close
Nuga Sehat

Tahu Dampak Kekurangan Magnesium?

Magnesium?

Tak banyak orang tahu dan sedikit yang mengerti dampaknya terhadap tubuh.

Magnesium? Ya, sebutan populer ilmiah untuk zat besi.

Dan ia memiliki peranan penting terhadap tiga ratus reaksi kimia yang membuat tubuh berfungsi dengan baik.

“Akan sulit untuk seseorang menyadari mereka kekurangan magnesium atau tidak karena gejalanya sangat samar,” ucap Paul M. Coates, PhD, direktur National Institutes od Health’s Office of Dietary Supplements.

Masalahnya, gejala seperti sesak napas, kelelahan, dan hilang nafsu makan bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, tak melulu berkenaan dengan kekurangan magnesium.

“Cara terbaik untuk memastikan Anda mendapat cukup magnesium adalah mengonsumsi banyak makanan bernutrisi termasuk gandum utuh, legume, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau,” jelasnya.

Tak perlu takut mendapatasupan magnesium berlebih dari konsumsi bahan makanan alami.

Pria dan wanita usia sembilan belas hingga tiga puluh tahun memerlukan kurang lebih sepuluh miligram magnesium per hari.

Sedangkan wanita hamil membutuhkanasupan magnesium hingga empat puluh miligram atau setiap harinya.

Yang perlu diperhatikan adalah bila Anda mengonsumsi suplemen untuk menambah asupan magnesium. Efek samping dari kelebihan magnesium menyebabkan diare, sesak napas, dan kram perut.

Tahu dampak langsung kekurangan magnesium?

Seperti yang dikutip “nuga” dari laman situs “Prevention,” Senin, 07 Maret 2016, dampak langsung adalah tekanan darah meningkat

Diet rendah magnesium bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi.

Sayangnya suplemen tak selalu bisa mengatasi hal ini. Coates menjelaskan, magnesium bisa jadi memengaruhi beberapa reaksi kimia di tubuh yang bertanggung jawab mengatur tekanan darah.

Seperti misalnya dengan mengatur kadar potassium dan kalsium, mineral kunci yang mengontrol tekanan darah, dalam sel tubuh.

Bisa juga merasa kesemutan.

Defisiensi magnesium secara ekstrem bisa membuat Anda merasa kebas, kesemutan, hingga mengalami kram otot.

Coates mengatakan, magnesium juga berperan pada fungsi otot dan saraf.

Yang tak kalah bahayanya adalah resiko osteoporosis

Mendapat asupan magnesium yang cukup artinya Anda memiliki tulang yang padat, terhindar dari patah tulang dan osteoporosis.

Hal ini masuk akal karena 60 persen magnesium tubuh tersimpan di tulang.

Peneliti menunjukkan, beberapa tikus yang diujicobakan di laboratorium mengalami tulang rapuh dan perkembangan tulang yang tak sempurna akibat kurang magnesium.

Ada beberapa bukti bahwa orang yang menderita sakit kepala seringkali disebabkan oleh kurangnya asupan magnesium.

Alasannya, kekurangan magnesium bisa memengaruhi kimia otak dan memicu aktivitas otak yang mengarah pada migrain.

Seperti juga dikutip dari Mind Body Green, magnesium bisa meningkatkan kadar air dalam pencernaan dan membantu sistem peristalsis serta melembekkan kotoran.

Selain itu, magnesium mengurangi ketegangan otot pencernaan sehingga otot kolon dapat berfungsi lebih baik.

Selain bisa mengatasi sembelit, magnesium diperlukan agar otot, detak jantung, tekanan darah, sistem imun, dan kadar gula darah Anda tetap dalam kondisi baik.

Untuk juga dipahami, wanita membutuhkan lebih banyak asupan zat besi untuk tetap sehat dibanding pria.

Adapun alasannya, karena wanita akan kehilangan banyak darah selama menstruasi. Pada wanita hamil, zat besi memastikan janin tumbuh dan berkembang selama di kandungan.

NHS menyarankan agar wanita dan pria lebih banyak mengonsumsi makanan sehat untuk mendapatkan zat besi, bukan dari suplemen.

Misal sayuran berdaun gelap, beras merah, daging merah dan ikan, kacang-kacangan, dan buah kering.

Seperti dikutip dari situs Daily Mail, NHS menyayangkan tindakan masyarakat di Inggris yang lebih memilih mengonsumsi suplemen zat besi ketimbang menyantap makanan sehat.

Tercatat sekitar enam juta orang di sana mengambil suplemen zat besi untuk mengobati anemia, penyakit yang terjadi akibat kekurangan zat besi yang menyebabkan wanita mudah sekali lelah.

Standar dosis zat besi di Inggris adalah dua ratus miligram per hari.

Peneliti dari Imperial College akan melakukan penelitian baru guna melihat apakah dosis ini terlalu tinggi atau justru kurang?

NHS dan para peneliti juga menyarankan, agar para orangtua menjauhkan suplemen zat besi dari anak-anak.
Apabila dosis berlebihan, terlalu banyak zat besi pada tubuh bisa berakibat fatal.