close
Nuga Tekno

Gadget Ditubuh Makin Tumbuh Jadi Tren

Popularitas wearable device alias gadget yang dikenakan di tubuh seperti arloji dan gelang pintar semakin menanjak.

Dalam lima tahun ke depan akan ada sangat banyak alat elektronik yang terhubung ke internet, entah yang dikenakan di tubuh, di dalam mobil, ataupun di lingkungan kota.

Wearable device akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat smart city yang serba terkoneksi.

Bersama dengan perangkat-perangkat IoT lainnya, wearable device bisa tersambung ke jaringan cloud baik secara mandiri atau melalui ponsel, untuk mengirim aneka data seperti informasi kesehatan pemakainya.

Selain itu, berbeda dari smartphone yang umumnya cukup dimiliki sebanyak satu atau dua buah, setiap orang bisa memiliki banyak wearable device karena bentuk dan fungsinya yang beraneka ragam, dari sepatu hingga kacamata pintar.

Sama halnya dengan baju atau sepatu, konsumen akan memiliki beberapa wearable untuk keperluan berbeda.

Qualcomm, misalnya, baru aktif menekuni segmen wearable device pada tiga tahun lalu dan mengklaim bahwa pabrikan asal AS tersebut telah berhasil mendominasi kancah wearable device untuk kategori smartwatch berbasis Android Wear.

Sembilan dari sepuluh desain produk jenis ini dibangun di atas platform Snapdragon milik Qualcomm.

Beberapa waktu lalu Qualcomm juga telah mengumumkan kehadiran chip baru untuk arloji-arloji pintar, Snapdragon Wear 2100

Arloji pintar ini mengetengahkan konsumsi daya lebih irit dan ukuran fisik lebih kecil sembari mempertahankan kelengkapan konektivitas yang mencakup Bluetooth, GPS, hingga 3G dan LTE.

Sejauh ini sudah ada dua puluh l;ima desain perangkat Snapdragon Wear 2100 yang sedang dikembangkan, termasuk dari LG.

Bakal ada banyak pengumuman lagi tahun ini karena wearable device adalah salah satu segmen yang kami genjot di bidang IoT.

Pasaran wearable device bakal terus tumbuh. Kondisi market wearable saat ini dengan masa-masa awal pasaran smartphone sebelum mengalami booming.

Sekarang ini kita masih di masa permulaan, baru dua tahun berjalan dari masa sepuluh tahun.

Saat menengok kembali ke masa dua tahun tersebut, kita bisa melihat bahwa tingkat pertumbuhan wearable adalah salah satu yang paling tinggi dibandingkan kategori gadget lain.

Qualcomm adalah salah satu pabrikan yang getol menawarkan solusi fast charging alias pengisian baterai gadget secara cepat lewat teknologi besutanya.

Dipasarkan di bawah nama dagang Quick Charge, teknologi pengisian baterai cepat ini beberapa waktu lalu telah mencapai generasi ketiga.

Dibanding teknologi terdahulu, QuickCharge 3.0 menawarkan kelebihan utama berupa penggunaan daya yang 20 persen lebih efisien dibandingkan teknologi sebelummya, Quick Charge 2.0.

Penggunaan daya yang lebih efisien pada Quick Charge 3.0 ini diklaim turut menurunkan suhu perangkat sehigga tak lagi terasa panas seperti yang terjadi pada teknologi terdahulu.

Qualcomm mengklaim daya yang terbuang menjadi panas 40 persen lebih sedikit dibanding Quick Charge 2.0.

Apa rahasianya?

“Teknologi Quick Charge 3.0 lebih pintar. Kalo dulu Quick Charge 2.0 langsung menaikkan voltase dari 5 volt standar menjadi 9 volt, Quick Charge 3 lebih pintar karena menyesuaikan peningkatan voltase dengan daya maksimal yang bisa ditampung oleh baterai perangkat,” sebut seorang staff teknis

Dia mencontohkan sebuah charger yang mengisi baterai perangkat dengan voltase sebesar 6 volt.

Dengan menarik daya sesuai dengan jumlah maksimal yang bisa ditangani oleh baterai gadget bersangkutan, penggunaan daya berlebih pun bisa dikurangi sehingga tak terbuang mubazir sebagai panas.

“Jadi, Quick Charge 3.0 ini bisa dipakai untuk mengisi baterai perangkat dengan kecepatan yang sama dengan Quick Charge 2.0, tapi suhu perangkat akan lebih dingin.

Bisa juga diatur agar mengisi daya lebih cepat dengan suhu yang sama,” lanjut sang staf teknis.

Teknologi Quick Charge 3.0 kompatibel dengan beragam tipe konektor pengisi daya yang beradar di pasaran, mulai dari micro-USB yang biasa dipakai dan tersedia luas hingga USB Type-C terbaru.

Tentu, perangkat gadget dan charger yang bersangkutan harus mendukung sarana fast charging tersebut.