close
Nuganomics

Emas Terpelanting Rp 4.000 Per Gram

Setelah seharinya melambung tinggi, hari ini, Selasa 06 Oktober 2015, harga jual emas milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, terjerumus kembali sebesar Rp 4.000 per gram dan bertengger di posisi Rp 577.000 per gram.

Kejatuhanh harga emas Antam ini merupakan jawaban dari terpelantingnya kembali harga emas global di perdagangan Comex, Ne York, Senin malam waktu setempat.

Berlainan dengan harga jual, untuk harga pembelian kembali, atau dikenal dengan harga buyback emas Antam , posisinya tetap di level Rp 510 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki maka Antam akan membelinya di harga Rp 510.000 per gram.

Antam menjual ukuran emas dari berbagai ukuran, mulai dari satu gram hingga 500 gram dan menjelang siang WIB emas Antam dengan berbagai ukuran masih tersedia.

Harga emas anjlok pada perdagangan Selasa pagi WIB merespons laporan ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat memicu spekulasi kenaikan suku bunga acuan dan melemahkan minat investor untuk mengoleksi safe haven seperti emas.

Dalam perdagangan global Senin waktu New York, atau Selasa WIB, harga emas cenderung turun secara teknikal untuk membalikkan tren penguatan pada Jumat pekan lalu.

Hal itu terjadi setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat tak sesuai harapan.

Investor global memperhitungkan risiko yang terjadi di pasar sehingga mendorong penguatan harga emas meski terbatas. Hal itu juga ditopang dari bursa saham global dan AS menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Angka penyerapan data tenaga kerja AS di non sektor pertanian dan pemerintah tak sesuai harapan pelaku pasar telah mendorong spekulasi kalau bank sentral AS atau The Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga hingga tahun depan.

Ini dapat membuat bank sentral AS mengikuti bank sentral China dan Eropa yang khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi stagnan.

Sentimen tersebut mendorong penguatan harga logam termasuk emas.

Kalau dilihat berdasarkan teknikal, penutupan harga emas di awal pekan ini menunjukkan harga emas masuk area konsolidasi setelah menguat pada Jumat pekan lalu. Akan tetapi, tren kenaikan juga harus ditunjukkan dari momentum pembelian signifikan

Laporan ekonomi yang optimistis membuka jalan bagi Bank Sentral AS atau Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga akhir tahun ini. Investor akan meninggalkan emas saat suku bunga naik karena tidak membayar bunga.

Sementara itu, harga platinum berada di bawah US$ 900 per ounce untuk pertama kalinya sejak Desember 2008 sebagai spekulasi tentang dampak skandal emisi Volkswagen AG terus.

Pembuat mobil Jerman telah mengakui menginstal perangkat lunak ke sekitar 11 juta mobil diesel-mesin untuk memanipulasi aturan polusi yang berlaku di AS.

Platinum banyak digunakan dalam knalpot filter untuk kendaraan bertenaga diesel, dan pedagang khawatir bahwa konsumen akan berpaling dari teknologi dalam menanggapi skandal tersebut.

Sejumlah rilis data ekonomi AS menunjukkan katalis positif seperti data pertumbuhan ekonomi lebih kuat pada akhir pekan lalu. Hal itu juga membuat pimpinan bank sentral AS New York William Dudley untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Pemerintah Swiss sedang menyelidiki tujuh bank besar yang mungkin telah memanipulasi harga emas, perak dan logam lainnya juga menjadi fokus perhatian pelaku pasar. Manipulasi itu fokus pada harga permintaan dan penawaran untuk harga logam