close
Nuga Tekno

Line Sekarang Sudah Bisa ‘Reply’ Langsung

Aplikasi pesan instan Line menyediakan fitur baru bernama  ‘reply’ untuk membalas pesan yang diterima.

Pengguna bisa membalas pesan bersamaan dengan pesan aslinya. Dengan begitu, pengguna bisa membalas pesan yang sempat terlewat di tengah percakapan.

Sama halnya dengan WhatsApp, fitur ini juga membantu pengguna untuk bisa langsung mengutip dan menjawab pesan di tengah chatting.

Untuk menggunakannya, cukup menekan pesan yang ingin dijawab. Akan muncul opsi balas, salin, keep, tangkap, hapus, teruskan, dan pemberitahuan di layar.

Pengguna bisa memlih opsi balas (reply) untuk membalas langsung pesan yang diinginkan.

Dalam keterangan resmi nya Line mencatat fitur ini tersedia untuk membalas pesan berupa teks, foto, video, stiker, dan emoji.

Bukan hanya membalas pesan orang lain, fitur serupa juga bisa digunakan untuk memberikan respons atas pesan yang dikirim sendiri.

Pembaruan fitur ini tersedia untuk pengguna iOS, Android Windows, dan Mac.

Khusus untuk akses di perangkat komputer, fitur serupa bisa dipakai dengan cara meng-klik kanan pesan yang ingin dijawab.

Selain itu Line juga telah memanjakan penggunanya   yang kerap tak sengaja salah mengirimkan pesan, Line merilis fitur terbaru untuk menghapus pesan ‘salah kamar’.

Fitur terbaru ini memunkinkan pengguna membatalkan pesan yang telah terkirim dalam waktu maksimal dua puluh empat jam sejak pesan itu diterima.engguna bisa menggunakan fitur terbaru ini untuk Line versi terbaru terbaru.

Cara pakainya juga mudah, pengirim cukup menyentuh pesan yang telah dikirim. Nantinya akan muncul pilihan untuk menghapus dan membatalkan pesan yang telah terkirim.

Pesan ‘salah kamar’ akan otomatis menghilang dari jendela percakapan penerima. Fitur ini nantinya bisa digunakan oleg pengguna Line di perangkat mobile dan versi komputer.

Perusahaan asal Jepang itu mengatakan kehadiran fitur terbarunya berkaitan dengan keinginan Line untuk memperluas pilihan komunikasi penggunanya.

“Kami percaya bahwa percakapan yang kasual dan bersifat sehari-hari muncul dari proses berkirim pesan yang cepat dan spontan, fitur pembatalan pesan seakan-akan bertentangan dengan hal itu,” tulis perusahaan seperti mengutip The Nation.

“Tapi, kami ingin fitur terbaru bisa memaksimalkan fungsi aplikasi dalam membantu pengguna merasakan kenyamanan saat berkomunikasi dengan lebih baik.”

Fitur serupa sebenarnya sudah lebih dulu diboyong oleh WhatsApp. Bedanya, anak perusahaan Facebook itu hanya memberikan waktu maksimal 7 menit untuk menarik pesan salah kirim

Selain itu, aplikasi berkirim pesan asal Korea Selatan itu juga telah memperkenalkan fitur untuk membatalkan pesan yang sudah terkirim.

Pesan yang terlanjur terkirim bisa dihapus tanpa meninggalkan jejak seperti yang terjadi di WhatsApp.

Selain itu, fitur menghapus pesan ini berlaku untuk pesan yang dikirim dalam 24 jam terakhir, seperti disebutkan RocketNews24.

Sementara WhatsApp hanya memberlakukan fitur itu untuk pesan yang dikirim dalam 7 menit terakhir.

Sayang, masih belum diketahui kapan fitur ini akan tersedia bagi pengguna di Indonesia.

Untuk merayakan fitur baru ini, Naver selaku pengelola Line melakukan kampanye, di momen Black Friday untuk mempromosikan fitur baru Line ini.

Sebelumnya, fitur serupa juga sempat dikeluarkan oleh WhatsApp dan Facebook Messenger, akhir Oktober lalu, demikian diberitakan The Verge.

Namun, fitur yang ada dalam platform Whatsapp ini tetap memberi informasi kepada pengguna yang dikirimi pesan bahwa pengirim telah menghapus pesan.

Selain itu, fitur penghapus pesan ini bagi penerima pesan di WhatsApp juga hanya berlaku tujuh menit sejak pesan pertama dikirim, seperti ditulis ThaiVisa.

Tapi, fitur untuk menghapus pesan yang salah kirim ini sebenarnya sudah lebih dulu ada di layanan pesan instan Blackberry Messenger sejak empat tahun lalu lalu.

Pengguna bahkan bisa mengirim pesan yang bisa hilang dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu.

Line merupakan salah satu aplikasi berkirim pesan asal Korea Selatan yang paling banyak digunakan di region Asia.

Layanan pesan instan ini memiliki pasar terbesar di negara Jepang, Taiwan, Indonesia dan Thailand.