close
Nuga Sport

Pedrosa Akhirnya Memuji Valentino Rossi

Pertengkaran kata-kata antara Dani  Pedrosa dengan Valentino Rossi belum juga terhenti dan media makin memanas-manasi kedua untuk saling “hantam.”

Terbaru, Pedrosa yang  kesal oleh ulah  Valentino Rossi di sirkuit  menilai The Doctor sempat membahayakannya dengan melakukan manuver gila di tikungan empat belas pada balapan MotoGP Aragon, Minggu malam WIB.

Untuk kali terakhirnya siang ini WIB, Pedrosa tak mau memperpanjang masalah itu.

Sebaliknya, pebalap asal Spanyol tersebut tetap memberi pujian untuk Rossi yang kembali mengaspal usai cedera retak tulang kaki

Pedrosa memuji upaya keras Rossi bisa cepat pulih dari cedera yang dialaminya di latihan enduro motocross, akhir Agustus lalu.

“Sangat menakjubkan ia bisa pulih secepat itu dari cedera tersebut.”

“Jelas sekali setiap cedera, yang saya tahu, memiliki perbedaan. Meskipun hal itu ‘sama’, kadang Anda sembuh lebih lambat. Kadang pula Anda bisa pulih lebih cepat,” kata Pedrosa kepada Crash.

Pebalap tiga puluh satu tahun itu kagum dengan kemauan keras dan upaya tak kenal lelah Rossi untuk cepat sembuh dari cederanya.

“Kemarin di kualifikasi, Rossi super cepat dan hari itu terutama pada awal balapan.Ia berada di barisan depan, bersaing untuk memimpin. Sungguh mengejutkan,” Pedrosa menjelaskan.

Pedrosa finis kedua di Sirkuit Motorland,.

Ia berada di belakang rekannya, Marc Marquez, yang sukses memenangkan seri tersebut.

Rossi sendiri finis di posisi kelima setelah berada pada start ketiga di GP Aragon.

Terhadap pernyataan Pedrosa  sang pebalap Yamaha Rossi langsung membalas

Pebalap Movistar Yamaha itu bahkan menyindir kemarahan rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda.

Pedrosa dibuat kesal Rossi karena ia menganggap The Doctor melakukan manuver berbahaya pada balapan GP Aragon

Namun, Rossi langsung melontarkan ucapan sarkastis terhadap Pedrosa.

“Jika dia tidak senang, saya pikir Pedrosa silakan balapan saja sendiri!”

“Begitulah yang saya pikirkan karena semua pebalap melakukan hal sama ketika mereka ingin mendahului, terutama di putaran terakhir,” ucap Rossi, ketus dikutip dari Crash.net.

Rossi melanjutkan, Pedrosa seharusnya melihat kondisi trek di Sirkuit Aragon sebelum melontarkan kemarahan terhadapnya.

“Sejujurnya dari tikungan iru, Anda selalu bergerak ke sisi kiri. Mungkin jaraknya sekitar satu meter lebih.”

“Saya tidak tahu. Mungkin si pebalap ini (Pedrosa) berpikir hanya dia yang memikili trek!” ucap Rossi.

Sebelumnya, Pedrosa mengaku menghabiskan banyak waktu untuk bisa menyalip Maverick Vinales di awal balapan.

Setelah sukses melewati Vinales, perlahan tapi pasti Pedrosa naik ke posisi dua setelah menyalip Andrea Dovizioso, Rossi, dan Jorge Lorenz

“Saya terlalu lama di belakang Vinales dan kehilangan jarak. Kami mampu meningkatkan kecepatan, dan ketika saya berhasil melewatinya, saya bisa mengejar grup di depan. Marquez unggul dan memainkan jarak. Sayangnya saya kehilangan sedikit strategi, tapi tetap senang,” ujar Pedrosa

Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, mengungkapkan kekesalan terhadap Valentino Rossi usai balapan MotoGP Aragon

Pedrosa menganggap The Doctor melakukan manuver berbahaya.

“Saya sangat senang dengan balapan ini. Kami sempat tidak yakin dengan pilihan ban. Saya menggunakan ban medium dan harus hati-hati di awal balapan,” ucap Pedrosa kepada Sky Sports

Pedrosa mengaku menghabiskan banyak waktu untuk bisa menyalip Maverick Vinales di awal balapan.

Setelah sukses melewati Vinales, perlahan tapi pasti Pedrosa naik ke posisi dua setelah menyalip Andrea Dovizioso, Rossi, dan Jorge Lorenzo.

“Saya terlalu lama di belakang Vinales dan kehilangan jarak. Kami mampu meningkatkan kecepatan, dan ketika saya berhasil melewatinya, saya bisa mengejar grup di depan. Marquez unggul dan memainkan jarak. Sayangnya saya kehilangan sedikit strategi, tapi tetap senang,” ujar Pedrosa.

Di akhir wawancara, Pedrosa mengungkapkan kekesalan terhadap Rossi.

Pebalap itu mengatakan Rossi melakukan manuver berbahaya ketika keduanya memperebutkan posisi ketiga saat balapan menyisakan tujuh lap.

“Rossi melakukan gerakan aneh terhadap saya, menutup ruang saya saat kecepatan tiga ratus kilometer kilometer per jam. itu tidak bagus, tapi saya berhasil mengatasinya dan mampu bersaing meraih podium,” ucap Pedrosa.