close
Nuga Bola

Menunggu Ranieri Dicampakkan Leicester

Claudio Ranieri tampaknya akan mengakhiri kiprahnya bersama Leicester City bersamaan dengan makin terpuruknya juara Liga Primer musim lalu itu di klasemen sementara,  setelah Senin dinihari WIB, 06 Februari, dibantai Manchester United tiga gol tanpa balas.

“Ranierei makin di ujung tanduk,” tulis judul “daily mail tentang kekalahan kandang Leicester itu.

Kemungkinan terdepaknya Ranieri  dari skuat The Foxes kian terbuka seiring terus melorotnya posisi timnya di Liga Primer Inggris musim ini.

Angin spekulasi soal kemungkinan pemecatannya mulai berembus kencang usai juara Liga Primer Inggris musim lalu itu kalahdari Manchester United.

Apalagi, kekalahan diderita di Stadion King Power yang notabene markas The Foxest.

Kekalahan empat kali beruntun itu kian mendekatkan Leicester ke jurang degradasi.

Jamie Vardy dan kawan-kawan kini berada di peringkat keenam belas, hanya satu setrip dari zona degradasi.

Meski ManUtd mengecundangi sang juara bertahan di kandang mereka, juru taktik Setan Merah Jose Mourinho tetap respek dengan Ranier.

Ia bahkan seolah membela pelatih gaek asal Italia itu dari ancaman pemecatan setelah ironi nasib Leicester musim ini.

“Ranieri adalah peraih penghargaan pelatih terbaik FIFA tahun ini. Itu pencapaian yang pantas,” ungkap Ranieri seperti dikutip dari Sky Sports.

“Orang-orang akan mengingatnya dan Leicester dan layak dihormati. Tak jadi soal dengan kesulitan yang ia alami musim ini.”

Menurutnya, amat wajar tim seperti Leicester mengalami kemerosotan setelah harus menjalani pula Liga Champions.

“Liga Champions adalah hal baru bagi mereka. Itu sangat sulit,” terang Mourinho.

Meski demikian, Mourinho mendukung perjuangan Ranieri bersama timnya untuk bertahan lolos dari jurang degradasi.

“Saya yakin mereka akan meraih poin yang cukup untuk mencapai stabilitas,” tutur pelatih berjulukan ‘The Special One’ itu.

Kekalahan The Foxes itu juga mengusik mengusik emosi kiper Leicester Schmeichel

Sudah empat kali beruntun Leicester kalah.

Tim arahan Claudio Ranieri semakin terdesak mendekati bibir jurang degradasi musim ini. Schmeichel pun mengingatkan kembali bahaya tersebut ketika timnya dilumat Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan.

Baginya, ini merupakan ironi yang paling menyedihkan dialami juara Liga Primer Inggris musim lalu.

“Jangan bicarakan musim lalu, musim lalu sudah pergi seperti yang Anda lihat saat ini. Musim lalu telah pergi,” ujar Schmeichel seperti dikutip dari Sky Sports.

“Ini saatnya bagi kami semua, dari atas ke bawah, harus berjuang dan waspada karena jika tidak, kami akan berakhir terdegradasi. Tak ada yang menginginkan itu.”

Pada laga itu, Schmeichel kebobolan tiga gol dari Setan merah. Masing-masing gol dicetak Henrikh Mkhitaryan, Zlatan Ibrahimovic, dan Juan Mata

“Kami harus bangkit dan kembali diperhitungkan karena musim ini dari atas hingga bawah tak bagus,” terang Schmeichel.

“Banyak sekali faktor yang menyebabkannya, tapi musim ini sama sekali tidak baik (bagi Leicester) sejak awal.”

Baginya, dongeng indah yang mereka dapat musim lalu bisa berubah menjadi balada getir musim ini jika para pemain tak bisa bangkit.

“Kami adalah juara bertahan, tapi sejujurnya (kondisi) saat ini amat buruk,” terang kiper 30 tahun tersebut seperti dikutip dari BBC.

Sementara itu, Jose Mourinho senang Manchester United kembali ke jalur kemenangan

Kemenangan yang membuat The Red Devils kini hanya terpaut dua poin dari Arsenal yang berada di posisi empat besar.

Mourinho mengatakan kemenangan atas Leicester sangat penting bagi MU. Terlebih MU hanya mampu bermain imbang dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Primer.

“Ini kemenangan yang penting. Kami kehilangan dua poin di laga kandang terakhir (lawan Hull City) dan kami mendapatkan tiga hasil imbang beruntun, jadi kami membutuhkan tiga poin ini,” ujar Mourinho kepada BBC Sport.

“Saya senang. Kami tidak pernah kalah di liga sejak Oktober, dan jika kami mampu mengubah hasil imbang menjadi kemenangan, kami akan berada di posisi yang luar biasa.”

Terkait peluang MU masuk ke posisi empat besar, Mourinho tidak ingin terlalu memikirkannya. The Special One hanya ingin David De Gea dan kawan-kawan fokus pada permainan sendiri.

“Saya tidak melihat tim lainnya. Jika kami mampu mengalahkan Hull dan imbang melawan Leicester, kami tetap mendapatkan poin positif. Sekarang posisi kami tidak berubah, tapi kami semakin dekat, jadi kami akan terus berjuang,” tegas Mourinho.

Tags : slide