close
Nuga Sehat

Bayam Bikin Otak Lebih Muda 11 Tahun

Konsumsilah bayan otak Anda bisa lebih muda sebelas tahun.

Otak lebih muda?

Sebeleas tahun?

Ya, itulah kesimpulan dari peneliti  Rush University di Chicago, AS.

Terhadap studi ini mereka telah melakukan evaluasi terhadap seribuan  orang tua setiap tahun selama satu dekade.

Sembilan belas tes  sudah diberikan  ke seluruh peserta yang rata-rata berumur delapan puluh satu tahun.

Tes ini guna melihat fungsi dari makanan dan minuman di dalam diet sehari-hari untuk kesehatan mental seseorang.

Para peneliti melihat fungsi kognitif pada individu yang gemar menyantap bayam sebanyak satu atau dua kali sehari yang dinilai mampu bekerja maksimal.

Seperti dikutip dari Telegraph, hari ini, Minggu, 18 September 2016, peneliti utama Martha Clare Morris mengatakan, “Hilangnya kemampuan kognitif atau memori seseorang adalah salah satu ketakutan besar bagi orang tua. Sebab merosotnya kemampuan kognitif sangat berdekatan dengan penyakit alzheimer dan demensia.”

Dari hasil penelitian ini, Morris menyarankan agar individu dari semua usia meningkatkan konsumsi sayuran hijau khususnya bayam.

Sebab, rutin mengonsumsi bayam berguna untuk melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan demensia.

Morris mengatakan bahwa manfaat dari sayuran hijau yang mengandung tinggi vitamin dan nutrisi, seperti vitamin K, lutein, folat dan beta-karoten adalah kandungan yang berperan aktif melindungi serta mempertahankan kemampuan kognitif, sehingga terhindar dari kepikunan dini.

Bahkan dalam pekan Experimental Biology Conference di Boston, disebutkan sayuran hijau termasuk bayam dapat meregenerasi otak  sebelas tahun lebih muda.

Penelitian lain bahkan menyebutkan, justru asam  folat dan beta karotenlah yang bisa memperlambat penurunan fungsi kognitif.

“Namun untuk mencegah Alzheimer dan demensia, konsumsi sayuran berdaun hijau bisa menjadi kunci untuk melindungi otak,” ungkapny

Obat yang berpotensi dapat mengurangi risiko hidup para pengidap demensia belum juga ditemukan.

Para peneliti mengimbau agar orang dewasa yang memasuki usia pertengahan memerhatikan asupan gizi dengan mengonsumsi buah-buahan seperti blueberry.

Dalam konferensi American Chemical Society di Amerika Serikat, para peneliti mengatakan senyawa di dalam buah blueberry dapat memperkuat pertanan otak terhadap serangan Alzheimer, juga menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.

Blueberry bubuk ini dibuat secara khusus oleh para peneliti. Satu kemasan setara dengan satu gelas kecil berisi buah blueberry.

Tak ketinggalan serangkaian tes mental di awal dan akhir penelitian mereka selipkan guna melihat kemampuan berpikir dan fokus dari para responden tersebut.

Hasilnya, terjadi peningkatan fungsi kognitif yang cukup signifikan pada orang-orang yang mengonsumsi blueberry bubuk ketimbang mereka yang memiliki plasebo.

Dr Krikorian percaya, manfaat besar ini mereka dapat berkat kandungan anthocyanin (bahan kimia tanaman yang memberikan warna biru pada buah blueberry). Sebab, kandungan tersebut dapat meningkatkan pertananan sel.

Tentu penelitian ini tak boleh berhenti di titik ini.

Ke depan Dr Krikorian akan mempelajari efek lebih lanjut buah blueberry di tubuh orang-orang usia lima puluhan tahun dan awal enam puluhan tahun dengan kondisi medis yang menempatkan mereka pada risiko Alzheimer.

“Saya percaya bahwa suplemen berry dan suplemen blueberry tertentu dapat mengurangi risiko penurunan kognitif di usia akhir,” kata dia dikutip dari Daily Mail

Selain mengunsumsi bayam dan blueberry, mengemudi i bagi lansia juga dapat mencegah demensia.

Menurut penelitian terbaru, mengemudi sama dengan melatih kewaspadaan dan mengontrol diri dari kebebasan pribadi.

Meski begitu, studi yang dilakukan ahli epidemiologi ini juga menemukan, beberapa pengemudi lansia seperti yang mengalami gangguan penglihatan harus berhenti menyetir karena mereka berisiko mengalami depresi.

“Bagi banyak orang dewasa yang lebih tua, mengemudi merupakan instrumen untuk kehidupan sehari-hari mereka dan menjadi indikator kuat dalam mengontrol emosi dan kebebasan pribadi,” kata Profesor Dr Guohua Li dari Universitas Columbia, New York, seperti dilansir Mirror.

Pada Journal of the American Geriatrics Society, Li mengatakan, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi mengemudi dan membuat rencana untuk mempertahankan mobilitas dan fungsi sosial. Apalagi di Amerika terdapat banyak pensiunan yang menjadi supir kendaraan umum.

“Bagaimanapun keselamatan pengemudi dan penumpang nomor satu. Bila ada di antara mereka yang lalai, tetap saja ada hukuman walaupun mengemudi berdampak positif bagi otak,” pungkasnya.