close
Nuga Sehat

Kurang Enam Jam Tidur Picu Kematian Dini

Anda tak ingin mati muda bukan? Nah, kalau jawabannya iya, maka mulai sekarang jangan kurangi jam tidur dari enam jam sehari semalam.

Lantas apa penyebab kurang tidur dari enam jam bisa menyebabkan kematian.

Sebuah studi yang dilakukan oleh British Sleep Council memberikan tanda “awas” bagi mereka yang kurang jam tidurnya dari enam jam. Menurut penelitian itu, kini, ada sepertiga dari populasi global yang sedang dalam bahaya karena kurang dari jam tidur tersebut.

Kekurangan tidur dari enam jam dapat meningkat resiko kematian sebesar dua belas persen.

Lembaga bergengsi di Inggris itu telah mengeluarkan rekomendasinya kepada mereka yang kurang tidur karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk di antaranya adalah diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

“Kurang tidur merupakan masalah yang semakin berkembang,” kata Lisa Artis dari British Sleep Council.

“Pertama, orang-orang tidak menempatkan pentingnya tidur cukup dan manfaat kesehatan yang bisa didapat dari istirahat cukup.
” Yang kedua, menurut Lisa, tidak seperti perubahan gaya hidup lain, seperti makan buah dan sayuran sebanyak lima porsi sehari, tidur benar-benar tidak masuk ke dalam agenda kesehatan.

Lisa menambahkan, tidak seperti pola makan, tidur adalah pola hidup yang sulit. Faktor-faktor seperti, kehadiran anak-anak kecil, masalah kesehatan, dan faktor lingkungan, semua dapat menggangu pola tidur.

Kondisi kurang tidur dapat melepas hormon yang meningkatkan stres, pada gilirannya dapat mempercepat denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah serta memicu sejumlah masalah kesehatan.

Penelitian menunjukkan, tidur yang kurang dari enam jam secara rutin bisa berdampak pada perhatian, konsentrasi, dan memori yang juga dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Saat ini, Badan Kesehatan Masyarakat Inggris tengah mendorong orang-orang untuk tidur lebih banyak lewat kampanye pemerintah yang bertujuan membantu orang-orang menjalankan gaya hidup sehat.
Dengan fokus pada orang-orang paruh baya, rekomendasi itu meminta orang membuat tujuh perubahan gaya hidup.

Di antaranya, merokok, mengurangi minuman beralkohol, lebih banyak berolahraga, dan memperbaiki pola tidur.

Dalam sebuah dokumen yang dirilis pada bulan lalu, kampanye baru Badan Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan, “Hanya sekitar dua puluh hingga tiga puluh persen dari apa yang kita anggap sebagai penuaan adalah masalah biologis, sisanya adalah ‘pembusukan’ atau ‘kerusakan’ yang secara aktif bisa dikelola atau dicegah.”

Menurutnya, di usia sekitar empat puluhan hingga enam puluhan tahun merupakan kesempatan yang unik, tapi kerap diabaikan. Lisa mengatakan, “Orang tua membutuhkan tidur kurang adalah mitos.

Orang-orang paruh baya membutuhkan jumlah tidur yang sama, meskipun mereka tidak mendapatkan jumlah tidur yang sama seperti saat mereka berusia dua puluhan dan tigapuluhan. Itu artinya mereka harus mengejar dengan tidur siang.”

Disamping itu, badan yang sama, juga meningatkan mereka tentang posisi tidur bisa memengaruhi risiko seseorang terkena penyakit neurologis, seperti Alzheimer dan Parkinson, berdasarkan sebuah penelitian baru.

Mereka yang tidur menyamping tampaknya mampu membersihkan kekacauan kimia di otak saat sedang istirahat. Posisi tidur menyamping memungkinkan otak melakukan detoksifikasi yang lebih baik saat istirahat.

Para peneliti mengatakan, dengan banyaknya manusia dan hewan yang tidur menyamping di salah satu sisi tubuh dapat menjadi sebuah cara evolusi untuk melindungi otak dari penyakit.

Penelitian sebelumnya telah melaporkan, saat kita tidur, otak akan bekerja keras mengeluarkan racun yang dihasilkan selama kita terjaga. Senyawa racun yang dihasilkan otak saat kita tidur dapat mengakibatkan Alzheimer dan penyakit neurologis lainnya.

Para ilmuwan di Universitas Rochester di New York menemukan bahwa tidak seperti organ tubuh lain yang tergantung pada sistem limfatik untuk menguras racun keluar, otak memiliki metode sendiri untuk mengeluarkan senyawa sampah.

Bahkan para peneliti menyimpulkan bahwa proses pembersihan tersebut dilakukan dengan intensif. Maiken mengatakan, “Otak hanya memiliki energi terbatas dalam pembuangannya, dan hal tersebut harus dilakukan antara dua keadaan fungsional berbeda, yaitu saat terjaga dan tersadar atau saat tertidur dan pembersihan.”

Maiken menganalogikannya seperti sedang mengadakan sebuah pesta di rumah. “Anda bisa menghibur tamu atau membersihkan rumah, tapi Anda tidak bisa melakukan keduanya pada saat yang sama.”

Bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Stony Brook, peneliti menemukan bahwa tidur pada salah satu sisi tubuh dapat lebih efektif menghapus limbah otak.

Oleh karena itu, tidur dengan posisi menyamping dilaporkan sebagai kebiasaan penting yang dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer, Parkinson, dan penyakit neurologis lainnya.

Penyakit-penyakit tersebut sebelumnya dijuluki sebagai penyakit ‘otak kotor’ karena disebabkan oleh penumpukan racun. Studi baru ini melibatkan sistem pembersihan otak, yang juga dikenal sebagai sistem glymphatic, menggunakan pemindaian MRI pada tikus.

Tags : slide