close
Nuga Life

Seks Itu Tidak Selalu di Posisi Stabil, Lho!

Siapa bilang hubungan seks itu berada dalam posisi stabil. Anggapan itu pasti salah.

Sebagaimana di tulis laman situs “stuff.co.nz,” Jumat, 06 November 2015, hubungan seksual pasangan suami istri bisa naik turun.

Kadang-kadang begitu bergelora tapi bisa juga ‘adem ayem’.

Stres dengan pekerjaan, anak-anak, atau masalah lainnya bisa mengganggu aktivitas seksual yang sebenarnya memiliki segudang manfaat.

Bahkan pasutri sering juga terbentur masalah seksual yang tak kunjung rampung. Artinya mengalami macet terus menerus.

Dan biasanya, ada banyak keluhan seksual yang bisa dihadapi pasutri seperti dilansir Stuff.co.nz:
“Mungkin yang paling sering adalah libido yang tidak cocok,” kata Terapis Seks dan Relationship Cyndi Darnell.

“Tapi tidak ada yang dapat Anda lakukan tentang libido Anda, Anda adalah Anda apa adanya,” katanya.
Darnell mengatakan, saling menyalahkan bukan solusinya.

Ada salah satu cara yang bisa membantu yakni mengingat alasan pertama kali Anda menjalin hubungan. “Dan melihat dengan kompromi, kasih sayang, dan saling memahami. ”

Pasangan yang menginginkan hubungan seksnya seperti sebelum memiliki anak itu maksudnya seperti awal-awal mereka berhubungan.

“Mengharapkan Anda seperti berada di tahun pertama, ketika Anda sudah [sekarang] memiliki bayi, Anda suka mendapatkan kekecewaan,” kata Darnell.

Terapis psikoseksual Jacqueline Hellyer mengatakan hal yang paling penting untuk pasangan adalah untuk menjaga komunikasi, tetapi juga membekali diri mereka sendiri dengan ilmu tentang seks dan kesenangan.

Ini sangat umum pada perempuan yang tidak tahu apa yang mereka inginkan, sehingga sangat sulit berkomunikasi tentang kebutuhan mereka.

Kesalahpahaman yang paling umum itu pria menikmati seks ketika pasangannya tidak.

Padahal faktanya, yang paling disukai pria dalam bercinta itu adalah membuat pasangannya menikmatinya. “Semakin wanita menikmatinya, pria semakin senang,” ujarnya.

Selain itu, Hellyer mengatakan: “Jangan mencoba dan melakukan seks pada jam 11 malam hari ketika Anda lelah. “Seks seharusnya dilakukan dengan cara sama ketika Anda melakukan hobi, pastikan menyisihkan waktu yang berkualitas untuk hobi Anda,” jelasnya.

Kebanyakan pasutri yang sudah tak aktif dalam hubungan seksual malu mengakuinya. Tetapi terapis kesehatan seksual, Matty Silver mengatakan,”Sangat penting untuk diingat tekanan ini normal dalam keadaan tertentu dan setelah periode tidak banyak melakukan seks, keintiman yang akan terkena.”

Silver menyarankan mulailah memperbaiki masalah sebelum terlambat. “Setiap orang berbeda, dan ada banyak alasan pasangan tidak ingin seks..”katanya.

Silver mengatakan, tak sedikit pria yang menanyakan alasan wanita sulit mengalami orgasme penetrasi.
Menurutnya itu memang cukup umum, “Hanya sekitar dua puluh persen dari wanita yang mencapai orgasme dengan penetrasi saja.”

“Bukan hanya wanita yang cemas karena tidak bisa orgasme selama seks dengan pasangannya, laki-laki juga sering khawatir itu akibat kesalahan mereka,” katanya

Kebanyakan dari mereka datang dengan keluhan disfungsi ereksi yang dipicu oleh penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes atau kencing manis.

“Kalau ejakulasi dini kebanyakan karena belum beradaptasi. Misal pada pengantin baru yang belum terbiasa berhubungan seks. Itu harus dilatih, seperti orang belajar sepeda,” katanya.

Sedangkan pada perempuan, masalah seksual yang paling dikeluhkan adalah vaginismus dan ketidakmampuan orgasme.

Selain itu masalah vaginismus adalah suatu keadaan di mana lingkaran otot-otot yang mengelilingi vagina mengalami kejang.

Hal ini menyebabkan lubang vagina menjepit terlalu kuat. Kondisi tersebut menjadi masalah ketika melakukan penetrasi.

Penis sulit, bahkan mustahil, bisa menembus lubang vagina.

Perempuan yang mengalaminya juga akan merasa nyeri tiap kali melakukan hubungan seksual.

Vaginismus berhubungan dengan kelainan disfungsi seksual.

Penyakit bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti trauma seksual, faktor psikologis, riwayat ketika berhubungan seksual, atau adanya gangguan fisik pada sistem saraf.

Biasanya karena kurangnya foreplay atau si perempuannya tegang

Sementara frigid adalah ketidakmampuan perempuan merasakan puncak kenikmatan seksual atau orgasme.
Kondisi ini bisa terjadi karena adanya trauma psikis, seperti pada perempuan korban pelecehan.

Namun, bisa juga terjadi karena adanya gangguan fisik yang melibatkan saraf dan sumsum tulang belakang.

“Tapi kebanyakan kesalahan pada suami karena tidak tahu zona erotik di tubuh istri,” ujar Andri