close
Nuga Life

“Campakkan” Musik Kala Anda Bersedih

Musik “obat” sedih?

“Tidak,” tulis Frontiers in Human Neuroscience, yang mengutip tulisa dari laman Medindia, Senin, 26 Oktober 2015

Kenapa?

Musik bisa memiliki dampak luar biasa bagi emosi Anda.

Sebuah studi menyarankan, mendengarkan musik dikala sedih bisa untuk meningkatkan mood bisa menjadi bumerang.

Dengan bantuan pencitraan otak, tim peneliti mempelajari seperti apa pengaruh respon saraf terhadap musik yang berbeda pada emosi setiap orang.

Penulis penelitian Emily Carlson dari University of Jyvaskyla di Finlandia mengatakan, “Beberapa cara untuk mengatasi emosi negatif, seperti mengunyah, yang artinya terus-menerus memikirkan hal-hal negatif, dikaitkan dengan kesehatan mental yang buruk.”

“ Kami ingin mengetahui apakah ada efek negatif serupa dari beberapa gaya musik yang didengarkan.”

Para partisipan penelitian ini dinilai memiliki gejala mental seperti depresi, kecemasan, neurotisisme, dan dilaporkan musik yang mereka dengarkan memengaruhi emosi mereka.

Berdasarkan hasil analisis terungkap, kecemasan dan neurotisisme sangat tinggi pada partisipan yang sering mendengarkan musik sedih atau agresif untuk mengekspresikan perasaan negatif, terutama pada pria.

Rekan penulis penelitian, Suvi Saarikallio dari University of Jywaskyla mengatakan, “Pilihan musik yang didengarkan ini berdampak pada perasaan ketika mengekspresikan perasaan negatif, tidak mengubah mood negatif menjadi lebih baik.”

Mendengarkan musik melow saat sedang sedih bisa menjadi bumerang. Musik bisa memiliki dampak luar biasa bagi emosi Anda.
Sebuah studi menyarankan, mendengarkan musik sedih atau agresif untuk meningkatkan mood bisa menjadi bumerang.

Dengan bantuan pencitraan otak, tim peneliti mempelajari seperti apa pengaruh respon saraf terhadap tipe musik yang berbeda pada emosi setiap orang.

Coba dengarkanlah lagu-lagu milik Adele, Radiohead, Muse atau Placebo. Musik melankolis atau bernuansa sedih bisa membantu menaikkan mood jadi lebih baik.

Kontras dengan nuansa sedih dan gloomy yang dihadirkan para musisi melankolis dengan lagu seperti ‘Someone Like You’, ‘Creed’ atau ‘Unintended’, efek dari jenis musik tersebut justru sebaliknya.

Menurut penelitian, mendengarkan lagu bertema sedih akan membantu memperbaiki kondisi emosional seseorang, membuatnya merasa tenang dan membangkitkan nostalgia.

Saat mendengarkan musik melankolis dan bertema sedih orang akan merasakan lebih dari tiga jenis emosi yang akan memancing reaksi lebih kompleks ketimbang musik pop bernuansa riang.

Liila Taruffi dan Stefan Koelsch, peneliti khusus musik dan otak dari Free University di Berlin telah melakukan survei terhadap ratusan responden untuk memahami seberapa sering mereka mendengarkan lagu sedih dan apa yang mereka rasakan saat itu juga.

Hasil survei yang dimuat dalam jurnal Plos One itu menunjukkan, pada sebagian besar orang mendengarkan lagu sedih ternyata memang memiliki efek positif.

Dalam jurnal tersebut peneliti menulis bahwa musik melankolis memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental.

Musik sedih bisa menjadi pelipur lara yang mengubah emosi dan mood negatif jadi lebih baik.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa lagu dan musik sedih bisa ‘mencampur’ berbagai emosi jadi satu dan bagusnya, yang tercampur kebanyakan merupakan emosi positif.

Termasuk nostalgia, rasa damai, kelembutan dan rasa takjub.

“Penelitian menunjukkan ada empat hal yang muncul dalam emosi seseorang ketika mendengarkan musik sedih: imajinasi, kemampuan mengatur emosi yang lebih baik, empati dan nostalgia,” begitu yang tertulis dalam jurnal.

Menariknya, nostalgia menjadi emosi yang paling sering muncul saat menikmati musik melankolis ketimbang rasa sedih.
Pada responden yang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, nostalgia jadi emosi yang paling sering muncul. Sementara pada responden di Asia dilaporkan paling banyak merasakan kedamaian.

Penelitian ini menjelaskan kenapa orang cenderung lebih suka mendengarkan musik melankolis ketika kesepian, sedih atau galau ketimbang musik yang riang.

Sebab musik bertema sedih bisa menghilangkan mood negatif dan menggantinya dengan perasaan yang lebih tenang.

Selain itu musik sedih juga menstimulasi orang untuk mengekpresikan emosi mereka yang sebenarnya sehingga efeknya perasaan pun menjadi lega.

Musik melankolis seperti apa yang efektif menghilangkan kesedihan? Sebagian besar partisipan mendengarkan musik sedih yang bertempo lambat. Mendengarkan musik ternyata tidak hanya bisa memperbaiki mood yang sedih jadi lebih menyenangkan, tapi juga mengurangi rasa sakit.

Sebuah penelitian di University of Alberta menemukan bukti yang menunjukkan bahwa musik bisa mengurangi sensitivitas manusia terhadap rasa sakit.

Penelitian dipimpin oleh Dr Lisa Hartling dari Fakultas Obat dan Kedokteran Gigi. Ia bersama timnya melakukan riset terhadap 42 pasien anak dengan usia antara tiga dan sebelas tahun.

Beberapa anak disuntikkan infus sambil mendengarkan musik, sementara yang lainnya tidak.

Kemudian peneliti memeriksa tingkat stres, rasa sakit dan detak jantung pada setiap anak.

Peneliti menemukan perbedaan yang cukup signifikan terhadap tingkat rasa sakit yang dialami pasien. Anak-anak yang berada dalam kelompok yang mendengarkan musik segera berkurang rasa sakitnya setelah diinfus.