close
Nuga Sehat

Ini Tanda Jika Anda Sudah Kecanduan Kopi

Kopi dikenal luas sebagai salah satu minuman yang disukai oleh masyarakat di seluruh dunia.

Tak hanya menghilangkan rasa kantuk, kopi juga bisa membuat kita menjadi lebih bersemangat. Sayangnya, mengonsumsi kopi juga bisa membuat kita kecanduan.

Seperti apa sih tanda jika kita sudah kecanduan kopi?

Tanda pertama jika kita sudah kecanduan minum kopi adalah tidak bisa bekerja atau melakukan berbagai aktivitas jika tidak sempat minum kopi terlebih dahulu.

Kita akan merasa gelisah dan kurang tenang sehingga tak kunjung bisa berkonsentrasi. Hal ini disebabkan oleh kafein yang bersifat stimulan yang bisa merangsang reseptor dopamin di dalam otak dan akhirnya memicu kecanduan.

Mengonsumsi kopi hingga kecanduan ternyata juga bisa mempengaruhi denyut jantung. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kafein dalam membuat palpitasi jantung.

Jika tidak sempat minum kopi, maka detak jantung bisa menjadi tidak beraturan.

Meskipun denyut jantung memang bisa menjadi lebih normal setelah mengonsumsi kopi, palpitasi jantung jika dibiarkan begitu saja dan tidak segera ditangani secara medis bisa menyebabkan gagal jantung yang mematikan.

Yang tidak disangka adalah, kecanduan kopi ternyata bisa menyebabkan stres atau depresi.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul New England Journal of Medicine, disebutkan bahwa mereka yang sudah kecanduan kopi dan tidak sempat meminumnya akan lebih mudah mengalami depresi.

Sobat Sehat sudah sampai mengalami gejala kecanduan kopi ini atau belum? Jika sudah, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk menanganinya.

Jika belum, pastikan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsinya agar tidak sampai menyebabkan kecanduan.

Telah banyak penelitian yang menghasilkan fakta tentang manfaat minum kopi seperti membuat kita panjang umur atau menurunkan risiko terkena penyakit berbahaya layaknya penyakit jantung atau diabetes.

Sayangnya, kerap minum kopi juga bisa membuat kita mengalami kecanduan kafein.

Meredith Addicot dari Arkansas University menyebutkan bahwa seseorang yang mengalami kecanduan kafein akan mengalami gejala kesehatan tertentu saat mulai berhenti meminumnya.

Sebagai contoh, jika kita terbiasa mengonsumsi kopi di pagi hari untuk mengatasi rasa kantuk atau menambah semangat untuk melakukan berbagai aktivitas namun kemudian tidak mengonsumsinya, maka kita pun akan mengalami gejala seperti kepala berdenyut, mudah marah, susah berkonsentrasi, atau bahkan merasa gelisah.

Pakar kesehatan menyebut kafein dalam kopi bersifat vasokonstriktor atau mempengaruhi ukuran pembuluh darah. Jika kita yang sudah kecanduan kopi tidak mengonsumsinya, maka gejala sakit kepala atau kepala berdenyut pun muncul.

Tak hanya itu, kafein mampu merangsang saraf pusat sehingga jika kita yang terbiasa mengonsumsinya kemudian berhenti meminumnya, maka kita akan mengalami gejala seperti kesulitan untuk fokus sehingga mengalami kabut otak atau mudah marah. Jika hal ini terjadi, maka kita pun tak akan mampu menyelesaikan berbagai tugas.

Mayo Clinic menyebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi kopi dalam dosis tinggi bisa memberikan efek buruk bagi tubuh seperti gangguan tidur, gangguan detak jantung, atau bahkan sakit perut.

Jika kita terbiasa mengonsumsi kopi hingga lebih dari empat cangkir dalam sehari, cobalah untuk menurunkan dosis konsumsi kopi ini sedikit demi sedikit sehingga kita pun bisa menurunkan kecanduan kafein pada tubuh dengan signifikan.

Tags : slide