close
Nuga Tekno

Hebohnya Friendster.id Dijagat Maya

Diantara kita semua tentunya tahu bahwa dominasi situs pertemanan Friendster mulai luntur setelah munculnya Facebook di dua belas tahun lalu.

Friendster dibangun oleh seorang programmer Jonathan Abrams pada empat belas tahun silam di Mountain View, California, Amerika Serikat.

Tak bisa dipungkiri, bahwa situs pertemanan ini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern, termasuk di Indonesia.

Kehadirannya sempat menjadi fenomena mengejutkan, yang mana langsung mendapat sambutan hangat dari netizen.

Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, tak kurang dari lima puluh juta orang di dunia telah menjadi anggota situs jaringan sosial itu.

Atas keberhasilannya tersebut, Friendster telah meraup dana besar dari modal ventura dan pemain internet kelas berat, seperti mantan CEO Yahoo, Tim Koogle; mantan CEO Paypal, Peter Thiel; dan mantan VP Amazon Ram Shriram.

Majalah Time menganugerahi Friendster sebagai ”Coolest Inventions of 2003”. Pada tahun yang sama, Abrams dinobatkan sebagai “Breakout Star of 2003” oleh Entertaintment Weekly.

Saking fenomenalnya, Google sempat berniat membeli Friendster di tiga tahun lalu. Namun, raksasa internet itu tiba-tiba mengurungkan niatnya.

Pun demikian, Friendster mendapat kucuran dana dari Kleiner, Perkins, Caufield & Byers serta Benchmark Capital.

Terbebani oleh masalah teknis dan pesaing yang lebih gesit yaitu Facebook, akhirnya Friendster punah Demikian seperti dikutip dari laman Mashable.

Kemudian, Friendster terseok-seok selama beberapa tahun–dibantu oleh pengguna yang relatif kuat di Asia tenggara–sekitar tujuh tahun lalu, situs ini kemudian didesain ulang.

Tak kuat menahan persaingan, akhirnya pada lima thaun lalu, Friendster ditinggalkan pengguna dan relaunched sebagai situs game.

Friendster adalah situs pertemanan yang memungkinkan pengguna saling berinteraksi dengan mengirimkan sebuah unggahan pada profil seorang teman.

Jejaring sosial yang tampilannya dapat dikustomisasi itu juga mengizinkan pengguna untuk saling berkomentar.

Namun, seiring dengan kehadiran kompetitornya, Facebook, Friendster menutup layanannya karena tidak mampu memenangi persaingan melawan jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg.

Kini dikabarkan situs pertemanan Friendster kembali hadir dengan domain friendster.id.
Kini situs itu hadir lagi dengan kode “id”.

Di laman tersebut, logo Friendster hadir dengan font huruf sambung berlatar warna biru.

Terdapat sebuah gambar pintu terbuka dengan kehadiran dua tokoh animasi yang sedang melambaikan tangan dengan sebuah tulisan ‘Temukan teman lamamu’.

Seperti jejaring sosial lainnya, Friendster juga menampilkan menu “Masuk” dan “Daftar” bagi pengguna baru.

Jika kita klik pada pilihan “Masuk”, Friendster akan menggiring kita untuk melakukan login dengan akun Facebook, Google, Twitter, atau Instagram.

Sedangkan pada pilihan “Daftar” pengunjung akan diminta memasukkan data pribadi seperti nama, alamat email, serta password untuk membuat sebuah akun baru.

Sayangnya, ketika kami mencoba kedua pilihan, laman Friendster tidak meresponnya.

Friendster hadir lagi dengan domain friendster.id namun belum jelas apakah ini laman pertemanan yang sama dengan yang pernah booming tahun 2000an.

Apakah ini berarti Friendster benar-benar hadir kembali?

Sayangnya, saat ini belum ada pihak yang dapat dikonfirmasi untuk hal tersebut.

Kehadiran laman tersebut, bisa jadi merupakan awal kebangkitan jejaring sosial tersebut.

Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, pernah menggandrungi Friendster sebelum akhirnya Facebook datang menggeser popularitasnya. Berlahan memang situs jejaring sosial ini pun mulai kehilangan popularitasnya.

Dibeli oleh perusahaan asal Malaysia, Friendster malah sempat bergantian haluan dari penghubung sosial menjadi situs game. Walaupun itu tak menyelamatkan nama besar mereka.

Lama tak terdengar, tiba-tiba muncul Friendster.id, ya menggunakan domain dot id bukan dot com. Pun demikian, Friendster.com tak terafliasi langsung dengan ini.

Di Friendster.id, menawarkan jejaring sosial dengan tampilan utama menggunakan Bahasa Indonesia. Di bagian ‘tentang kami’ terdapat tulisan yang menyebutkan bahwa ini adalah jejaring sosial anak bangsa.

“Friendster adalah sebuah media sosial yang membantu untuk berbagi asa, cerita, dan tawa bersama orang-orang terpenting dalam hidup Anda.”

” Sebagai situs jejaring sosial karya anak bangsa, Friendster merupakan sebuah manifestasi dari karakter rakyat Indonesia. Bersama Friendster Anda akan tetap dekat dengan kami, kita, dan mereka. Selamanya.”

Namanya juga jejaring sosial tentu saja menghubungkan antar teman atau kolega. Syarat untuk masuk pun cukup mendaftar secara mandiri atau menghubungkan dengan akun jejaring sosial lainnya, seperti Facebook, Twitter atau Instagram.

Apakah ini Friendster ini sama dengan Friendster yang dahulu?

Kemungkinan besar tidak, sebab informasi yang menyebutkan bahwa situs game ini sementara tidak aktif, terhitung sejak 14 Juni 2015 silam.

Sampai saat ini, salah satu pengelola Friendster.id mengenai layanan yang mereka buat tersebut.

Tags : slide