close
Nuga Life

Menopause Tak Merusak Selera Seks

Anda seorang wanita yang sedang memasuki usia lima puluhan?

Kalau iya, Anda pasti sedang memasuki usia menopause.

Sebuah usia yang menjadikan wanita lebih matang untuk berhadapan dengan ketuaaan.

Nah, laman situs media terkenal Inggris “the sun,” hari ini, Senin, 06 Februari 2017, menurunkan tulisan menarik tentang masalah menopause ini dikaitkan dengan stress dan waktu tidur.

Menurut “the sun,” kecukupan waktu tidur bagi wanita yang menghadapi menopause, tujuh hingga delapan jam, dengan kualitas baik,  mampu membuat wanita berusia di atas lima puluhan memiliki kehidupan seks yang lebih baik

Studi itu mengungkapkan ditemukan kasus dimana, yang tidur kurang dari tujuh jam semalam kemungkinan memengaruhi kepuasan seksual.

Wanita yang telah menopause atau berada di usia lima puluhan tahun  kerap mengalami insomnia, cenderung merasa kurang puas dengan kehidupan seks mereka.

Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan, gangguan tidur yang sering dialami oleh mereka yang menopause, dapat menciptakan masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung dan depresi.

Sebaliknya, tidur malam yang cukup membuat wanita usia 50 tahun mendapatkan gairah seks yang lebih baik dan cenderung melakukan seks teratur dengan pasangan mereka.

Dr JoAnn Pinkerton dari North American Menopause Society mengatakan, wanita menopause dan penyedia layanan kesehatan perlu mengenali hubungan antara tidur yang tidak memadai dan pengaruhnya terhadap kepuasan seksual.

“Sehingga, bila mereka ingin mendapatkan kehidupan seks yang lebih baik, maka cukup tidur merupakan salah satu kuncinya.”

“Hadiah” lainnya, cukup tidur sangat baik bagi kesehatan keseluruhan dan meningkatkan kualitas hingga harapan hidup, tutur Pinkerton.

Selain itu, periode menopause akan membuat penurunan kadar hormon estrogen yang  membawa perubahan pada fisik atau emosional.

Salah satunya adalah pembesaran payudara.

Sejumlah wanita mengaku mengalami payudara mereka membesar setelah menopause.

Menurut penelitian, faktor pemicunya adalah kenaikan berat badan, mengingat lemak merupakan komposisi terbesar dari jaringan payudara.

Ukuran payudara memang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lemak tubuh. Makin gemuk tubuh Anda, makin besar “si bukit kembar” yang dimiliki.

Faktor lainnya adalah faktor hormonal. Di atas usia empat puluhan tahun, kadar estrogen seorang wanita cenderung berfluktuasi. Terkadang turun secara drastis, tetapi di lain waktu naik tak terkendali.

Menurut teori, penurunan estrogen akan menyebabkan payudara mengecil karena kelenjar yang memproduksi susu menciut.

Ini merupakan reaksi alami tubuh yang menunjukkan waktu memiliki bayi sudah berakhir. Tak heran jika mayoritas wanita mengalami payudara tak lagi kencang dan ukurannya mengecil.

Di lain pihak, kadar estrogen dalam tubuh diimbangi dengan hormon progesteron. Hormon tersebut bisa turun seratus dua puluh kali kali lebih cepat dibanding estrogen.

Karena progesteron ini lebih cepat menurun, berarti seorang wanita bisa mengalami dominasi estrogen, salah satu tandanya adalah payudara menjadi besar dan penuh, bahkan setelah kadar estrogen mulai menurun.

Estrogen dan lemak juga bekerja erat dalam kehidupan wanita.

Dominasi estrogen bisa menjadi magnet bagi lemak karena hormon ini akan menguncinya di area utama, seperti perut dan payudara.

Sebagai akibatnya, sel lemak akan meluas dan memproduksi estrogen sendiri karena kesediaan tubuh mulai berkurang.

“Saat menopause sel lemak akan membesar dan mulai memproduksi estrogen untuk membantu menyeimbangkan mood dan juga rasa nyaman,” kata Debra Waterhouse, ahli gizi.

Pembesaran sel lemak itu membuat kita akan rentan alami kenaikan berat badan.

Terlebih lagi, estrogen yang dihasilkan jaringan lemak ini justru membuat tubuh lebih gampang menyimpan lemak, termasuk di bagian dada.

Pembesaran payudara tersebut ternyata tak begitu disukai. Banyak wanita yang mengeluhkan pakaian menjadi sempit, belum lagi rasa tidak nyaman karena aktivitas fisik menjadi terganggu.

Salah satu yang bisa kita lakukan untuk mengurangi berat badan adalah mengatur pola makan lebih sehat dan meningkatkan aktivitas fisik. Pola makan yang sehat juga bisa mengembalikan keseimbangan hormon.