close
Nuga Life

Selingkuh Punya Kaitan dengan Usia?

Apakah usia punya kaitan erat dengan “tradisi” selingkuh di kalangan wanita?

Jawabannya, “ita, seperti ditulis laman “pop sugar.com,” hari ini, Kamis

Menurut situs yang khusus menyorot tingkah para wanita itu. sama seperti cinta, ternyata perselingkuhan adalah sesuatu yang umum dan terjadi di seluruh dunia.

Mengutip sebuah situs  kencan, ”VictoriaMilan,” mayoritas wanita di seluruh dunia mulai tergoda untuk selingkuh setelah melewatkan jangka waktu pernikahan yang sama.

Untuk mempelajari hal ini, VictoriaMilan mendata seluruh pengguna wanitanya dan menemukan bahwa rata-rata usia untuk mulai berselingkuh adalah tiga puluh enam koma enam  tahun.

Kemudian, rata-rata dari pengguna wanita VictoriaMilan menikah pada usia dua puluh sembilan tahun yang berarti mereka menjadi bosan setelah melewati tujuh atau delapan tahun pernikahan.

Sigurd Vedal, pendiri VictoriaMilan, pun menjelaskan beberapa alasan wanita untuk berselingkuh.

“Wanita yang sudah menikah berselingkuh karena berbagai alasan. Mungkin suami mereka tidak memberikan perhatian atau rasa hormat yang cukup.”

“ Mungkin mereka masih mencintai pasangannya, tetapi ada yang kurang dari pernikahan mereka,” ucapnya.

Dia melanjutkan, bisa juga wanita tersebut dan pasangannya memiliki hubungan terbuka dan sama-sama berselingkuh untuk memuaskan kebutuhan fisiknya masing-masing tanpa merusak hubungan emosi di antara mereka.

Selain usia wanita yang berselingkuh, VictoriaMilan juga membagikan beberapa hal menarik yang ditemukannya melalui studi ini:

Pertama, wanita Britania Raya mulai berselingkuh di antara usia dua puluh lima hingga dua puluh sembilan tahun.

Sementara itu, mayoritas pengguna wanita VictoriaMilan yang berasal dari Spanyol dan Hungaria berusia di atas empat puluh tahun.

Sedangkan wanita Irlandia adalah yang paling cepat bosan dengan pernikahannya.

Mereka mulai mencari pasangan lain setelah memasuki usia pernikahan yang ketiga.

Selain itu, hampir sama dengan wanita Kanada yang berselingkuh setelah enam  tahun menikah, wanita Afrika Selatan mulai tergoda untuk berselingkuh setelah tujuh tahun.

Sementara itu, wanita Amerika Serikat baru mencari pasangan lain setelah menikah selama delapan setengah tahun.

Studi lainnya yang dikutip “popsugar” dan Victoria Milan adalah tentang adanya hubungan horoskop dengan perselingkuhan.

Menurut pakar horoskop dan astrologi, bulan kelahiran dapat menentukan watak, peruntungan, nasib hingga jodoh seseorang.

Namun, percayakah Anda bahwa zodiak ternyata juga dapat menunjukkan tingkat kesetiaan?

Sebuah aplikasi untuk selingkuh, Victoria Milan, menemukan beberapa hubungan menarik antara zodiak dan selingkuh setelah mengamati penggunanya selama setahun terakhir.

Ternyata, zodiak yang paling tidak tahan godaan pada tahun 2016 adalah Aquarius.

Secara spesifik, mayoritas atau sepuluh persen dari pengguna Victoria Milan yang paling aktif pada tahun lalu adalah Aquarius, diikuti oleh Pisces dan Aquarius.

Pendiri dan CEO Victoria Milan, Sigurd Vedal, menjelaskan, mereka (Aquarius) berdarah panas, sangat sensual, dan tidak bisa disalahkan karena takdirnya.

Sementara itu, zodiak yang paling setia selama setahun terakhir adalah Sagitarius yang hanya terdiri dari enam persen pengguna Victoria Milan.

Menariknya, hasil ini mirip dengan hasil penelitian Openminded.com yang membuat heboh pada tahun lalu.

Menurut survei tersebut, salah satu zodiak yang paling mudah selingkuh adalah Aquarius dan yang paling setia adalah Sagitarius.

Penasaran dengan daftar lengkap zodiak yang paling sering selingkuh di Victori

Sementara itu “daily mail” juga menulis tentang  sebuah studi menjabarkan pasangan yang terlalu over-protective memiliki potensi selingkuh paling tinggi.

Masih mengacu pada temuan studi, ternyata pria posesif, umumnya insecure terhadap pasangan, juga lingkungan sekitarnya.

Hasil temuan ini berlandaskan dari penelitian yang dilakukan oleh tim di Florida State University, dan dilaporkan dalam jurnal Psychology Today.

Sekitar dua ratus pasangan yang baru menikah selama empat tahun, menjadi responden yang kredibel.

Selama studi, para peserta secara teratur diminta untuk mengisi angket survei, seluruh pertanyaan berkisar seputar perasaan mereka terhadap pasangan masing-masing, dan bagaimana mereka merasa aman dalam biduk pernikahan.

Alhasil, ditemukan pasangan yang menunjukkan tingkah laku protektif ekstrim kepada pasangannya, sebenarnya mereka tengah membohongi diri sendiri.

Menuntut berbagai hal yang mustahil terhadap pasangan, merupakan indikasi dari seseorang yang tengah menyembunyikan sesuatu.

Temuan ini disimpulkan dari metode mengaitkan pembentukan sisi psikologis manusia di waktu sekarang, dengan fase tumbuh kembang, atau kanak-kanak.

Keluarga yang stabil dan hubungan orangtua yang harmonis akan menularkan perasaan “aman” kepada anak, yang mana hal ini berpengaruh pada cara mereka berumah tangga kelak.

Melihat orangtua yang saling mencintai dan setia satu sama lain, akan diterjemahkan oleh anak sebagai hubungan yang ideal, sehingga mereka akan mempercayai, merawat dan menjadikan kesejahteraan keluarga sebagai prioritas hidup.

Sebaliknya, mereka yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak stabil, orangtua yang ‘dingin, atau yang lebih parah saling selingkuh di luar rumah.

Anak hasil didikan dari keluarga yang demikian, umumnya tumbuh menjadi seseorang yang tidak percaya diri, selalu merasa semua orang meninggalkannya, dan akhirnya menjadi posesif dan selalu curiga saat menikah.

Menurut Michelle Russell, psikolog yang memimpin penelitian, mereka yang takut ditinggalkan oleh pasangannya cenderung lebih mudah berselingkuh, dengan alasan mencari rasa aman dari perempuan lain.

“Kecemasan menghasilkan ancaman bagi kehidupan intim berpasangan, sehingga memotivasi pasangan untuk mencari pasangan lain,” jelasnya.

Tags : slide