close
Nuga Sehat

Tak Selalu Nyeri Dada Itu Gejala Jantung

Nyeri dada?

Wuah…,  jangan jatuhkan vonis secara premature bahwa Anda telah terkena serangan jantung

Memang, secara harfiah, nyeri dada itu adalah gejala serius.

Dan Anda harus tahu, ada juga beberapa jenis nyeri dada yang bukan pertandakeseriusan.

Biasanya nyeri tersebut hilang dengan sendirinya.

Penulis buku “The Cleveland Clinic Guide to Heart Attacks”, Curtis Rimmerman, yang juga dokter spesialis penyakit jantung, menegaskan tidak semua rasa nyeri di dada menuju  serangan jantung

Ada gejala nyeri sesaat. Dan itu  seringkali ditandai dengan semacam kejutan listrik.

Biasanya nyeri semacam ini disebabkan karena cidera otot dan persendian atau pun inflamasi, atau nyeri saraf.

Sementara itu, pada nyeri akibat jantung biasanya tidak gampang hilang, paling tidak selama beberapa menit atau jam nyerinya tak juga membaik.

Ada juga  rasa tidak nyaman di dada yang memburuk saat ada perubahan posisi bernapas, seperti menarik napas dalam.

Rasa sakit tersebut disebabkan gangguan pada paru, misalnya peradangan pada membran paru, pneumonia, atau asma.

Sedangkan nyeri akibat jantung biasanya menyebar.

Bahkan ada nyeri dada yang membaik setelah olahraga.

Rasa nyeri tajam di bagian dada yang membaik setelah dilakukan peregangan kemungkinan disebabkan oleh hal lain, misalnya asam refluks.

Nyeri yang terkait dengan jantung biasanya justru memburuk setelah peregangan.

Yang harus diingat, gejala serangan jantung atau angina berbeda-beda pada setiap orang.

Ada yang mengalami nyeri dada, ada juga yang hanya berupa rasa tidak nyaman pada lengan.

Bahkan, sebagian orang tidak mengalami gejala apa pun.

Selain itu masih ada nyeri dada yang diakibatkan oleh naiknya asam lambung.

Meski sekilas terlihat dan terasa mirip, sebenarnya terdapat perbedaan anatara nyeri dada akibat serangan jantung dan nyeri dada karena gejala asam lambung.

Gejala nyeri dada adalah salah satu alasan paling umum seseorang pergi ke Unit Gawat Darurat.

Pasalnya, ini memang merupakan salah satu ciri serangan jantung yang harus ditangani sesegera mungkin.

Namun, dari seluruh jumlah pasien dengan keluhan sakit dada yang masuk ke UGD, beberapa di antaranya sebenarnya mengalami heartburn.

Memang, agak sulit membedakan rasa sakit yang disebabkan oleh serangan jantung dengan heartburn. Ini yang sering membuat para penderita asam lambung tinggi merasa panik saat merasa heartburn.

Nah, agar tak salah perkiraan, sebaiknya ketahui perbedaan gejala asam lambung dan sakit jantung yang dilansir webMD, Selasa, 12 Juli 2016.

Gejala dari keluhan asam lambung datang bersamaan dengan munculnyasensasi terbakar yang tajam di bawah tulang dada atau tulang rusuk.

Gejala ini kemudian menimbulkan rasa sesak atau sakit ulu hati pada penderita asam lambung umumnya tidak menyebar ke bahu, leher, atau lengan.

Meski pada beberapa pasien ini juga bisa terjadi.

Nyeri di bawah tulang dada ini biasanya datang setelah makan, ketika berbaring, saat berolahraga, atau saat mengalami kecemasan.

Gejala asam lambung naik ini langsung mereda setelah minum obat antacid dan jarang disertai dengan keringat dingin.

Dan berbeda dengan gejala serangan jantung yang biasanya disertai sesak napas yang  disertai nyeri   di tengah dada.

Rasanya seperti ikat pinggang dipasangan dengan sangat ketat di sekeliling dada.

yeri di dada datang secara mendadak atau disertai tekanan yang semakin lama terasa semakin memburuk. Nyeri bisa menyebar ke bahu, leher, rahang atau lengan.

Tags : slide