close
Nuganomics

Pergerakan Harga Emas Mulai Loyo

Hari ini, Jumat pagi WIB, 09 September 2016, atau Kamis malam waktu New York, harga emas berjangka mengalami  pelemahan, dan  memperpanjang rentetan penurunan sejak sehari sebelumnya

Penurunan dipicu Bank Sentral Eropa berdiri teguh pada suku bunga, dan investor menunggu pergerakan dari bank sentral lain.

“Ini ada kaitannya dengan Bank Sentral Eropa mengonfirmasi status quo yang bersinggungan dengan quantitative easing,” ujar Adam Koos Presiden Libertas Wealth Management Group dilansir dari Marketwatch, Jumat.09 September 2016.

Pada Kamis, ECB memegang benchmark mereka tetap, seperti yang telah diprediksi sebelumnya, dan tetap menyatakan untuk menjaga suku bunga rendah untuk periode yang lebih panjang.

Namun ECB tidak melakukan pergerakan untuk memperpanjang atau mengubah program pembelian aset.

Emas untuk pengiriman Desember turun. Harga logam mulia ini ditetapkan sejak pernyataan ECB dan konferensi pers.

Sebelumnya emas mengalami kenaikan di tiga sesi berturut-turut

Emas kembali gagal untuk mematahkan rekor tahun ini di US$ 1.377.

Chief Market Analis di Insignia Consultant, Chintan Kantani mengatakan, pada level teknis jika emas tidak mematahkan level US$ 1.371 pada Selasa, maka peluang untuk turun akan lebih besar.

Sementara itu, pedagang mengantisipasi pertemuan kebijakan Bank of Japan dan Federal Reserve akhir bulan ini, yang bisa mempengaruhi harga dolar dan emas.

Harga emas berhasil melewati pertengahan pekan ini dengan sedikit terkoreksi, tapi mempertahankan ketangguhannya lewat  pergerakan keuntungan yang solid

Logam mulia ini tetap pada harga kemarin setelah  melonjak lebih dua puluh dollar  pada hari Selasa, menyusul rilis beberapa data ekonomi AS yang melemah.

Dalam kesaksian di depan Komite House Financial Services, Presiden Fed Richmond Jeffrey Lacker dan Presiden Fed Kansas City Ester George berusaha terus untuk membangun kembali harapan untuk kenaikan suku bunga akan dilakukan di bulan September.

Lacker mengatakan “ada kasus yang kuat” untuk kenaikan suku bunga, meskipun saya tidak yakin dengan data yang terlihat pada saat ini.

Sekali lagi, perhatikan bahwa inflasi masih jauh di bawah tujuan Fed di kisaran dua persen dan pada kenyataannya baru-baru ini malah berbalik ke level lebih rendah.

Pernyataan hawkish juga datang dari Ester George yang sebenarnya sudah gagal janji ketika berpendapat bahwa sektor tenaga kerja AS yang terus positif akan menjadi momen untuk menaikkan suku bunga tetapi FOMC memilih untuk tetap stabil tidak menaikkan suku bunga.

Kondisi tenaga kerja hanya satu-satunya target dari The Fed yang sudah dimiliki.

Walaupun sebaliknya, seperti kita ketahui kemarin, bahwa indeks kondisi pasar tenaga kerja the Fed telah dirilis negatif dalam tujuh dari delapan bulan terakhir.

Meskipun demikian, pertumbuhan upah dan pengeluaran konsumen tidak menjelaskan secara keseluruhan bahwa telah terjadi sinyal baik pada pertumbuhan ekonomi AS.

Dilaporkan pada hari Rabu bahwa cadangan emas China naik  pada akhir Agustus, dari  cadangan pada akhir Juli

Secara keseluruhan,  harga emas  cenderung melemah usai alami penguatan dalam tiga minggu. Pelaku pasar menanti kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat  atau the Federal Reserve mempengaruhi harga emas.

Spekulasi soal suku bunga AS terus berlanjut seiring rilis data ekonomi dan pernyataan pejabat bank sentral AS. Pimpinan the Fed San Francisco John William mengeluarkan pernyataan suku bunga cenderung agresif.

Pada perdagangan Rabu, harga emas turun tipis  Harga emas sempat naik  pada sesi awal perdagangan.

“Kenaikan sudah mencapai tiga setengah  persen untuk emas dalam tiga hari, dan delapan  persen untuk perak mendorong pelaku pasar merealisasikan keuntungan. Saya pikir ini normal untuk harga konsolidasi.”

“ Dengan potensi suku bunga AS bertahan hingga Desember, saya pikir baik emas dan perak masih menarik, dan dapat dibeli bila ada pembalikan arah,” ujar Adam Koos, Presiden Libertas Wealth Management, seperti dikutip dari laman Marketwatch.

Indeks dolar AS diperdagangkan lebih tinggi dua2 persen.

Hal itu turut menekan pergerakan harga emas. Sebelumnya pada perdagangan Selasa, dolar AS sempat melemah seiring laporan indeks sektor jasa AS ke posisi paling rendah dalam enam tahun.

Laporan ini membuat spekulasi the Fed belum akan menaikkan suku bunga pada September. Akan tetapi, ada kesempatan menaikkan suku bunga pada akhir tahun.

Pimpinan the Fed San Francisco John Williams menyatakan lebih baik suku bunga naik secepatnya ketimbang nanti dengan pertimbangan data ekonomi.