close
Nuga Bola

“Iblis Merah” MU Kokoh di Puncak Klasemen Liga

“Iblis Merah” Mancheseter United tergagap-gagap menghadapi lapis pertahanan klub “degradasi,” Reading, di Old Trafford, Minggu dinihari WIB, dalam lanjutan laga Premier League, setelah selama tiga pekan menyembuhkan luka kekalahannya dari “El Real” Madrid di Champions League dan dihambat langkahnya ke semifinal Piala FA oleh “The Blues” Chelsea. Setelah beramin seri 2-2.

MU memang bisa mengatasi problem adaptasinya di pertandingan liga setelah Wayne Ronney menebas pertahanan Reading yang super ketat. Ronney tidak memerlukan masuk lebih dalam ke garis gawang. Ia memanfaatkan umpan Rio Ferdinand yang maju ke daerah garis kedua Reading, dan mengirim sebuah “soft passing” vertikal yang akurat kepada Ronney yang melakukan tendangan “spekultif” dari jarak 20 meter. Gol.

Dan itulah gol tunggal sepanjang pertandingan yang membawa kemenangan hingga akhir pertandingan bagi “The Red Devils.” Gol yang yang makin menjauhkan jarak perolahan angkanya di klasemen sementara Liga dengan “tetangga”nya yang kaya raya tapi ambisius “The Citiziens.”

Kini klub satu kota itu terpaut 15 angka. MU yang berkibar di puncak klasemen Premier League makin menjauh dengan 74 angka, dari Citiziens yang bertahan 59 poin. Ada selisih lima pertandingan dari sembilan sisa laga yang akan dimainkan oleh kedua tim. Dengan selisisih angka ini hampir tidak mungkin bagi City untuk mengimpaskan jarak. “Mancio,” seperti ditulis “The Telegraph,” menyebut nama sapaan pelatih City, Roberto Mancini, seharusnya sudah “melempar handuk” seperti yang dilakukan oleh pelatih Madrid, Jose Mourinho terhadap Barcelona.

Manchester City yang bertandang ke kandang Everton, Goodison Park Stadion, Minggu malam di bantai oleh tuan rumah 0-2. Kekalahan ini bagi City, sebenarnya sudah cukup dimaklumi sebagai akhir ambisinya untuk bisa mengulang sukses musim lalu.

Asisten manajer Manchester City, David Platt, seperti yang dikutip dari “BBC Sport,” masih belum mau mengakui bahwa jalan menuju trofi liga sudah kandas. Bahkan ia menyalahkan wasit yang tidak member penalty bagi City karena handsball pemain Everton, Marouane Fellaini. Wasit Lee Probert justru hanya memberikan tendangan bebas kepada The Citizens.

Saat skor masih 1-0 pada pertengahan babak kedua, Probert membuat keputusan kontroversial. Sebuah tendangan Carlos Tevez mengenai tangan Fellaini di dalam kotak penalti. Namun, Probert malah menunjuk tendangan bebas sedikit di luar kotak terlarang.

“Tidak ada keraguan dalam pikiran saya tentang handsball itu. Itu bahkan tidak di garis penalti. Orang bisa menarik kesimpulan mereka sendiri dari kejadian itu. Mungkin, kami bisa mendapat hasil lebih baik dari itu jika ada keputusan berbeda,” jelas Platt kepada BBC.

Manchester United (MU) yang mendapat hasil positif ketika melawan Reading, seperti dikatakan sang pelatih Alex Ferguson, mengalami kesulitan membongkar pertahanan klub di bawah ancaman degradasi itu. Permainan bertahan yang diterapkan Reading membuat serangan MU sulit membuahkan peluang.

Akibatnya, MU mencoba melakukan tendangan-tendangan jarak jauh untuk mencoba mencetak gol. Pada menit ke-14, Ashley Young melepaskan tendangan ke gawang dari luar kotak penalti, tapi bola masih meleset dari sasaran. Demikian juga yang dilakukan Danny Welbeck empat menit kemudian.

Baru pada menit ke-20, usaha MU membuahkan hasil. Berawal dari penetrasi Rio Ferdinand yang membantu menyerang, ia kemudian memberikan bola kepada Wayne Rooney. Tanpa membuang waktu, Rooney melakukan tendangan dari luar kotak penalti. Bola mengenai tubuh bek lawan, namun tetap menghujam ke gawang Reading.

Reading mencoba mencuri lewat serangan-serangan balik. Pada menit ke-31, Hal Robson-Kanu melakukan tendangan jarak jauh. Ia berhasil melepaskan bola kencang, namun masih tipis menyamping dari gawang David De Gea.

Sejak itu, kedua tim kembali sulit membuat peluang, hingga babak pertama berakhir tanpa perubahan skor. MU tetap unggul 1-0.

Setelah turun minum, MU dan Reading bermain dalam tempo lambat. Kedua klub sama-sama kesulitan membongkar pertahanan masing-masing.

Baru dua menit babak kedua berjalan, para pemain Reading melakukan protes kepada wasit Mark Clattenburg yang tak memberikan penalti saat Nemanja Vidic mendorong Adrian Mariappa di dalam kotak penalti. Namun, wasit tak menggubris kejadian itu.

Tuan rumah baru bisa kembali menciptakan peluang pada menit ke-64. Sebuah tendangan bebas Robin van Persie mengarah kencang ke gawang Reading. Namun, kiper Stuart Taylor bisa menepis bola ke luar lapangan.

Lima menit jelang bubaran Rooney yaris mencatatkan kembali namanya di papan skor. Umpan Danny Welbeck disambut sepakan keras Rooney yang sayangnya masih melayang tipis di atas mistar Reading.

Hingga bubaran, skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan MU. Meski tampil di kandang sendiri dan melawan klub semenjana, tidak langsung mudah buat MU. Permainan bertahan yang diterapkan Reading membuat serangan MU sering mentok.

Akibatnya, MU mencoba melakukan tendangan-tendangan jarak jauh untuk mencoba mencetak gol. Pada menit ke-14, Ashley Young melepaskan tendangan ke gawang dari luar kotak penalti, tapi bola masih meleset dari sasaran. Demikian juga yang dilakukan Danny Welbeck empat menit kemudian.