close
Nuga Life

Punya Mr P Besar Sosok Ideal?

Sebagian wanita mengaku, Mr P besar bisa memengaruhi kehidupan seks mereka.

Mulai dari meningkatkan kualitas hubungan seksual pasangan suami istri.

Beberapa wanita juga menilai, pria dengan Mr P besar merupakan sosok yang ideal.

Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sebagian pria mengaku tidak nyaman dengan bentuk Mr P yang besar.

Lalu apa alasannya

Memiliki Mr P besar diakui sejumlah pria membuatnya sulit menutupi ketika ereksi di depan umum.

Tentu ini akan menjadi hal yang sangat memalukan.

Mr P besar juga menyebabkan pria sulit memilih ukuran jins.

Pasalnya, celana jins yang terlalu ketat menyebabkan ketidaknyamanan dan sulit untuk beraktivitas. Oleh karena itu, mereka harus memilih jins yang menyediakan ruang cukup untuk Mr P.

Sebagian pria yakin, Mr P yang besar justru bisa menyakitkan Miss V atau vagina wanita. Oleh karena itu, dianjurkan untuk berhubungan seks secara lembut.

Tak sedikit pria yang ingin ukuran kelaminnya lebih besar. Namun, ukuran yang besar tak selalu bagus.

Meski terkesan perkasa, kebanyakan wanita melihat ukuran yang besar itu tak selalu menyenangkan.

Pria tertarik memperbesar karena di film porno sering memperlihatkan ukuran yang besar. Kenyataannya tak seperti yang dibayangkan.

Pria yang berpikir kelamin besar itu bisa memuaskan faktanya sebaliknya.

Kelamin besar bisa menghasilkan seks yang tertunda, setidaknya ketika mencari kondom yang pas. Biaya yang dikeluarkan bisa lebih mahal untuk kondom ukuran besar.

Kelamin besar bisa tak muat di Miss V. Sebenarnya Miss V elastis, asalkan pria melakukan foreplay yang tepat. Namun, kurang foreplay bisa `menyiksa` wanita.

Pria berkelamin besar juga membutuhkan perencanaan yang serius setiap melakukan tindakan seksual dan manuver harus sangat hati-hati untuk menghindari kerusakan serius.

Pria berkelamin besar bisa membuat uretra wanita lecet sehingga membuatnya merasa seperti terbakar saat buang air kecil.

Dalam film porno, wanita hampir tersedak saat melakukan aktivitas seksual yang membara. Dalam kehidupan nyata tak ada wanita yang ingin mengalaminya.

Dengan anggota tubuh yang kecil atau ukuran rata-rata pasangan bisa melakukan berbagai posisi seksual, di atas, duduk, dari belakang, samping, dan macam-macam.

Tapi, pria dengan anggota tubuh yang besar harus puas dengan posisi itu-itu saja agar tak menyakiti wanita.

Pria yang ingin buru-buru tanpa foreplay yang bagus bisa membuat wanita mengalami pendarahan.

Pria bisa membutuhkan waktu bermenit-menit atau beberapa jam untuk foreplay. Pria tak bisa melakukan seks kilat, karena bisa menyakiti setelahnya.

Lubrikasi dibutuhkan agar tak menyakit wanita. Karena itu wanitanya selalu membutuhkan pelumas agar tak merasa sakit.

Memiliki ukuran penis yang besar menjadi kebanggaan sebagian lelaki.

Kaum Adam yakin bahwa dengan ukuran ‘kejantanannya’ yang besar bisa memuaskan pasangannya.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah benarkah anggapan tersebut?

‘Keras’-nya Mr P saat ereksi lebih menentukan kenikmatan hubungan seksual dibanding ukuran.

Jika ukuran penis lelaki besar, tapi  tak maksimal saat mencapai ereksi bisa memicu ketidakpuasan dari pasangannya.

Kalau nggak keras nggak bisa penetrasi. Jauh lebih memuaskan kalau size optimal dan kerasnya juga maksimal apalagi pinter ‘nguleknya’. Jadi belum tentu semakin besar ukuran semakin bagus

Kalaua penis terlalu besar, tapi tidak diimbangi dengan kondisi vagina pasangannya, maka bisa memicu traumatik pada diri perempuan.

Vagina memang elastis tapi kalau dipaksa dengan penis yang terlalu besar bisa kesakitan. Apalagi kalau posisinya salah, misal women on top, vagina bisa terasa tertusuk pedang

Memang sedikit perempuan yang komplain secara langsung kepada pasangannya tentang hal ini.

Namun dalam lubuk hatinya, ia merasa trauma dan berupaya mencegah orgasme saat bercinta, karena rasa nyeri yang dirasakan.

Sama saja seperti memasukkan benda ke sesuatu yang kecil sehingga timbul trauma. Kalau sampai vagina robek, bisa timbul infeksi dan trauma psikis pada si perempuan

Seksolog  terkenal Zoya Amirin menyarankan para isteri agar tidak menjadikan ukuran penis sebagai ukuran kenikmatan seksual.

“Banyak wanita kalau ngumpul sama teman-temannya suka ngomongin, ‘Gede enggak itu dia?’ atau ‘Enak gak’.”

“Padahal, saat berhubungan yang harusnya dinikmati adalah connected antar pasangan yang memuaskan. Kalau besar tapi nggak bikin puas ya percuma,” imbuh Zoya.