Anda tahu apa itu “erectile dysfunction?”
Populernya orang menyebutnya dengan dua huruf besar, “DE”
“Disfungsi ereksi” dalam tulisan terjemahan bebasnya.
Dan disfungsi ereksi ini menjadi “menakutkan” bagi setiap lelaki karena ia tidak bisa berkutik ketika menghadapi pasanganya.
Banyak artikel dan tulisan bebas yang bixara tentang “kelemahan” perkakas lelaki ini. Dan banyak bahasan para ahli yang mengulasnya.
Dan berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan gangguan ereksi atau yang biasa disebut lemah syahwat ini.
Sejak ratusan tahun lalu, misalnya berbagai “hipnotis” dilakukan terutama berkaitan dengan asupan makanan
Sebut saja keharusan menyantap sirip hiu, berbagai gerakan yoga, atau jamu-jamuan langka.
Di masa kini, kebanyakan pria penderita ED meraih ‘pil biru’ atau yang sejenisnya untuk mengatasi masalah ini.
Namun, pil-pil ini hanya mengatasi situasi sesaat dan bukan dirancang untuk mengatasi akar masalahnya.
Dikutip dari Fox News , ED dipandang tidak hanya sekedar kehilangan kejantanan di ranjang, tapi merupakan pertanda keadaan kesehatan yang mendasari ED itu sendiri.
ED dapat berkaitan dengan tekanan mental atau emosional yang memerlukan beberapa jenis penanganan, misalnya dengan konseling.
Tapi, dalam banyak kejadian, ED adalah gangguan pada aliran darah yang terkait dengan diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau gejala metabolisme.
Pengujian dan penanganan kondisi ini merupakan langkah penting untuk pengembangan pilihan perawatan ED, tapi penelitian telah mengungkapkan sejumlah cara alamiah yang boleh dicoba.
Berbagai pilihan cara dilakukan oleh mereka yang terkena “penyakit ED ini.
Misalnya, keharusan memakan pangan yang kaya flavonoid
Penelitian yang dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada Januari lalu menengarai bahwa pangan yang kaya flavonoid dapat mengurangi risiko ED.
Para peneliti membandingkan jawaban tentang memiliki dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk hubungan seks dengan jumlah makanan kaya flavonoid yang diakui dimakan oleh penjawab.
Mereka yang menyantap lebih banyak buah memiliki tingkat risiko ED sekitar empat belas persen lebih rendah.
Mereka yang menyantap buah yang kaya flavonoid dan berolahraga menurunkan dua puluh satu persen tingkat risikonya.
Yang paling banyak flavonoidnya adalah buah seperti bluberi, ceri, beri hitam, lobak, keluarga jeruk-jerukan, dan anggur merah.
Apakah Anda tahu L-arginine. Ya, buah itu adalah suatu asam amino yang secara alamiah ada dalam tubuh dan membantu membangun protein dan juga menjadi precursor nitrik oksida.
No oksida berperan vital dalam mencapai dan mempertahankan ereksi, karena membantu membuat pembuluh darah lebih santai untuk mendukung aliran darah ke seluruh tubuh.
Penambahan arginine yang dibarengi dengan gaya hidup sehat menambah dukungan kepada ereksi yang lebih kuat.
Selain itu jaga berat badan. Penambahan berat badan sangat berdampak kepada aliran darah dan juga membawa risiko penyakit-penyakit lain yang memperparah ED.
Suatu penelitian terbitan Januari sebelas tahun silam di jurnal Canadian Family Physician mendapati bahwa tiga puluh persen pria yang ikut serta dalam program pengurangan berat badan dan menurunkan rata-rata lima belas persen berat badan mereka mendapatkan pemulihan fungsi seksual mereka, jika dibandingkan dengan lima persen pria saja dalam kelompok kendali penelitian.
Anda juga mencoba terapi hormon
Ketidakseimbangan hormon, terutama rendahnya hormon testosteron, dapat juga berperan dalam ED.
Secara alamiah, pria dapat meningkatkan kadar testosteron mereka dengan melakukan latihan beban.
Bagi kaum pria yang mulai berusia lanjut dengan kadar hormon yang sudah sangat menurun, terapi hormon merupakan pilihan perawatan yang aman dan efektif.
Kaum pria penderita ED tidak boleh menganggap remeh penyakit mereka. Kenyataannya, sekitar 40 persen pria berusia di atas 40 tahun berjuang melawan ED.
Kaum pria penderita ED agar berbicara dengan dokter mereka terkait dengan pilihan penanganan yang mungkin dilakukan.
Kaum pria yang lebih muda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan, misalnya dengan diet seimbang dan menjaga berat badan supaya menurunkan risiko ED pada diri mereka.
Dalam sebuah studi di New York, melaporkan kini penurunan stamina ereksi banyak terjadi pada pria di usia tiga puluh limaan.
Sedangkan pada usia yang sama performa seks seorang wanita sedang berada di atas.
Menurut Darius Paduch, MD, ahli urologi dan spesialis kedokteran seksual laki-laki di New York Presbyterian / Weill Cornell Medical Center, penurunan ereksi pada pria banyak dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Penurunan ereksi seharusnya terjadi di usia enam puluhan ke atas bukan di bawah lima puluh.
Obat kuat atau viagra bukanlah solusi.
Banyak pria menggunakan obat kuat untuk mengatasi ereksi tanpa mengetahui apa penyebab dari disfungsi ereksi tersebut.
Jika tidak ada masalah kesehatan, tak ada salahnya Anda menganut gaya hidup sehat untuk menjaga performa seks.
Melansir Cosmopolitan, ada lima cara untuk menjaga ereksi tetap kuat sepanjang usia
Pertama mempertahanan BMI yang sehat dapat membantu pria untuk menjaga ereksinya.
Pria yang mengalami obesitas memiliki kadar testosteron yang sangat rendah. Inilah yang membuat Paduch selalu menyarankan pasiennya untuk menjaga berat badan.
Menurut Paduch, pria yang tidur mendengkur atau sleep apnea sudah dapat dipastikan jika ia menderita ereksi dini. Mendengkur akan mengganggu kualitas tidur pad seseorang, sehingga tubuh tidak dapat beristirah secara maksimal.
Semakin sering berolahraga maka performa seks akan semakin terjaga. Aktivitas fisik adalah cara yang bagus untuk menurunkan berat badan dan mencegah obesitas.
Selain itu bentuk tubuh juga akan semakin terlihat ideal sehingga meningkatkan percaya diri pria di ranjang.
Mengubah pola makan dan mengatur diet akan meningkatkan libido dan memberi manfaat ereksi lebih baik. Konsumsi makanan tinggi protein seperti ikan, kacang-kcangan, dan telur.
Selain harus menjaga stamina tubuh, anda juga harus menjaga stamina penis. Latihan yang terbaik adalah latihan kegel. Semakin rajin berlatih makan ereksi pun akan semakin kuat.
