close
Nuga Tekno

Putaran Video Faceebook Tanpa Internet

Putaran video di aplikasi Facebook  untuk Android,  kini,  bisa ditonton secara offline dengan tidak  lagi membutuhkan koneksi internet asal  saja disimpan  atau diunduh  lewat perangkat  sebelumnya.

Koneksitas internet untuk aplikasi video itu merupakan bagian dari kehadiran  fitur baru yang diberi nama “Save Video” yang dirilis Facebook sejak pagi Rabu, 20 Juli 2015

Untuk  melakukannya pun mudah.

DXimulai ketika pengguna menyentuh menu ikon titik tiga dan memilih tulisan “Save Video”.

Seterusnya,  pengguna diharuskan  memutar video hingga detik terakhir dengan masih terhubung dengan internet.

Bila tidak melakukan cara ini, video yang tersimpan nanti tidak akan bisa ditonton secara offline atau hanya muncul dalam kolom penyimpanan saja.

Lifehacker, Rabu, 20 Juli 2016, mengajarkan, setelah melakukan langkah-langkah tersebut, sentuhlah menu berbentuk hamburger  atau tiga garis datar di kanan atas Facebook.

Carilah kolom bertuliskan “Saved”.

Kolom tersebut berisi video-video yang sudah disimpan dan bisa ditonton secara offline.

Pengguna hanya bisa menonton video tersebut melalui aplikasi Facebook, tidak melalui aplikasi pemutar video lain.

Fitur Save Video sebelumnya hanya merupakan uji coba yang dilakukan di India.

Namun, saat ini, Facebook telah merilisnya ke semua aplikasi mereka di sistem operasi Android.

Saat berita ini ditulis, fitur penyimpanan dan pemutaran video tanpa internet ini belum tersedia untuk platform iOS.

Sementara itu, pesan yang dikirimkan lewat layanan Facebook  Messenger bakalan lebih susah diintip.

Pasalnya, perusahaan jejaring sosial tersebut bakal menambahkan dua fitur untuk meningkatkan “kerahasiaan” Messenger, yakni enkripsi end-to-end dan pesan yang bisa menghilang sendiri destruct).

Dari laman situs Re/code, dikatakan,  enkripsi yang bakal diterapkan pada Messenger mirip dengan yang telah dulu pada WhatsApp.

Pesan hanya akan tersimpan di perangkat pengirim dan penerima, bukan server Messenger.

Bahkan pihak Facebook sendiri tak akan bisa mengintip pesan yang dikirimkan lewat Messenger.

Adapun self-destruct message bisa diatur agar menghilang secara otomatis dalam jangka waktu tertentu yang dikehendaki pengguna, mulai lima  detik hingga dua puluh empat jam.

Dalam sebuah posting blog, Facebook menyebutkan bahwa fitur enkripsi mesti diaktifkan secara manual.

Ini karena Messenger bersifat cross device alias bisa diakses dari berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet, dan desktop.

Nah, pesan yang terenkripsi hanya akan ada di perangkat yang dipakai untuk mengirimnya, misalnya smartphone, dan tidak bisa dilihat apabila Messenger dibuka dengan perangkat lain.

Langkah Facebook “mengamankan” percakapan dalam Messenger ini datang di tengah-tengah hangatnya perdebatan soal privasi di antara kalangan penegak hukum dan perusahaan teknologi.

Di satu sisi, pengguna layanan menyukai kerahasiaan yang dimungkinkan oleh fitur-fitur keamanan seperti enkripsi.

Di sisi lain, hal tersebut menyulitkan penegak hukum dalam memantau kriminal yang berkomunikasi lewat layanan pesan instan.

Saat ini Facebook baru mulai menggulirkan fitur enkripsi dan chatting rahasia secara terbatas.

Keduanya diharapkan sudah tersedia untuk semua pengguna Messenger dalam waktu dekat.

 

Tags : slide