close
Nuganomics

Emas Naik Ekspektasi Suku Bunga The Fed

Setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, hari ini, Kamis, 25 Juli, harga emas di Comex Exchange Merchantil, naik bersamaan dengan kebijakan ekspektasi  pelonggaran suku bunga The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” pagi ini,harga emas naik pada penutupan  sebelumnya  karena didorong oleh harapan terhadap kebijakan stimulus ekonomi Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve

Harga emas mengalami lonjakan dibandingkan perdagangan sebelumnya di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral untuk menopang perekonomian global. Meskipun dolar AS yang lebih kuat menahan kenaikan.

Harga emas di pasar spot naik nol koma empat persen per ounce. Namun tidak setinggi pekan lalu yang mencapai puncaknya

“Berlanjutnya minat investasi yang kuat dan pembelian emas, ekspektasi penurunan suku bunga, ketegangan geopolitik tinggi mengenai Iran dan prospek ekonomi global yang suram menopang harga emas hari ini,” kata Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Bank Sentral Eropa  diharapkan memberi sinyal kebijakan moneter yang lebih mudah ketika bertemu pada hari Kamis. Investor juga melihat ke depan untuk pertemuan kebijakan The Fed pada  akhir bulan inii, di mana diharapkan untuk memotong suku bunga pinjaman acuan

Futures tetap dihargai seratus persen untuk pemotongan suku bunga dua puluh lima basis poin dari The Fed minggu depan dan bahkan menyiratkan peluang delapan belas persen dari  lima puluh basis poin.

Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi telah mendorong bank sentral di seluruh dunia untuk meninjau kembali sikap mereka terhadap kebijakan moneter.

IMF pada hari Selasa menurunkan perkiraan untuk pertumbuhan global tahun ini. IMF juga memperingatkan bahwa lebih banyak tarif AS, China, atau tarif otomatis Brexit dapat mengenai pertumbuhan, melemahkan investasi dan mengganggu rantai pasokan.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang nonyield bullion. Terhadap mata uang lainnya, dolar AS naik tipis ke tertinggi lima minggu setelah naik hampir nol koma lima persen pada hari sebelumnya.

Analis teknis Reuters Wang Tao mengatakan bahwa emas spot terlihat netral dalam kisaran sempit

Sehjari sebelumnya, harga emas turun  karena  tertekan penguatan dolar AS.

Meskipun data ekonomi AS tak menunjukkan perbaikan, namun dolar AS tetap mampu menguat karena sentimen penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Rabu , harga emas di pasar spot turun, setelah sempat menyentuh level terendah selama sesi tersebut

Harga emas sempat naik tinggi menyusul penjualan rumah AS yang lebih lemah dari perkiraan para analis dan ekonom.

Sedangkan harga emas berjangka AS juga  turun .

“Data perumahan yang sebenarnya tidak terlalu berdampak banyak tampaknya memicu aksi beli emas. Namun itu tak berlangsung lama,” jelas analis derivatif dari BMO, Tai Wong.

“Harga emas kemungkinkan akan tetap dalam koridor ” ia memprediksikan.

Dolar AS menguat dan bertahan di dekat level tertinggi dalam lima minggu, didukung oleh kesepakatan untuk memperpanjang batas utang pemerintah AS.

“Saya pikir harga emas terkunci dalam kisaran ini,” kata Ryan McKay, analis komoditas di TD Securities.

“Harga berbalik ketika berita tentang Boris Johnson terpilih. Ada alokasi dana untuk emas hanya karena risiko Brexit tidak ada kesepakatan.” tutur dia.

Untuk diketahui, hasil jajak pendapat di Parlemen Inggris menunjuk Boris Johnson sebagai calon terkuat untuk menjabat Perdana Menteri Inggris yang baru.

Johnson menang suara sebagai pemimpin Konservatif, mengalahkan Jeremy Hunt dalam pemilihan kepemimpinan partai, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Mantan wali kota London, yang telah lama digadang untuk memimpin negaranya, memenangkan pemilihan dengan selisih tegas

Sebelumnya, perdebatan mengenai apakah bank sentral Amerika Serikat The Fed akan memangkas suku bunga acuannya terus meningkat, padahal keputusan itu hanya tinggal sepuluh hari lagi lamanya. Hal ini akan turut mempengaruhi harga emas ke depan.

Melansir dari Kitco,  emas merupakan salah satu pendorong yang mendominasi tingginya sentimen pasar bagi keputusan The Fed.

Pada Kamis  sore hari, waktu setempat, Presiden The Fed New York, John Williams mengatakan bank sentral  perlu bergerak cepat ketika ekonomi dunia melambat. Itu lebih baik mengambil tindakan pencegahan daripada menunggu sampai bencana terjadi. Pernyataan ini pun memantik harga emas di pasar saham melonjak signifikan.

Analisa FedWatch Tool menyebutkan, ekspektasi pasar untuk The Fed melakukan penurunan suku bunga acuan pun kini ikut melambung dari semula

Namun, The Fed melalui seorang juru bicaranya mengungkapkan bahwa pernyataan William tersebut tidak berbicara tentang kebijakan moneter saat ini melainkan itu hanyalah “pidato akademik tentang dua puluh tahun penelitian.”

Tags : slide