close
Nuga Sport

Persaingan Rossi-Marquez Makin Ketat

Walaupun tertinggal empat puluh tiga angka di sisa lima seri MotoGP musim ini dari Marquez, pebalap Movistar Yamaha, Valentino  Rossi,  tak menutup persaingannya dengan sang pemuncak klasemen untuk menjadi juara dunia akan hambar.

“Sangat ketat,” tulis “crash,” Jumat, 16 September 2016, tentang persaingan itu.

Ketatnya persaingan terlihat dalam beberapa balapan terakhir, salah satunya saat GP San Marino. Rossi yang berhasil finis di urutan kedua, mampu memperpendek jarak poin dengan Marquez di papan klasemen balap.

Kendati demikian, The Doctor -julukan Rossi- menilai bahwa dirinya masih memiliki jarak yang jauh untuk mengejar poin Marquez.

“Masih ada lima seri lagi yang akan mereka perjuangkan untuk merebut gelar juara premier class di akhir musim. Namun sejauh ini, Rossi cukup puas dengan hasil balapannya yang selalu meraih podium, kecuali GP Austria,” tulis “crash.”.

Perbedaannya memang  masih sangat jauh. Masih ada lima balapan lagi.

‘Itu sudah jarak yang sangat besar. Namun, Marquez juga sangat kuat, jika Anda bisa mengalahkannya di dalam balapan, berarti Anda balapan dengan hebat,” ujar Rossi mengutip dari Autosport, Jumat pagi WIB

“Saya senang penampilan saya di paruh kedua musim ini. Sayangnya saya tidak menang, tapi memiliki tiga podium dan posisi keempat di Austria membuat jaraknya sangat dekat dan saya bisa mengambil beberapa poin dari pemimpin klasemen. Kami harus tetap tampil seperti ini sampai akhir,” ujar s pembalap berusia gaek tersebut.

Selain itu, dengan musim yang hanya menyisahkan lima balapan lagi, banyak kalangan mulai meragukan kans Tim Movistar Yamaha untuk bisa mempertahankan statusnya sebagai juara konstruktor MotoGP.

Mengetahui kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar dari pembalap Tim Movistar Yamaha, yakni Valentino Rossi.

Ia mengklaim bahwa sepeda motor milik Tim Movistar Yamaha, YZR-M1 jauh lebih cepat ketimbang milik Repsol Honda, RCV213V.

“Sepeda motor milik Honda memang mengalami perkembangan yang sangat signifikan pada tahun ini, terutama dalam hal akselerasi. Bahkan sangat mirip dengan motor kami tahun lalu,” ucap Rossi, seperti dikutip GPOne.

“Akan tetapi, saya merasa bahwa sepeda motor kami masih jauh lebih cepat ketimbang mereka. Itu sangat terlihat dalam beberapa balapan tahun ini, terutama saat di Misano” ujar pembalap berjuluk The Doctor tersebut.

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, masih pesimistis bisa menggeser Marc Marquez dari puncak klasemen sementara MotoGP 2016 dengan lima seri tersisa musim ini.

The Doctor berharap bisa mempertahankan konsistensi hingga akhir musim.

Dari empat seri yang sudah dijalani pada paruh kedua musim, Rossi memperlihatkan penampilan yang konsisten. Terlepas dari finis posisi keempat di GP Austria, Rossi berhasil meraih podium dalam tiga balapan terakhir.

Meski berhasil memangkas jarak dengan Marquez menjadi 43 poin dalam empat balapan terakhir, Rossi tetap tidak yakin bisa menggeser The Baby Alien dari puncak klasemen sementara.

Untuk lima balapan tersisa di MotoGP 2016, Rossi mengaku hanya ingin fokus mempertahankan konsistensi. Pebalap asal Italia itu mengatakan puas dengan penampilannya di paruh kedua musim sejauh ini.

“Saya senang dengan hasil paruh kedua musim sejauh ini, sayangnya saya tidak mendapat kemenangan. Tapi, saya mendapat tiga kali podium dan di Austria saya finis posisi keempat. Saya berhasil mengejar ketinggalan. Saya ingin kondisi ini bertahan hingga akhir musim,” ucap Rossi.

Seri keempat belas MotoGP 2016 akan berlangsung di Sirkuit Aragon, Spanyol, 25 September mendatang.

Perseteruan antara Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo menyeruak setelah balapan GP San Marino. Tak disangka, Marc Marquez kali ini membela The Doctor.

Lorenzo menyulut perseteruan dengan mengklaim Rossi melakukan overtake yang terlalu agresif saat GP San Marino.

Pembalap berjuluk X-Fuera itu menyatakan seharusnya VR46 tidak perlu melakukan manuver seagresi itu karena memiliki kecepatan yang lebih baik dari dirinya.

Rossi pun tidak terima disebut seperti itu sehingga perang opini tidak bisa dihindari saat konferensi pers. Dikenal sebagai pembalap yang juga agresif, Marquez ternyata mempertanyakan opini Lorenzo tersebut.

“Saya sedikit jauh dari mereka ketika kejadian itu terjadi, tapi saya bisa melihat dia (Rossi) menyalip. Itu adalah overtake yang normal,” kata Marquez, seperti dilansir MC

“Ya, tentu itu agresif. Tapi, ketika Anda membalap di ‘kandang sendiri’, Anda selalu memberi lebih. Valentino selalu cerdas dan tahu bahwa Jorge memiliki kecepatan yang baik, sehingga dia melakukan pergerakan agresif tapi masih pada batasnya,” jelasnya.

Tags : slide