close
Nuga Sehat

Otak Besar Tak Berarti Lebih Pintar

Anda percaya memiliki otak lebih besar berarti lebih pintar?

Entahlah.

Tapi beberapa teori dari hasil penelitian pernah mmerilis kepintaran memang berkaitan dengan ukuran otak. Tapi juga banyak para ahli tidak sependapat.

Bagi mereka yang setuju dengan asumsi bahwa memiliki otak lebih besar berarti lebih pintar dikaitkan dengan semakin besar ukuran otak maka semakin banyak sel-sel otak.

Menurut logika, semakin besar susunan otak, maka seharusnya akan semakin pintar karena sel-sel otaknya lebih aktif dan berkembang.

Apalagi hampir enam puluh persen susunan otak berasal dari lemak, terutama lemak omega 3 yang sangat baik untuk kecerdasan seseorang.

Asumsi ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Michael McDaniel, seorang psikolog asal Virginia Commonwealth University yang dimuat dalam Journal Intelligence.

Michael menyatakan bahwa otak yang besar memang berpengaruh terhadap kecerdasan.

Dia juga menyebutkan bahwa volume otak sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan karena semakin banyak sel-sel otak, sistem dan jaringan informasi yang dimiliki seseorang dalam otaknya pun semakin banyak.

Dengan demikian maka seseorang dengan volume otak yang besar, maka bisa lebih cerdas.

Hal ini berlaku untuk semua rentang usia dan jenis kelamin.

Sebuah studi global terbesar pada otak manusia yang melibatkan lebih dari dua ratus ilmuwan di seluruh dunia mengklaim, berhasil menemukan gen yang mempengaruhi ukuran otak.

Gen ini, kata mereka, mungkin berperan dalam fungsi intelejensi atau kecerdasan dan daya ingat lebih dikenal dengan memori.

Penelitian ini dilakukan dengan cara menggabungkan scan otak dan data genetik dari dua puluh satu ribu orang di seluruh dunia.

Wright mengatakan, bahwa satu gen menunjukkan korelasi yang kuat dengan ukuran otak secara keseluruhan. Sementara yang lain dipengaruhi ukuran hippocampus otak, yang terlibat dengan memori.

Gen terlibat dengan hippocampus mempengaruhi tingkat di mana bagian otak menyusut seiring dengan bertambahnya usia.

Orang dengan demensia seringkali menunjukkan penyusutan di hippocampus, sehingga penyelidikan lebih lanjut untuk melihat apakah ada kaitan genetik untuk demensia akan bermanfaat.

Hippocampus, tambah Wright, juga berkurang pada orang dengan skizofrenia dan depresi berat.

Wright mengatakan, studi otak secara global yang telah menciptakan database dunia terbesar hasil pencitraan otak, bisa menjadi batu loncatan untuk bekerja lebih ke dalam genetika otak dan gangguan-gangguan yang muncul.

“Efek dari dua gen pada ukuran otak sangat kecil dan kaitannya ke fungsi kognitif yang halus,” imbuhnya.

Namun, karena kita bisa kehilangan hingga sepuluh persen persen dari volume otak di kemudian hari, hasilnya ini cukup signifikan pada orang dengan varian genetik yang meningkatkan penyusutan.

“Orang-orang ini bisa lebih rentan terhadap faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, konsumsi alkohol yang berlebihan, atau olahraga ringan, katanya.

Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa ternyata, ukuran otak tidak berpengaruh pada IQ.

Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Neuroscience and Behavioral Reviews ini, ilmuwan dari Austria, Belanda dan Jerman mengumpulkan data dari delapan puluh delapan studi

Mereka menyimpulkan bahwa ukuran otak tidak berpengaruh pada IQ yang lebih tinggi.

Hasilnya, ditemukan bahwa ukuran otak hanya memberikan sedikit pengaruh pada tingkat kecerdasan.

Menurut Jakob Pietschnig dari Institue of Applied Psychology di University of Vienna, Austria, struktur dan integritas otak memiliki lebih banyak pengaruh sebagai fondasi biologi dari IQ, sementara ukuran otak lebih berpengaruh pada seberapa cepat suatu fungsi kognitif diselesaikan.

Para peneliti mengklaim bahwa ukuran otak tidak berpengaruh pada IQ ini bisa dibuktikan dengan fakta sederhana, yaitu bahwa laki-laki cenderung memiliki volume otak yang lebih besar dibanding perempuan.

Namun, secara umum tidak ada perbedaan IQ yang mencolok antara laki-laki dan perempuan.

Bahkan tiga tahun lalu, para peneliti menemukan bahwa perempuan cenderung mendapatkan skor IQ yang lebih tinggi ketimbang pria.