close
Nuga Sport

“Saya Akan Lawan Koneksi Spanyol”

Valentino Rossi dengan suara bergemeretak, menahan marah, menuding koneksi Spanyol sedang bermain menghalanginya uuntuk menorehkan gelar kesepuluh di MotoGP.

“Kalian harus tahu bahwa koneksi Spanyol berada di belakang kasus Sepang. Mereka ingin menyingkirkan saya dari perebutan juara. Buktinya, dua rider Spanyol Marc Marquez dan Jorge Lorenzo berkoalisi untuk menghentikan saya jadi juara dunia,” kata Rossi dengan nada berang kepada “crash,” 29 Oktober 2015

Rossi, masih dengan nada marah minta kepada pendukungnya untuk berada dibelakang dirinya dalam menghantam koneksi Spanyol ini.

“Mari kita lawan. Mereka tak menginginkan orang lain sebagai juara,” katanya
Benarkah itu?

Ya. Teori koneksi Spanyol langsung mengemuka pascainsiden di MotoGP Malaysia, akhir pekan lalu.
Rossi menuduh Marquez membantu Lorenzo untuk merebut gelar juara dunia.

Melihat klasemen pembalap, Rossi memang bersaing ketat dengan Lorenzo. Kedua pebalap hanya berselisih tujuh poin.

“Sejak balapan di Phillip Island, jelas bahwa Lorenzo punya pendukung baru. Itu adalah Marquez,” ujar Rossi seperti dilansir Crash.
Ia menilai, Marquez sengaja menghalanginya saat balapan di Sepang.
Rossi mengaku sangat kecewa harus start paling belakang di GP Valencia, yang merupakan seri pamungkas penentuan gelar juara dunia. Rossi menilai peluang juaranya sudah habis karena hukuman yang ia terima.

Rossi saat ini masih berada di puncak klasemen pembalap dan ia unggul tujuh poin atas Jorge Lorenzo.

Dalam situasi normal, peluang juara Rossi tentu paling besar. Namun, karena ia harus start paling belakang, hampir mustahil pembalap asal Italia itu memenangi kejuaraan dunia tahun ini.

“Start paling belakang di Valencia sama dengan tidak ada kesempatan untuk juara. Dengan cara ini kejuaraan dunia terdistorsi,” kata Rossi seperti dilansir Autosport.

“Aku memberikan segalanya untuk memenangi gelar ini. Kehilangan gelar di trek itu biasa, tapi cara ini jauh lebih menyakitkan,” ujar dia.

Banyaknya dukungan terhadap Rossi membuat sang pemuncak klasemen pebalap MotoGP itu bersumpah untuk berjuang pada seri terakhir musim ini, MotoGP Valencia, pada 8 November.

Lewat komentar yang dikicaukan pada media sosial, insan-insan olahraga Italia menyatakan dukungannya terhadap Rossi.

Salah satu yang mendukung Rossi adalah bintang rugby Italia Mirco Bergamasco.

Bergamasco mengatakan melalui Twitter-nya bahwa itu merupakan langkah yang meragukan dari Rossi namun memberi indikasi bahwa ia gembira melihat insiden ketika Marquez merasakan akibat dari perbuatannya mengganggu pebalap asal negaranya.

Selain itu Pelatih Internazionale Milan Roberto Mancini menulis melalui akun Twitter-nya, “Benak saya tertuju pada Valentino Rossi. Saya harap ia memenangi gelar.”

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi bahkan menghubungi Rossi langsung dari Amerika Latin untuk memberikan semangat.

“Membaca semua pesan Anda membuat saya dapat melupakan rasa pahit dan kemarahan dan hari ini, kami akan mulai bekerja untuk Valencia! Terima kasih untuk semua dukungan Anda,” cuit Rossi melalui Twitter menjawab dukungan terhadap dirinya.

Tak lepas dari itu, Rossi mengungkapkan dirinya merupakan korban dari skenario orang-orang Spanyol.

Ia mengklaim bahwa Marquez, yang mustahil menjadi juara setelah tampil buruk di musim ini, mencapai tujuannya dengan ‘permainan kotornya’, membantu rekan senegaranya Jorge Lorenzo untuk mendapat posisi yang lebih diunggulkan pada persaingan perebutan gelar dunia 2015.

“Kejuaraan belum usai namun sanksi ini memotong kaki-kaki saya,” kata Rossi.

Ia menyebut hukuman itu tidak adil dan mengatakan Marquez membuatnya “kalah pada kejuaraan.” Pebalap Spanyol Dani Pedrosa meraih kemenangan di Malaysia sedangkan Lorenzo, yang mengejar mahkota MotoGP ketiganya, menduduki peringkat kedua, diikuti Rossi.

Lorenzo dan Rossi memiliki sejarah hubungan yang tidak harmonis walaupun membalap untuk tim yang sama, Movistar Yamaha. Lorenzo bahkan menjadi satu-satunya orang di Yamaha yang menyudutkan Rossi atas insiden di Malaysia.

Pebalap Spanyol itu mengatakan Rossi seharusnya dihukum lebih keras lagi, namun status megabintangnya telah melindunginya.

Tags : slide