumsi kedelai, selenium, vitamin E dan D. Namun dampak potensialnya pada kanker prostat maupun perbesaran prostat masih belum diketahui.

Hingga saat ini tindakan paling baik untuk mencegah perbesaran prostat adalah dengan menjaga berat badan sehat dengan mengurangi kelebihan kalori serta aktif secara fisik.

Kemudian jangan lupa mengonsumsi banyak sayur, buah dan kacang-kacangan. Pola makan serupa ini juga disarankan American Institute for Cancer Research untuk menurunkan risiko kanker.

Tags : slide