close
Nuga Bola

Mourinho Memerlukan Stabilitas Chelsea

Berakhirnya spekulasi kepindahan Jose Mourinho ke Chelsea, membuat sang pelatih yang dijuluki “The Special One” itu lebih membuka diri dengan berkomentar bahwa dia akan menjaga stabilitas tim selama berada di Stamford Bridge.

“Stabilitas penting untuk perkembangan Chelsea saat ini. Saya berharap bisa menjadi manajer The Blues untuk waktu yang lebih panjang,”ujar Mourinho kepada tabloid “The Sun” dalam edisi “web”nya Selasa.

Mulai musim depan, Mourinho akan kembali menangani Chelsea. Dia diikat dengan kontrak yang berdurasi selama empat tahun. Di periode pertamanya di Stamford Bridge, Mourinho hanya bertahan selama tiga tahun. Mourinho memutuskan untuk hengkang di tahun 2007 meski kontraknya masih tersisa tiga tahun.

Manajer asal Portugal itu memang tercatat tak pernah bertahan di satu klub yang ditanganinya hingga lebih dari tiga tahun. Tapi kini bersama Chelsea, Mourinho berharap bisa bertahan lebih lama. “Saya harap demikian. Ketika Anda melihat profil skuat Chelsea, saya pikir itulah yang mereka butuhkan saat ini,” ujar Mourinho dalam wawancaranya dengan Chelsea TV.

“Jika Anda melihat di masa saya, ada sekitar empat atau lima pemain muda dan ada beberapa yang lebih tua – sangat penting untuk klub dan keseimbangan skuat. Tapi ini adalah skuat muda dengan banyak talenta dan saya pikir mereka butuh stabilitas untuk mencapai titik tertinggi dari evolusi mereka dan untuk karier mereka,” lanjut eks pelatih Real Madrid itu.

“Mereka butuh stabilitas, stabilitas yang saya harap bisa saya beri dan di antara saya, pemilik klub dan tentu klub, kami tidak punya keraguan pada apa yang ingin kami lakukan dan pendekatan yang kami miliki. Saya sangat yakin saya bisa membantu tim dan membantu pemain muda untuk berkembang,” katanya.

Mourinho yang tiba Senin di London menegaskan bahwa dirinya akan menukangi Chelsea untuk meraih trofi musim depan. Ia menilai klub sangat mencintai dan menghargainya. “Saya datang ke London, dan akan menjadi pelatih Chelsea,” tegas Mourinho, seperti dilansir Sports Mole..

“Saya merasa orang-orang di sana mencintai saya dan dalam hidup Anda pasti mencari yang seperti ini. Hidup itu indah dan singkat, jadi Anda harus mencari apa yang terbaik untuk Anda,” sambungnya.
Sebelumnya, Jose Mourinho menegaskan bahwa pada akhir pekan ini ia sudah resmi menjadi manajer Chelsea. Ia mengaku sangat bahagia bisa kembali ke klub lamanya.

“Tunggu saja apa yang saya lakukan nanti sebagai manajer Chelsea. Saya akan bahagia di sana dan saya kira orang di sana mencintai saya,” tambahnya sembari mengatakan, “Dalam hidup, Anda harus melihat hal semacam itu. Hidup itu indah dan pendek. Maka, Anda harus mencari yang terbaik buat Anda

“Saya percaya bahwa kesuksesan tim bergantung pada tujuan sebuah kelompok yang mampu mengenali, mematangkan, dan berjuang,” kata Mou, panggilan akrabnya, kepada Jornal de Noticias.

“Namun, sekarang ini hal demikian sangat sulit. Nilai-nilai sepak bola sudah tak ada, pendidikan dan profesionalisme pun menjadi bertambah buruk. Bekerja secara tim sudah menjadi masalah pada masyarakat dan sepak bola pada khususnya,” lanjut Mou.

Mourinho tak melanjutkan kontraknya sebagai Pelatih Real Madrid menyusul buruknya pencapaian Los Blancos musim ini. Mereka gagal mempertahankan gelar La Liga, juga terhenti di babak semifinal Liga Champions dan kalah di babak final Copa del Rey. Situasi ini makin diperburuk dengan kabar hubungan Mou yang tak harmonis dengan sejumlah pemain senior di ruang ganti.

Meski begitu, sosok yang pernah membawa Porto dan Inter Milan menjuarai Liga Champions ini enggan menyuarakan hal negatif mengenai tiga tahun kariernya di Spanyol. Ia menjadikan keengganan tersebut sebagai alasan untuk tutup mulut jelang pertandingan melawan Osasuna.

“Sekarang ini kekalahan bukan lagi sesuatu yang harus dijadikan drama. Dengan kepergian Ferguson, saya menyadari bahwa menjadi pelatih yang masih muda dan berada di level teratas telah menjadikan saya sosok yang lebih bertanggung jawab. Saya sudah berada di level atas kepelatihan selama 10 tahun. Saya merasa lebih bertanggung jawab. Pelatih-pelatih yang lebih muda mengharapkan hal demikian dari saya dan saya tak bisa mengecewakan mereka,” pungkas Mourinho.

Sementara itu legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, dalam kolom mingguan yang dtuliskannya di surat kabar Belanda, De Telegraaf, menyatakan, Mourinho meninggalkan Bernabeu dengan frustrasi dan ia telah gagal. Karirnya sebagai pelatih sudah sampai ke puncak dan akan menurun.

“Perpisahan” Mourinho terasa menyakitkan. Selain diwarnai ketidakharmonisan dengan pemain, ia gagal mempersembahkan gelar bagi El Real pada musim ini. Kegagalan itu menjadi noda hitam dalam karier Mourinho mengingat pelatih asal Portugal tersebut selalu berhasil meraih gelar pada setiap musim.

“Mourinho menunjuk jarinya kepada setiap orang di sekelilingnya ketika ada hal yang salah. Bahkan kini, dia membuat orang saling berlawanan dengan orang lain di klub,” tulis Cruyff.

“Dia memiliki dendam pribadi dengan mengorbankan ikon klub. Hal itu tidak bekerja dalam sepak bola, karena itu merusak moral tim. Itu salah satu alasan mengapa Madrid gagal meraih kesuksesan dan saya tidak berpikir Mourinho akan meraih apa pun di masa depan,” sambungnya.