close
Nuga Life

Ruang Keluarga Plus Pernak Perniknya

Apakah Anda tahu bahwa “living room,” atau populer disebut dengan ruang keluarga merupakan bagian yang paling “hidup” dalam sebuah rumah?

Ya, “living room” tak terbantahkan memilikii “magnet” kuat  dibandingkan ruang lain dalam rumah

“Ruang keluarga atau ruang tengah  boleh dikatakan paling hidup di sebuah rumah,” tulis laman “curbed,” laman situs tata ruang paling prestise.

Dan untuk kita tahu di sini lah anggota keluarga, juga kerabat dan sahabat biasa berkumpul sekalian berkegiatan.

“Itu lah keindahan ruang keluarga,” kata desainer Lynne Parker, dari Lynne Parker Designs yang berbasis di Portland, Oregon, Amerika Serikat, yang dikutip laman Curbedi.

“Ruang keluarga adalah ruang di mana kita melakukan segalanya.”

Agar ruang keluarga tak kehilangan ‘nyawa,’ Lynne menyarankan, pertama-tama pemilik rumah menetapkan visi dan rencana.

Kedua fondasi desain ini dibuat seriil mungkin demi mewujudkan ruang keluarga yang benar-benar berfungsi sebagai poros segala kegiatan.

Langkah awal menghidupkan ruang keluarga adalah membeli sofa. Menurut Lynne, sofa pun termasuk investasi.

“Penting untuk menemukan sofa yang bertahan lama dan berkualitas.” Ada baiknya cek dulu beberapa toko mebel sebelum membeli sofa idaman.

Layaknya busana, sofa juga bagian dari gaya hidup.

Pemilihan warna, kain, dan desainnya tak bisa diabaikan begitu saja.

Tambah lagi, bila di rumah ada hewan peliharaan atau anak-anak yang gemar bermain, maka pemilihan warna terang sebaiknya dihindari.

Terlepas soal desain dan daya tahan, Lynne menegaskan, pemilihan sofa perlu mementingkan sisi kenyamanan.

Tak ada salahnya, sebelum membeli sofa, terlebih dulu Anda melakukan tes, menduduki sejenak untuk memastikan nyaman atau tidak.

Setelah menemukan sofa idaman, tugas berikutnya adalah memasang lampu dengan pencahayaan natural.

Ditegaskan Lynn, pembelian lampu cantik—yang mendukung segala seni dan estetika—juga termasuk investasi.

Lampu yang unik menegaskan pesona ruang.

Selesai urusan lampu, berikutnya giliran karpet. Lynne menyarankan, “Pilih ukuran karpet yang lebih lebar dari tempat duduk agar membuat ruangan tampak lebih luas.”

Pemilihan warna, tekstur dan pola karpet yang tepat mampu menyeimbangkan skema ruang.

Sampai di sini, tugas pemilik rumah belum selesai.

Ia masih harus menempatkan meja sebagai focal point—selain fungsi utamanya untuk tempat menaruh makanan dan minuman.

Pilih desain meja yang ikonik, berkarakter dan tak lekang oleh waktu.

Dekorasi ruang keluarga yang minimalis—tanpa banyak perabotan berukuran besar dan berhias ukiran rumit—memang menjadikan lebih lapang.

Namun menurut Lynne, tak ada salahnya memadukan material berbeda di sini, dari kayu, metal, wol, sutra, dan kaca.

“Adanya tekstur [dari beragam material di ruang keluarga sangat penting,” kata Lynne seraya menyarankan material yang dipilih harus nyaman saat dipegang atau disentuh. Dengan menempatkan beragam material, ruang keluarga menjadi lebih hidup, dinamis.

Salah satu material, kain misalnya, bisa diwujudkan lewat sarung bantal.

“Bersenang-senang lah dengan bantal,” kata Lynne yang selalu menyarankan kliennya agar tak memasang bantal yang itu-itu saja. Beli sarung bantal di toko-toko berbeda agar lebih bervariasi.

Pemilihan pernak-pernik ruang keluarga bukannya tanpa alasan atau asal taruh begitu saja. Lynne juga memandang pentingnya penataan ruang keluarga yang sesuai kepribadian si penghuni rumah.

Misalnya, dengan menempatkan buku-buku favorit.

Selain buku, bisa juga menaruh benda pemberian orang terdekat atau benda sarat kenangan. “Benda-benda semacam itu mengungkapkan kesejatian kita.

Memang begitu lah seharusnya rumah: mengekspresikan si penghuni dan orang-orang yang dicintainya.”

Selain hiasan, agaknya perlu juga menaruh alat penjernih udara. Apalagi kebanyakan rumah masa kini tidak dilengkapi ventilasi, seperti rumah konvensional.

Buruknya kualitas udara dalam rumah tentu saja sangat membahayakan kesehatan penghuni, juga tamu.

“Rumah tanpa ventilasi menghambat sirkulasi udara,” kata Dr. Ong Kian Chung, Respiratory Specialist Mount Elizabeth Hospital, kepada awak media di Aliwal Arts Center, Singapura, beberapa waktu lalu.

Sementara di rumah betebaran polutan berbahaya.

Polutan itu berasal dari asap rokok dan lilin, debu mebel, semprotan deodoran serta antiserangga, juga bau dari dapur.

Terbayang, betapa tersiksa paru-paru bila udara yang dihirup sehari-hari di dalam rumah mengandung polutan berbahaya.

Karena itu, Dr. Ong menyarankan untuk menutup pintu dan jendela, lalu memasang alat penjernih udara macam Dyson Pure Cool Link.

Alat ini mengisap asap dan polusi dengan cepat, sehingga kualitas udara lebih baik, menyegarkan dan menyehatkan.

Selain imut, modern dan tahan banting, desain minimalis alat yang memiliki pola kerja mirip turbin pesawat ini juga aman.

Tanpa baling-baling layaknya kipas angin konvensional, alat ini tidak membahayakan anak-anak yang bermain di dekatnya.

Terlepas soal itu, apa pun benda yang ada di ruang keluarga, penempatannya harus sesuai kegunaan dan ukuran ruang, juga tentu saja mudah dibersihkan.

Pokoknya, Lynne menegaskan, ruang ini harus mengekspresikan kehidupan si penghuni dan membikin bahagia.

Tags : slide