close
Nugatama

Rossi dan Lorenzo Kembali “Bertengkar”

Menjelang dan usainya balapan pembuka MotoGP musim ini di Sirkuit Losail, Doha, Qatar, Minggu malam WIB, 20 Maret 2016, dua pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, kembali terlibat “pertengkaran” yang disertai saling mengejek terhadap peran mereka masing-masing.

Ejekan pertama datang dari Lorenzo terkait kontrak Rossi selama dua tahun kedepan di Movistar Yamaha.
Lorenzo menuding rekan satu timnya itu sudah tidak

Perpanjangnan kontrak Rossi diumumkan sehari menjalng lomba pembuka di Losail, Sabtu, 19 Maret 2016 dengan durasi selama dua musim.

Lorenzo sendiri yang sudah mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak dari Yamaha, hingga kini belum mengambil keputusan.

Seperti dikutip dari Motorsport.com, Lorenzo menganggap Rossi memutuskan untuk menerima perpanjangan kontrak dari Yamaha karena sudah tidak laku. Sementara Lorenzo memilih santai karena mendapatkan banyak tawaran.

“Situasi saya berbeda dengan Rossi. Saya juara bertahan dan masa lalu saya tidak punya masalah dengan tim lain. Saya punya pilihan lebih banyak dan bisa menunggu,” ujar Lorenzo kepada Movistar.

“Saya sudah mendapat tawaran dari Yamaha, seperti yang saya inginkan. Tawarannya sangat bagus, lebih baik daripada kontrak sekarang. Ini kontrak yang besar, tapi saya memutuskan untuk menunggu.”

Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, meyakini keputusan Lorenzo untuk menahan perpanjangan kontrak karena ada tawaran dari tim lain.

Jarvis yakin tawaran itu datang dari Ducati, yang dalam dua tahun terakhir mengincar Lorenzo.

Rossi sendiri tak mau kalah dan melancarkan ucapan sinis dengan mengatakan Lorenzo dan akan tetap memperkuat Yamaha musim depan. The Doctor mengklaim pebalap asal Spanyol itu tidak punya keberanian untuk pindah ke Ducati.

“Untuk bergabung dengan Ducati, Anda butuh keberanian. Anda butuh nyali besar. Jadi, saya pikir Lorenzo akan tetap bertahan di Yamaha,” ucap Rossi.

Rossi sendiri mengaku tidak pikir panjang untuk memperpanjang kontrak dengan Yamaha setelah tim asal Jepang itu menyodorkan tawaran.

“Saya berpikir untuk menunggu beberapa balapan, tapi kemudian Yamaha mengajukan penawaran. Mereka senang, saya senang, jadi kenapa tidak?” ucap Rossi.

“Saya merasa senang mengumumkan Yamaha dan saya telah memperpanjang kontrak kami dan akan terus bekerja sama di MotoGP selama dua tahun ke depan,” ujar Rossi seperti dilansir situs resmi MotoGP.

“Saya sangat senang dengan keputusan ini, karena rencana saya dari awal adalah terus bersaing di dunia balap motor selama saya masih kompetitif dan menikmatinya.”

Selain itu, Rossi juga tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada suporter yang selalu setia mendukungnya di setiap sesi balapan.

“Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada para suporter yang selalu berada di belakang setiap langkah saya. Dan, membuat setiap balapan terasa spesial,” ujar Rossi menambahkan.

“Saya akan terus berjuang di setiap Grand Prix, sehingga kita semua dapat terus menikmati MotoGP bertahun-tahun ke depan!”

Sejak kembali ke Yamaha, di tiga musim lalu, Rossi telah dua kali menjadi runner-up MotoGP.

Terakhir, ‘The Doctor’ bersaing ketat dengan rekan satu timnya, Jorge Lorenzo, memperebutkan gelar juara dunia tahun lalu hingga seri balapan terakhir.

Namun, Rossi harus merelakan gelar juara dunia melayang ke Lorenzo, lantaran mantan pebalap Ducati itu harus memulai dari posisi paling belakang pada balapan terakhir, setelah terlibat insiden kontroversial dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, di Grand Prix Sepang, Malaysia.

Selain masalah kontrak, Rossi dan Lorenzo juga adu argumen lewat media menyusul insiden yang terjadi di latihan bebas keempat, hari Sabtu. Kedua pebalap juara dunia MotoGP tersebut saling menyalahkan terkait insiden di tikungan pertama.

Rossi menganggap Lorenzo yang baru keluar dari pitlane, mengadang lajunya yang sedang dalam posisi melakukan putaran lap.

Lorenzo berusaha menurunkan kecepatan sambil memberi Rossi kesempatan menyalip. Namun, The Doctor menganggap Lorenzo berada di jalurnya.

Kedua pebalap kemudian saling adu argumen di atas trek. Adu argumen itu kemudian berlanjut lewat media usai babak kualifikasi.

“Lorenzo keluar dari pit tanpa melihat trek, dan ketika dia masuk di tikungan pertama, dia berusaha menurunkan kecepatan. Tapi, dia berada di jaluar saya,” ujar Rossi seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.

Lorenzo mengklaim tidak melakukan kesalahan. Juara bertahan MotoGP itu mengaku tidak bisa melakukan apapun kecuali menurunkan kecepatannya.

“Rossi tidak punya alasan untuk protes. Semua orang tahu, jika Anda keluar dari pit, Anda tidak bisa berhenti dan membiarkan pebalap lainnya lewat,” tegas Lorenzo.

“Yang bisa Anda lakukan adalah tetap di garis putih. Saya tidak bisa masuk ke gravel. Lalu apa yang harus saya lakukan? Jika Rossi masih marah, saya tidak tahu alasannya. Anda harus tanya kepadanya,” sambung Lorenzo.

Ini bukan kali pertama Rossi dan Lorenzo adu argumen di atas trek. Pada babak kualifikasi di GP San Marino, keduanya juga adu argumen setelah Rossi mengadang laju Lorenzo. Ketika itu Rossi mendapatkan poin penalti.

“Masalahnya situasi ini terjadi di babak kualifikasi San Marino, ketika saya melakukan kesalahan yang sama. Dia sangat marah, dan akhirnya saya mendapat penalti satu poin. Tapi, kali ini Lorenzo tidak mendapatkan poin penalti,” ucap Rossi.