close
Nuga BolaNuga Tekno

Ini Dia Manajer Yang Paling Kesepian

Jose Mourinho sangat rajin mencari sensasi lewat kegaduhan media untuk mengusir rasa sepi yang dihadapinya sebagai manajer klub besar, dan memainkan retorika “gila” guna memancing munculnya rumor liar dari pengamat.

Diantara sensasi yang paling sering ia memanfaatkan adalah menuduh wasit berbuat “curanng” dan menyerang manajer lawan dengan kata-kata tak senonoh.

Teraakhir, Rabu dinihari WIB, 21 Oktober 2015, Mourinho “menyerang” wasit yang memimpin pertandingan Chelsea melawan Dinamo Kiev sebagai curang dan naïf.

Sebelumnya, Mou juga menuding wasit yang memimpin laga timnya dengan Southampton di Premier League dengan kalimat bersayap dan melecehkan.

Serangannya terhadap wasit di Liga Primer harus ia bayar lewat sanksi denda dan absen untuk satu pertandingan mendampingi timnya.

Awal musim ini Chelsea memang sedang dirundung duka karena perjalanan klub Stamford Bridge itu ta semulus harapan manajer Chelsea, Jose Mourinho.

Penampilan buruk Chelsea ditambah sejumlah hal kontroversial yang menghinggapi dirinya membuat awal musim ini benar-benar tak menyenangkan bagi Mourinho.

Setelah mendapatkan hukuman itu, Mourinho kini mengaku dirinya merasa terisolasi dari dunia sepak bola modern dan mengaku dirinya tak memiliki banyak teman di dunia sepak bola.

“Saya tidak cocok dengan konsep sepak bola modern,” ujar Mourinho kepada Irish Times.

“Saya hidup di dunia berbeda, saya tidak memiliki kekuatan. Saya seorang pria kesepian di dunia sepak bola modern.”

Sepanjang berkarier di Liga Primer, manajer asal Portugal itu memang bukan figur populer di kalangan rekan sesame pelatih hingga suporter tim lawan, serta Asosiasi Sepak Bola Inggris.

Penyebabnya, Mourinho acapkali melontarkan komentar-komentar pedas yang terkadang membuat panas telinga publik Inggris, baik itu komentar untuk FA ataupun pelatih tim-tim lain di Liga Inggris.

Meski demikian, hal tersebut tak membuat Mourinho ingin mengubah karakter dirinya. Bagi Mourinho, dirinya adalah seorang manajer sepak bola, bukan seorang humas yang harus disukai banyak orang.

“Saya melakukan pekerjaan saya. Saya bukan politisi, saya bukan humas. Saya tak mempedulikan apa yang orang pikirkan tentang saya. Saya adalah saya.”

“Saya tak memiliki banyak teman di dunia sepak bola,” kata Mourinho

Ketika Chelsea bertandang ke Kiev, Mourinho kembali menuduh wasit sebagai “lemah dan naif” karena tidak memberikan penalti untuk The Blues.

Diego Costa dkk bermain imbang tanpa gol pada lanjutan Liga Champions Grup G, Rabu dinihari WIB, 21 Oktober 2015.

Wasit asal Slovenia, Damir Skomina, mengabaikan permintaan Cesc Fabregas setelah ia dijatuhkan Serhiy Rybalka di babak pertama laga yang berlangsung di Kiev tersebut.

“Wasitnya lemah dan naif dalam penalti tersebut,” katanya kepada BT Sport.

“Saya juga tidak bisa mengerti kerja wasit di belakang gawang, karena ia tidak mengambil keputusan yang jernih.”

Komentar tersebut tampaknya adalah sindiran terselubung kepada Arsene Wenger dan juga Asosiasi Sepak Bola Inggris.

Manajer Arsenal tersebut pernah menggunakan kata-kata yang sama untuk menggambarkan Mike Dean pada laga Chelsea vs Arsenal yang berakhir dengan skor dua gol di Stamford Bridge di September lalu.

FA tidak menghukum Wenger karena kata-kata itu, namun mendenda Mourinho lima puluh ribu poundsterling dan sanksi satu pertandingan karena Mou mengatakan bahwa wasit terlalu lembek tidak mau memberikan penalti kepada The Blues dalam pertandingan kontra Southampton, awal Oktober lalu.

Ketika Mourinho ditanyai wartawan apakah ia takut akan dijatuhi hukuman karena kata-kata tersebut, ia bercanda: “Oke, itu bukan penalti. Saya kira wasit sangat bagus namun melakukan satu kesalahan.”

“Wasit dalam laga rugbi Skotlandia sangat bagus, namun melakukan satu kesalahan yang menyebabkan seluruh Skotlandia menangis,” katanya merujuk pada kekalahan Skotlandia dari Australia di Piala Dunia Rugbi, beberapa hari lalu.

Hasil imbang itu membuat Chelsea tertahan di peringkat tiga dengan empat angka, sementara Porto memimpin dengan tujuh angka.

Dinamo Kiev berada di antara kedua klub tersebut dengan lima angka.

Di laga selanjutnya, Chelsea akan berhadapan dengan Dinamo Kiev di Stadion Stamford Bridge pada 04 November mendatang

Tentang peluang Chelsea di berbagai event secara tegas dan berani, Jose Mourinho mengklaim timnya tetap berpeluang merengkuh quadruple alias empat gelar sekaligus di musim ini.

Menurutnya, trofi Liga Primer Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Liga Champions masih mungkin diraih, terlepas dari fakta bahwa The Blues melakoni start buruk di awal musim ini.

Meski demikian, Mourinho juga mengatakan bahwa Chelsea berisiko kehilangan keempat gelar itu.

“Kami bisa memenangkan seluruh empat kompetisi, atau kami bisa kehilangan keempat-empatnya,” ujar manajer Chelsea itu dalam jumpa pers jelang partai lanjutan Liga Champions kontra Dynamo Kiev, Selasa (20/10).

“Saya pikir, masih mungkin bagi kami [untuk memenangkan seluruh gelar], tetapi kami juga mungkin gagal meraih semuanya. Semuanya masih terbuka. Kita masih berada di bulan Oktober.”

Mou menambahkan, “Bagi kami, kans itu juga tergantung tim-tim lain. Kami tidak bisa bergantung pada diri sendiri, ada hasil lain yang bisa memengaruhi.”

“Ketika Anda memprioritaskan Liga Champions, Anda punya risiko tidak bisa memenanginya dan mungkin tidak finis di empat besar di liga domestik sehingga musim depan kami tidak bermain di Liga Champions.”

Saat ini, Chelsea mengincar kemenangan melawan Dynamo Kiev guna memperbaiki posisi di Grup G Liga Champions setelah di laga terakhir mereka takluk dari Porto.

Sedangkan di Liga Primer, Chelsea masih duduk di peringkat dua belas, terpaut sepuluh poin dari pemuncak klasemen, Manchester City.

Tags : slide