close
Nuga Sehat

Kesepian Bisa Memicu Berbagai Penyakit

Kesepian?

Ya, awas. Sebab kesepian itu bisa mengancam kesehatan bahkan bisa berujung pada kematian.

Menurut VeryWellMind, kesepian bisa memicu berbagai macam penyakit. Mulai dari depresi, penyakit jantung, perkembangan alzheimer, hingga penurunan kemampuan belajar.

Lebih jauh, sebuah studi pada  dua tahun lalu menemukan, isolasi sosial, kesepian, dan hidup sendiri bisa menggiring seseorang pada peningkatan risiko kematian dini karena obesitas.

Para peneliti selama beberapa tahun mengidentifikasi sejumlah indikator umum kesepian, dan usaha yang bisa dilakukan orang-orang untuk mengatasi perasaan tersebut. \

Kesepian meningkat seiring bertambahnya usia Dalam sebuah interview bersama Vox, seorang psikolog dari University of Cologne, Jerman, Maike Luhmann mengaku menemukan sebuah studi  yang membahas tentang peningkatan kadar kesepian seseorang.

Peningkatan kadar itu terpantau ketika mereka menginjak usia sekitar tiga puluh tahun dan lima puluh tahun.

“Faktanya, semakin banyak teman yang kamu miliki dan semakin sering kontak yang kamu lakukan, kamu akan semakin sedikit mengalami kesepian,” kata Luhmann.

Namun, jika kamu menghabiskan waktu bersama orang-orang yang juga merasa kesepian, hal itu akan memperparah rasa kesepianmu.

Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan pada Journal of Personality and Social Psychology , kesepian bisa menyebar di antara orang-orang dalam satu kelompok sosial.

Bersyukur atas hal-hal positif yang diterima dalam hidup bisa membantu meningkatkan kesehatan dan memperbaiki hubungan dengan orang sekitar.

Dalam penelitian yang dipublikasikan Clinical Psychology Review  disebut, bersyukur bisa meningkatkan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. \

Koneksi manusia secara ‘offline’ Ketika kesepian melanda, mengakses media sosial mungkin bisa membantu. Namun, sebuah studi yang dipublikasikan pada American Journal of Preventive Medicine di tahun ini menemukan, partisipan yang lebih sering menggunakan media sosial lebih rentan mengalami isolasi sosial.

Data itu dibandingkan dengan partisipan yang lebih jarang menggunakan media sosial.

Rasa kesepian tak hanya terjadi pada orang yang hidup sendirian. Kesepian adalah perasaan terputusnya hubungan Anda dengan teman-teman, keluarga, atau lingkungan sosial.

Kesepian juga bisa menggambarkan perasaan seseorang yang merasa bahwa tidak ada orang lain yang bisa memahami dirinya. Selain itu, orang yang kesepian juga tidak memiliki hubungan dengan orang lain yang bisa membuat ia merasa dibutuhkan atau diinginkan.

Kesepian bisa disebabkan karena seseorang diasingkan, tapi itu bukan faktor utama yang paling memengaruhi. Anda bisa merasakan kesepian meskipun setiap hari dikelilingi oleh teman dan keluarga.

Pasalnya, bila Anda tidak terlalu akrab atau tidak punya ikatan yang kuat dengan orang-orang tersebut, Anda bisa tetap merasa kesepian.

Semakin bertambah usia, orang akan semakin sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga lebih jarang berinteraksi dengan orang-orang terdekat yang juga sama-sama sibuk.

Banyak juga orang lanjut usia yang sudah tidak punya banyak kegiatan dan orang-orang di sekitarnya seperti anak dan cucu jarang datang berkunjung. Hal inilah yang mengundang munculnya rasa kesepian pada orang tua.

Meski begitu, kesepian tetap bisa menghantui setiap orang, terlepas dari berapa usianya. Hanya saja kesepian pada orang lanjut usia lebih mengkhawatirkan karena akan sangat berdampak pada kesehatan.

Lansia memang rentan mengalami berbagai keluhan soal kesehatan akibat proses penuaan. Bila dibumbui dengan kesepian, lansia mungkin semakin kesulitan menjaga pola hidup sehat.

Fakta tentang kesepian ini mungkin tidak Anda sangka. Ya, kesepian bisa “menular” dari satu orang ke orang lainnya seolah penyakit yang mewabah.

Susan Newman, Ph.D., seorang pakar psikologi klinis sekaligus penulis buku Parenting An Only Child mengatakan bahwa teman dan keluarga orang yang merasa kesepian punya peluang lima puluh dua persen lebih besar untuk juga mengalami kesepian.

Tahukah Anda bahwa orang yang kesepian rentan terkena penyakit?

Ya, beberapa penelitian telah menemukan bahwa rasa kesepian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Sepertiga orang yang kesepian juga rentan memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang merasa bahagia karena dikelilingi teman atau keluarganya.

Ditemukan juga dugaan penelitian bahwa orang yang kesepian pada dasarnya memang sudah punya kondisi kesehatan yang kurang baik. Maka, tak jarang mereka malah menarik diri dari lingkungannya sehingga akhirnya semakin merasa kesepian.

Kesepian juga bisa membuat seseorang jadi lebih cuek terhadap kesehatan. Misalnya Anda jadi sering begadang dan kurang tidur, makan sembarangan, kecanduan alkohol, lebih sering merokok, atau malas bergerak. Inilah yang akhirnya mengancam kesehatan masyarakat.

Meskipun kesepian bisa merugikan kesehatan fisik dan mental, hal ini bisa diatasi. Berbeda dengan penyakit mental seperti depresi atau gangguan bipolar, kesepian pada dasarnya bersifat sementara.

Kesepian justru bisa menjadi sinyal bagi diri Anda untuk mencari teman baru atau memperdalam hubungan Anda dengan orang-orang terdekat.