close
Nuga Tekno

Snapchat Menggebrak Lewat Fitur “Intim”

Snapchat diyakini akan mampu memperpendek jarak penggunanya dengan Facebook bersamaan dengan hijrahnya Sriram Krishnan, eksekutif Facebook yang selama ini menjadi otak di balik kesuksesan bisnis iklan berjejaring atau “Ad Network” Facebook.

Sriram Krishnan diprediksi akan bisa membuat Snapchat menjadi “raksasa” media sosial terutama untuk video-video yang ditayangkannya

Sebuah laporan independen menyatakan video tayangan Snapchat telah dilihat sebanyak enam miliar kali dalam satu hari.

“The Financial Times” dalam sebuah wawancara ekslusif dengan petinggi Snapchat mengatakan, angka tersebut naik tiga kali lipat semenjak kuartal kedua tahun lalu lalu.

Angka ini semakin mendekati pageview video di Facebook yang mencapai delapan miliar kali sehari. Hanya terpaut dua miliar video.

Namun, perlu diingat bahwa video di Facebook dilihat melalui smartphone dan PC dekstop, sementara video Snapchat sepenuhnya ditonton dari perangkat mobile.

Dengan semakin populernya layanan video di beberapa jejaring sosial, para analis memprediksi akan terjadi pertumbuhan iklan video digital.

Bahkan CEO Facebook, Mark Zuckerberg pun mengamininya.

Dalam laporan tahunannya, Zuckerberg mengatakan lima ratus juta orang menonton video di situs dan aplikasinya.

Bahkan Instagram, jejaring sosial yang dibeli oleh Facebook, baru-baru ini juga memperkenalkan layanan serupa Snapchat, berupa video kurasi dari momen tertentu.

Sementara Twitter berinovasi dengan Tab Moment.

Kehadiran Sriram Krishnan di Snapchat akan menaikkan prestise jejaring sosial bervideo itu.

Situs Recod, Selasa, 01 Maret 2016, memastikan kabar tersebut kepergian Krishnan ke Snapchat itu.

Juru bicara Snapchat juga mengonfirmasi kabar kepindahan Khrisnan dan berkata, Khrisnan akan menjadi bagian dari tim growth and revenue jejaring sosial berbasis video itu.

Kabar tersebut juga dikonfirmasi secara terpisah oleh juru bicara Facebook.

Setelah mendapatkan pengguna aktif bulanan mencapai kisaran seratus lebih juta di seluruh dunia, Snapchat saat ini memang sedang merintis bisnis iklannya.

CEO Snapchat Evan Spiegel tertarik untuk membuat model bisnis iklan untuk Snapchat dan dikabarkan telah berbicara dengan sejumlah startup yang bergerak di bidang iklan digital.

Nah, pengalaman yang dimiliki Krishnan di sini bisa dipakai Snapchat untuk membangun ad network.

Dengan Ad Network, Facebook bisa menyisipkan iklan foto dan video ke aplikasi yang tidak dimilikinya.

Krishnan juga memiliki pengalaman membuat iklan di dalam aplikasi, yang terbukti sukses di Facebook dalam beberapa tahun belakang.

Dengan valuasi sekitar enam belas miliar dollar AS dan rencana untuk melantai di bursa saham, tak heran jika Snapchat kini menyiapkan model bisnis iklan mobile sekuat mungkin.

Dua hal yang bikin pengguna urung sering-sering membuka Snapchat: boros data dan boros baterai.

Bagaimana tidak, media sosial berbagi video dan foto ini tiap saat mengunduh otomatis video dan foto yang dibagikan teman.

Lalu, apa solusi yang ditawarkan Snapchat?

Mereka terus melakukan pembaruan. Yang paling update, Snapchat memperkenalkan mode penyetelan “Travel Mode”.

Pengguna hanya perlu menavigasikan layar ke pengaturan aplikasi di sisi kanan atas layar pada laman profil.

Setelahnya pilih “Manage” dan centang pengaktifan “Travel Mode”.

Pengaturan tersebut akan menghentikan pengunduhan konten otomatis. Jadi, hanya video/foto teman yang ingin dilihat pengguna saja yang akan terunduh.

Pengguna cukup menekan konten tertentu pada “recent updates”, maka Snapchat akan mengunduh konten tersebut. Bagi yang tak ditekan, Snapchat tak akan inisiatif mengunduh.

Pembaruan ini memang sederhana, tapi dampaknya besar. Data bisa jauh lebih hemat dan baterai pun lebih terjaga karena penggunaan data terminimalisir.

Pembaruan lain pada Snapchat adalah kemampuan pengguna membubuhi emoji dengan lebih “semena-mena”. Emoji bisa dipasang bak stiker pada foto Path melalui fitur teranyar.

Snapchat Pengguna bisa lebih ekspresif dan bebas membubuhi emoji di Snapchat dengan fitur teranyar

Fitur itu terletak di sisi kiri fitur teks. Sebelumnya, untuk menaruh emoji, pengguna harus menggunakan fitur teks yang karakternya terbatas. Dengan fitur emoji baru, pengguna bakal lebih ekspresif berkreasi.

Pembaruan ini bisa langsung diunduh di toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store

Beberapa waktu lalu Snapchat juga mengikuti Facebook, Twitter, Instagram, dan Path, berbagi video dan foto .

Bermain Snapchat seperti kembali ke Twitter saat microblogging tersebut masih hijau di ranah maya.

Kontennya terkait kegiatan sehari-hari, cerita pribadi dan keluarga, serta hal-hal lucu di lingkungan sekitar.

Snapchat menjadi lebih menarik bagi remaja karena belum banyak orang tua yang menggunakannya.
Beda halnya dengan Facebook dan Twitter yang menjadi andalan orang dewasa.

“Para remaja lebih bebas berekspresi dan berkomunikasi di antara mereka sendiri (di Snapchat),” kata Aulia.

Memang, konten yang diunggah bisa lebih langgeng jika pengguna memasukkannya ke “Story” untuk dibagi ke semua teman.

Tetapi, tetap saja penggalan-penggalan video dan foto di Story hanya bertahan selama dua puluh empat jam. Setelahnya, konten juga bakal lengser.

Karakteristik Snapchat yang tak lama-lama menyimpan masa lalu merupakan daya tarik bagi remaja.

Semua yang konyol seakan dilegalkan. Enggak ada tekanan juga untuk suka atau enggak suka dengan unggahan orang

Intinya, di Snapchat, pengguna tak perlu pikir panjang atas konten yang ingin dibagi. Toh konten tak akan lama bertengger dan dilihat pengguna lain.

Beda halnya dengan Instagram dkk. Saat mengunggah foto dan video, konten tersebut akan terpatri selama pengguna tak menghapusnya.

Alhasil, setiap konten yang dibagi harus benar-benar dipikirkan secara saksama. “Foto ini cukup artistik, kah?

Selfie ini cukup ganteng atau cantik, kah?

Kalau diunggah, banyak yang like.

Snapchat disebut lebih banyak dilirik anak muda yang selalu ingin terkoneksi di mana pun dan kapan pun. Dan banyak orang optimis Snapchat bakal jadi platform favorit untuk remaja kekinian.

Bahkan, mungkin bisa menyaingi kiprah Instagram dkk.

Tags : slide