close
Nuga Sport

Rossi Merasa Tidak Juara Sepuluh Tahun

Pebalap MotoGP Valentino Rossi yang gagal meraih gelar juara seri sejak Juni dua tahun lalu merasa sudah tidak pernah meraih gelar juara selama sepuluh tahun.

Sejak menjadi pebalap yang finis terdepan pada MotoGP Belanda, Rossi belum pernah lagi mendapat gelar juara seri.

Mengendarai motor Yamaha, pemilik tujuh gelar juara dunia MotoGP itu gagal tampil menjadi juara seri dalam  tiga puluh satu balapan setelah MotoGP Belanda

Selama hampir dua tahun ini, prestasi terbaik Rossi hanya menjadi runner up di MotoGP Australia, MotoGP Jerman, MotoGP Argentina, dan MotoGP Amerika Serikat

Menjelang MotoGP Spanyol  yang menjadi penanda balapan kembali berlangsung di Eropa, Rossi menabung optimisme.

“Hal yang paling penting adalah meraih poin sebanyak mungkin dan melihat apakah perbaikan yang kami lakukan dapat berpengaruh di lintasan ini. Kami harus mengerti cara kerja ban,” ucap Rossi dikutip dari Tuttomotoriweb.

Rossi tidak memungkiri keinginan meraih podium tertinggi untuk menyudahi puasa gelar. Faktor Sirkuit Jerez dan konsistensi dalam dua balapan terakhir pun turut membuat Rossi semangat.

“Saya selalu suka Jerez dan saya menjalani beberapa balapan yang menyenangkan di sini. Pada dua tahun lalu saya datang ke sini ketika berada di puncak klasemen, tetapi dari situ cobaan kami dimulai. Yamaha gagal menadi juara dan saya merindukannya,” terang Rossi.

“Saya menyesal tidak dapat mengalahkan [Alex] Rins di Austin]. Saya tidak pernah menang sudah sangat lama karena tahun lalu saya tidak pernah menang, tetapi itu terasa seperti sepuluh tahun. Menjadi pemenang adalah hal yang terbaik, tetapi Anda harus memahami kapan kesempatan itu akan datang,” sambungnya.

Valentino Rossi pasang alarm menanggapi jadwal padat yang akan dilakoni sejak MotoGP Spanyol hingga MotoGP Jerman.

Pebalap Monster Energy Yamaha itu mengaku antusias meski seri-seri berikutnya di Benua Eropa bakal padat.

“Kami sudah istirahat sejenak dan mulai sekarang bakal, ‘Bam Bam Bam.’ Jadwal yang sangat ketat hingga balapan di Sachsenring.”

“Kami bagus, kuat dan kami akan bekerja lebih baik. Tampaknya motor mengalami perkembangan pesat. Tentu saja kami butuh kerja keras di beberapa area. Kami masih butuh sedikit waktu, tapi kami akan kompetitif,” ujar Rossi dikutip dari Crash.

Sirkuit Jerez akan jadi seri perdana Eropa di MotoGP . Setelah MotoGP Spanyol, lanjut ke MotoGP pada  setelah jeda sepekan.

Seri-seri MotoGP berikutnya tahun ini digelar di Italia pada  Juni, Catalonia, Belanda, dan Jerman. Rentang waktu masing-masing seri hanya dua pekan atau hanya jeda sepekan.

Rossi saat ini menempati posisi kedua klasemen sementara MotoGP dengan mengantongi lima puluh satu poin. Rossi hanya selisih tiga poin dari Andrea Dovizioso yang bercokol di puncak klasemen.

Peringkat ketiga diisi oleh pebalap Suzuki Alex Rins dengan 49 poin. Rins sukses meraih podium pertama MotoGP Amerika Serikat mengalahkan Rossi yang finis kedua.

Marc Marquez melorot ke peringkat keempat setelah gagal finis di Sirkuit the Americas akibat terjatuh dari motornya.

Sementara itu, Andrea Dovizioso menilai Valentino Rossi gagal meraih gelar juara dunia MotoGP  lalu karena tidak mampu meraih peringkat pertama pada saat balapan di tiap seri.

Pebalap tim Ducati itu menganggap kompatriotnya sebagai pebalap yang memiliki potensi menjadi kampiun, namun musim lalu Rossi hanya berada di peringkat ketiga di bawah Marc Marquez dan dirinya.

“Anda tidak dapat menjadi juara tanpa menjadi pemenang dalam balapan. Saya rasa Anda harus menang setidaknya dalam tiga atau empat balapan, atau bahkan semua balapan,” jelas Dovizioso dikutip dari Motorsport.

Rossi memang tidak pernah menjadi juara seri pada balapan musim lalu. Kali terakhir pebalap tim Yamaha itu menempati posisi finis terdepan adalah pada MotoGP Belanda

ingga balapan seri ketiga MotoGP ini, Rossi pun belum dapat menjadi juara seri sehingga The Doctor tercatat tidak pernah menang dalam tiga puluh satu seri.

Melihat persaingan musim ini, Dovizioso mengaku tidak bisa hanya memusatkan perhatian pada Marc Marquez yang merupakan juara bertahan.

“Perbedaan balapan musim ini dengan musim lalu adalah motor yang kompetitif. Suzuki mengalami kemajuan, setelah pada akhir musim lalu berhasil masuk podium,” jelas Dovizioso.

“Rins lebih dewasa dan Valentino telah meningkatkan kemampuan dengan motor yang dikendarainya, jadi saya pikir keduanya bisa menjadi kandidat juara hingga akhir musim,” sambungnya.

Dovizioso berharap kemampuan memimpin klasemen dapat bertahan hingga akhir musim dan mengakhiri puasa gelar juara Ducati yang telah berlangsung setelah Casey Stoner menjadi juara

“Tahun ini saya rasa kami lebih kuat dan bisa lebih konsisten seperti yang kami tunjukkan di Argentina dan Texas. Benar ada banyak pebalap yang kompetitif sehingga sulit bertahan di posisi besar pada saat kualifikasi,” terang Dovizioso.

“Hal tersebut sangat menyulitkan, tapi semua juga merasakan hal yang sama, itu yang akan dialami pekan demi pekan,” tambahnya.