close
Nuga Tekno

Instagram Luncurkan “Update” Algoritma.

Instagram kembali membuat terobosan dengan “update” secara otomatis dengan memakai algoritma sehingga menghasilkan urutan feed foto dan video berdasarkan ketertarikan pada konten, hubungan pengunggah dengan pengguna, dan rentang waktu unggahan.

Dengan update ini, Instagram akan memilih feed apa saja yang akan muncul dan kapan–layaknya news feed pada Facebook.

Meski perubahan ini terasa seperti optimalisasi feed pengguna, nyatanya ini menjadi cara Instagram untuk mengendalikan konten iklan secara langsung.

Update paling baru dari media sosial berbasis foto tersebut adalah perubahan pada keterangan waktu dalam tiap posting di timeline #Instagram. Saat ini, Instagram memberikan keterangan tanggal kapan foto tersebut diupload.

Sebelumnya untuk foto lama di Instagram untuk keterangan waktu hanya dimunculkan dalam hitungan sekian minggu saja.

Ketika nanti foto yang ada di timeline pengguna Instagram tidak ditampilkan secara berurut sesuai dengan waktu kapan mereka mengunggahnya, maka adanya keterangan tanggal bisa dijadikan sebagai pemberi informasi usia foto yang sudah dilihat oleh pengguna.

Selain pembaruan itu, ternyata Instagram juga sedang melakukan pengembangan pada fitur baru yang lain.

Melalui blog resminya, Instagram melansir bahwa pihaknya sedang melakukan penelitian dan uji coba untuk menampilkan foto dan profil orang terdekat yang sering dikunjungi.

Jika kita perhatikan, ini mirip sekali dengan apa yang ada pada Facebook.

Jadi dengan fitur ini kemungkinan pengguna bisa diarahkan untuk berinteraksi dengan pengguna lain yang mungkin ia kenal namun belum pernah menjalin interaksi.

Co-Founder and CEO Instagram Kevin Systrom memberikan penjelasan bahwa selama ini pengguna seringkali melewatkan tujuh puluh persen postingan di linimasa mereka.

Dengan perubahan pada algoritma Instagram ini diharapkan pengguna bisa melihat konten-konten yang memang sesuai dengan keinginan mereka.

Instagram juga memastikan bahwa dengan fitur algoritma baru ini tiga puluh persen konten pada linimasa akan relevan dengan minat dari para pengguna.

Fitur baru pada algoritma Instagram ini mengandalkan #teknologi machine-learning untuk pemetaan konten yang paling diminati oleh pengguna.

Algoritma baru yang ada di Instagram ini adalah semacam mempelajari perilaku dari setiap penggunanya.

Perilaku yang dipelajari bisa berdasarkan aktivitas dengan orang terdekat, atau bisa dengan mempelajari profil-profil yang sering dikunjungi oleh pengguna.

Karena setiap pengguna memiliki pola-pola kebiasaan tertentu yang berbeda sehingga tentu saja relevansi dari konten Instagram sangat dibutuhkan.

Percobaan pada fitur algoritma Instagram terbaru ini dilakukan karena terjadi pelonjakan popularitas dari Instagram sendiri.

Akibatnya, Instagram dibanjiri ribuan konten setiap harinya.

Untuk saat ini, Instagram mengklaim telah mempunyai lebih dari empat ratus juta user aktif di seluruh dunia, dan tujuh puluh lima persen dari jumlah tersebut berada di luar Amerika.

Teknologi algoritma terbaru Instagram ini masih dalam tahap ujicoba, sehingga masih akan diteskan pada beberapa akun secara random.

Dari hasil uji coba itulah nantinya akan dipastikan apakah teknologi tersebut digunakan Instagram atau tidak.

Sebenarnya, algoritma yang mempelajari perilaku dan kebiasaan pengguna ini tidak hanya dilakukan oleh Instagram.

Media sosial lain seperti #Twitter beberapa waktu yang lalu juga menerapkan algoritma baru.

Algoritma tersebut memilih tweet terbaik dari orang-orang yang difollow oleh user.

Namun berbeda dengan Instagram, pengguna Twitter mempunyai pilihan untuk menampilkan tweet terbaik tersebut di timeline nya atau tidak.

Sedangkan untuk Instagram sejauh ini belum menyampaikan rencana seperti itu.

Jadi intinya setiap media sosial akan membantu penggunanya untuk menemukan apa yang mereka inginkan.

Dan hal ini tentu saja bisa dilakukan hanya dengan mempelajari perilaku dan kebiasaan dari masing-masing pengguna media sosial itu sendiri.

“Rata-rata, pengguna Instagram melewatkan sekitar tujuh puluh persen posting-an di feed mereka, dan dengan update ini kita dapat memaksimalkan sisa tiga puluh persen tersebut,” ucap Kevin Systrom, co-founder dan CEO Instagram seperti dikutip laman situs “TechCrunch,” Selasa, 22 Maret 2016.

Mengingat sebagai platform media sosial yang paling banyak engagement-nya, wajar jika ratusan merek berlomba-lomba menginvestasikan diri mereka di aplikasi berbagi foto dan video ini.

Lalu bagaimana jadinya dengan nasib para merek yang sudah berinvestasi besar pada media sosial yang Facebook miliki ini?

Di sisi lain, ini tak akan jadi masalah bagi sebagian perusahaan besar karena mereka memiliki budgeting.
Berbeda dengan blog toko online dan bisnis kecil lainnya yang memang tidak memiliki budget besar.

Anggap saja dengan fitur baru ini dapat menjadi awal bagi Anda untuk mulai merencanakan budgeting lebih ketat lagi di aplikasi berbagi foto dan video singkat ini.

Tags : slide