close
Nuga Bola

Tiga Nilai untuk “Kesombongan” The Red

“Si Merah” Liverpool berhasil melewati “kutukan” kesombongannya dengan membawa pulang tiga poin dari Johan Cruyff Arena dalam laga babak penyisihan Liga Champion melawan tuan rumah Ayax Amsterdam.

Datang dengan sedikit keangkuhan atas keunggulan materi pemainnya, Liverpool harus harus dibantu keberuntungan untuk meraih kemenangan

Tiga poin yang dibawa pulang “si merah” amat berharga bagi Juergens Klopp untuk menghadapi laga-laga Liga Primer.

Di laga Liga Primer The Reds harus tertatih-tatih setelah dalamm pertandingan terakhirnya melawan Tottenhamp Spur  yang hanya bisa bermainj seri

“Kemenangan ini amat berharga bagi Liverpool di tengah situasi tim yang kurang bagus,” tulis media Inggris, mirror.”.

Tak bisa dipungkiri, Alisson Becker dan Virgil Van Dijk adalah dua sosok yang dirindukan.

Tanpa keduanya performa Liverpool saat ini sedang dalam ujian berat. Selain itu Jurgen Klopp juga tanpa Thiago Alcantara, pemain baru yang digadang-gadang akan menambah kekuatan untuk meraih prestasi.

Tanpa tiga pemain tersebut Klopp sudah siap menerima nasib sambil menilai kekuatan lawan yang dianggap masih butuh perbaikan dengan memandang perbedaan kualitas kompetisi domestik yang diarungi anak asuhnya dan tim asuhan Erik Ten Hag.

“Jika Ajax bermain di Inggris, mereka harus memperkuat tim setiap tahun. Tetapi mereka bermain di Belanda yang katakanlah memiliki tingkat kesulitan berbeda,” ujar Klopp sebelum tanding.

Klopp tidak bermaksud menaruh iba pada De Godenzonen yang kerap melahirkan pemain muda berbakat. Pelatih asal Jerman itu paham kekuatan sang lawan.

Di dalam pertandingan melawan Ayax itu  Liverpool memang  dinaungi keberuntungan.

Ketika laga baru berjalan enam menit, Mohammed Kudus harus diganti. Pemain anyar Ajax yang baru menjadi andalan musim ini mengalami masalah pada lutut. Kudus keluar, Quincy Promes masuk.

Fan Liverpool yang sudah biasa dengan permainan pressing Klopp kini harus mulai lumrah melihat eror di daerah pertahanan, seperti yang terjadi pada menit kelima belas.

Adrian nyaris membuat Liverpool tertinggal. Ketika sedang menguasai bola dengan kaki, Adrian tiba-tiba dihampiri Promes. Bola pun dilepas, beruntung tendangan Adrian yang mengenai Promes tidak masuk ke dalam gawang. Padahal dengan kesalahan yang sama gawang Adrian pernah dibobol Aston Villa.

Kekhawatiran Klopp atas kekuatan Ajax pun mulai terwujud setelah kejadian nyaris blunder Adrian. Ajax yang memainkan pressing tinggi menyulitkan Liverpool.

Permainan khas Sadio Mane dan kawan-kawan mulai terlihat perlahan, tetapi tak berarti tim tamu menguasai keadaan secara mutlak.

Gol Liverpool pada menit ketiga puluh lima pun tak lepas dari kemujuran. Tembakan yang dilepaskan Mane justru ‘disempurnakan’ Nicolas Tagliafico untuk masuk ke gawang Ajax. Liverpool pun memimpin dan kelak ini merupakan gol semata wayang yang menyegel tiga poin untuk tim tamu.

Skill yang berpadu dengan nasib baik juga hadir ketika Fabinho melakukan penyelamatan fantastis pada menit akhir babak pertama ketika bola lob Dusan Tadic sudah melewati Adrian.

Dewi fortuna tampak kembali berpihak kepada Liverpool pada awal babak kedua ketika tendangan Davy Klassen membentur tiang gawang.

Menit ke-67 video assistant referee (VAR) sempat menginterupsi pertandingan untuk menilai handball Trent Alexander-Arnold, namun wasit memastikan tidak ada penalti untuk Ajax.

Merseyside Merah bermain kurang padu dalam laga ini. Trio Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane bahkan diganti pada pertengahan babak kedua.

Takumi Minamino, Diogo Jota, dan Xherdan Shaqiri memberi pengaruh, namun tidak ada hasil riil dari tiga penyerang pelapis tersebut.

Keberuntungan berpihak pada Liverpool sebatas daerah permainan sendiri, namun di area sepertiga lawan ada sosok bernama Andre Onana sebagai aktor antagonis.

Berkaca dari hasil melawan Ajax, Liverpool masih harus waswas bermain tanpa Alisson dan Van Dijk pada laga-laga ke depan.

Kendati Fabinho memberi opsi baru di lini pertahanan, Klopp harus terus menyuntikkan rasa kepercayaan diri pada anak asuhnya menghadapi hari-hari berat tanpa andalan di lini belakang.

Tags : slide