“Prestise,” tulis surat kabar “the guardian,” Senin, 21 Maret 2016, tentang kemenangan “The Red Devils,” atau Setan Merah Manchester United, atas tim rival sekotanya, Manchester City, sembari menambahkan, “itu adalah pembuktian siapa yang jadi penguasa Kota Manchester”
Etihad Stadium, Minggu, 20 Maret 2016, Manchester United menekuk Manchester City lewat gol tunggal dan memangkas selisih poin kedua menjadi tersisa satu angka.
City masih bertengger di posisi empat klasemen Liga Primer dan United duduk di tempat keenam dengan poin yang sama dengan West Ham.
Dalam laga yang didominasi oleh City, ManUnited tampil lebih efisien dan mampu memanfaatkan dari sedikit peluang yang dimiliki.
Sebaliknya The Citizens kerap membuang-buang kesempatan akibat kesalahan sendiri.
City sudah memiliki peluang emas saat pertandingan baru berusia enam menit melalui Jesus Navas.
Sayang, tendangan voli kaki kiri pemain sayap asal Spanyol itu masih melebar di sisi kanan gawang David de Gea.
Tim asuhan Manuel Pellegrini sukses mendikte permainan sepanjang lima belas menit pertama.
Sementara MU memutuskan untuk bermain sabar sambil mencari celah untuk melancarkan skenario serangan balik.
Hasilnya, publik Etihad pun dikejutkan dengan gol indah yang disarangkan pemain muda United, Marcus Rashford di menit keenam belas.
Penyerang alumni academy United itu sukses mengecoh bek senior Argentina, Demichelis, sebelum melepaskan tembakan mendatar ke tiang jauh dari jangkauan Joe Hart.
Gol mengejutkan dari Rashford membangkitkan motivasi Sergio Aguero dan kawan-kawan untuk mencetak gol balasan.
Namun, sayang sejumlah peluang yang dimiliki tuan rumah masih belum mampu menggetarkan gawang MU yang dikawal David de Gea.
Aguero, yang cenderung tampil individualistis di sepertiga daerah pertahanan lawan kerap melakukan kesalahan sendiri.
Peluang terbaiknya tercipta kala mendapat bola dari sundulan silang Yaya Toure. Sayang hanya membentur tiang gawang De Gea.
Kemenangan di Etihad Stadium menegaskan ManUnited sebagai penguasa Kota Manchester! Sebab, pertemuan pertama kedua tim berakhir imbang tanpa gol di Old Trafford.
Raihan tiga poin yang diraih MU sekaligus memangkas jarak satu poin dari ManCity yang berada di urutan keempat klasemen sementara Liga Primer.
Louis van Gaal usai laga mengaku sebagai manajer paling membanggakan di Liga Primer Inggris setelah Manchester United menaklukkan Manchester City.
Selain mencuri tiga poin dari rival, kemenangan ini membuka peluang Setan Merah untuk menembus zona Liga Champions.
“Saya adalah manajer paling bangga hari ini,” kata Van Gaal seperti dikutip dari BBC.
“Kemenangan ini amat diperlukan untuk memangkas jarak empat poin dan kini tinggal satu poin.”
Raihan tiga poin yang diraih MU sekaligus memangkas jarak menjadi satu poin dari ManCity yang berada di urutan keempat klasemen sementara Liga Primer.
“Setan Merah” yang sudah tersingkir di Liga Europa memiliki konsentrasi penuh untuk berjuang menembus peringkat empat besar di akhir musim.
Sementara fokus The Citizens bakal terpecah karena harus berjuang melawan Paris Saint-Germain di babak perempat final Liga Champions, April mendatang.
“Apa yang penting? Saya tidak bisa mengatakannya. Kami tidak punya jadwal pertandingan Kamis saat dan itu hal yang positif,” ujar pelatih asal Belanda itu menanggapi arti kemenangan atas ManCity.
Sementara manajer ManCity Manuel Pellgrini menegaskan timnya tidak pantas kalah lantaran lebih mendominasi pertandingan.
“Kami tidak pantas kalah karena lebih mendominasi laga sejak menit awal. Kami satu-satunya tim yang bermain di sepanjang pertandingan tapi kami kehilangan melewatkan tiga atau empat peluang untuk mencetak gol,” tutur Pellegrini
Manajer Manchester City, Manuel Pellegrini, menyesali kekalahan timnya pada laga derbi. Apalagi, The Citizens juga harus kehilangan dua pemain akibat cedera.
Pada laga ini, Raheem Sterling dan Joe Hart harus ditarik keluar pada saat pertandingan karena mengalami cedera.
Sterling ditarik keluar pada pertengahan babak pertama. Adapun Hart ditarik pada menit-menit awal babak kedua.
“Dua pemain itu mengalami cedera otot. Raheem di paha, Joe di betis,” ucap Pellegrini.
“Saya pikir, cedera otot tak bisa sembuh dalam satu pekan. Dalam kondisi normal, butuh waktu untuk sembuh,” tuturnya lagi.
Kekalahan ini membuat Manchester City kini hanya unggul satu poin atas rival satu daerahnya. Namun, Pellegrini optimistis timnya akan tetap bisa mempertahankan posisi 4 besar hingga akhir musin.
“Kami akan tetap bisa mempertahankan posisi keempat. Kami harus mengejar 24 poin tersisa. Karena itu, kami harus fokus untuk pertandingan berikutnya,” ujar dia.
Terkait performa timnya, Pellegrini mengaku tidak puas. Apalagi, dia menghitung ada 26 peluang dan timnya mendominasi, hanya tak bisa mencetak gol.