close
Nuga Sehat

Lama Tidur Siang Bisa Sindrom Metabolik

Tidur siang itu sehat. Tapi jangan terlalu lama.

Lantas kenapa tidur siang itu tak boleh terlalu lama?

“Akan menimbulkan sindrom metabolik,” tulis laman situs “webmd,” mengutip hasil kajian American College of Cardiology.

Lajian itu memang hanya menemukan kaitan antara durasi tidur siang dan sindrom metabolik

Studi itu menemukan, tidur siang yang panjang dan rasa mengantuk berlebihan pada siang hari terkait dengan peningkatan risiko kumpulan masalah yang disebut dengan sindrom metabolik.

Sindrom metabolik ditandai dengan kombinasi dari tekanan darah yang tinggi, kadar Kolesterol tinggi, kadar gula darah tinggi, serta lemak berlebihan di sekitar pinggang.

Orang yang memiliki gangguan sindrom metabolik sangat rentan mengalami penyakit jantung dan juga diabetes.

Analisis dari hasil dua puluh satu penelitian yang melibatkan artisan ribu partisipan, diketahui bahwa mereka yang tidur siang kurang dari empat puluh menit tidak mengalami peningkatan risiko sindrom metabolik.

Sebaliknya, mereka yang tidur siang lebih dari empat puluh menit, bahkan sekitar sembilan puluh menit, risikonya mengalami sindrom metabolik naik sampai lima puluh persen.

Waktu tidur siang yang panjang kemungkinan besar dipicu oleh rasa kantuk berlebihan pada siang hari ataupun kelelahan.

Hasil penelitian ini, kabarnya, akan dipresentasikan dalam pertemuan American College of Cardiology .

“Tidur sangat penting dalam gaya hidup sehat. Tidur siang yang singkat akan bermanfaat positif bagi kesehatan,” kata Dr Tomohide Yamada, ahli diabetes dari Universitas Tokyo yang melakukan penelitian ini.

Juga harus diketahui terkait dengan tidur, kesehatan yang paripurna justru terletak pada kesehatan tidur.

Dengan tidur yang baik sistem metabolisme tubuh kita pun akan baik.

Kesehatan tidur juga menjamin restorasi, kelenturan otot dan prestasi dalam berolah raga. Tanpa kesehatan tidur yang baik tak akan ada kesehatan.

Akibat utama dari kesehatan tidur yang buruk adalah kantuk. Tetapi banyak orang tak menyadari bahwa dirinya mengantuk.

Hanya saat tidur kemampuan otak kita dijaga. Jadi gejala kantuk bisa muncul sebagai kecerobohan, turunnya kemampuan konsentrasi, emosional atau turunnya libido.

Rasa kantuk seperti yang kita ketahui dengan mudah bisa “diganjal” dengan kafein atau minuman penambah energi lain.

Tetapi kemampuan otak tidak. Jadi saat kita kekurangan tidur, kafein akan membantu kurangi kantuk, tetapi kemampuan otak yang sudah terlalu lelah tak akan terbantukan.

Akibat kantuk bukan saja membunuh produktivitas dan kreativitas, tetapi juga buruk bagi keselamatan dan kesehatan. Sadarkah Anda jika mengendara dalam kondisi mengantuk lebih berbahaya dari pada mabuk?

Bukti-bukti ilmiah akibat buruk kurang tidur bagi kesehatan juga semakin menggunung. Daya tahan tubuh yang buruk, peninggkatan tekanan darah, perubahan metabolisme hingga kanker.

Tak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.

Banyak gejala penyakit tidur selain insomnia. Tak banyak orang tahu tentang parasomnia atau hipersomnia.
Hipersomnia adalah kantuk berlebihan di siang hari. Sementara parasomnia adalah gerakan atau vokalisasi tak wajar yang terjadi saat tidur.

Yang populer dikalangan muda saat ini adalah sleep texting. Suatu bentuk mengigau yang manifestasinya berupa mengetik pesan di ponsel.

Hipersomnia merujuk pada beberapa penyakit tidur seperti gerak periodik tungkai saat tidur, narkolepsi dan henti nafas saat tidur

Khusus sleep apnea, para ahli memberikan penekanan khusus karena bahaya dan banyaknya jumlah penderita.

Sleep apnea memiliki gejala yang sangat biasa, yaitu mendengkur.

Akibat dari mendengkur juga tak sepele: hipertensi, diabetes, penyakit jantung, stroke, kematian hingga impotensi.

Bahkan sebuah jurnal kedokteran menyebutkan bahwa mendengkur merupakan faktor risiko yang lebih berat bagi kesehatan jantung dibanding obesitas dan peningkatan Kolesterol.

Insomnia pun bukan lagi sekedar sulit tidur. Penyakit tidur seperti sindroma tungkai gelisah pun sering kali luput dari perhatian dokter.

Walau pasien mengeluhkan rasa gelisah dan sulit tidur, penyebabnya belum tentu kecemasan.

Sindroma tungkai gelisah disebabkan oleh gangguan pada saraf kaki hingga penderitanya sulit tidur karena dorongan untuk gerakkan kaki di tempat tidur.

Harga yang harus dibayar saat tidur tak sehat sangatlah besar.

Bayangkan potensi anak yang dibangun saat tidur hilang begitu saja akibat gangguan tidur yang dideritanya. Atau sekian nyawa hilang akibat kecelakaan karena mengantuk. Atau proyek milyaran rupiah hilang akibat ketidak telitian dalam membuat proposal.

Dalam masyarakat yang mengagungkan produktivitas dan prestasi, kita harus memiliki performa yang maksimal.

Sayangnya kurang tidur tak dapat dilatih. Jika kita tidur kurang dari kebutuhan kita, otomatis performa kita kan menurun.

Jadi bagaimanakah kita bisa bersaing di era ini?

Kesehatan tidurlah jawabannya.

Pandangan orang harus mengorbankan tidur untuk meningkatkan produktivitas sudah usah dan salah besar.

Vitamin otak yang sesungguhnya adalah tidur sehat. Tidur yang sehat adalah langkah cerdas untuk meningkatkan produktivitas.

Tags : slide