close
Nuga Bola

Seri A Masih Heboh “Gol Hantu” AC Milan

“Gol hantu” Adil Rami, ketika AC Milan mengalahkan Udinese dua gol tanpa balas di San Siro, akhir pekan lalu, belum juga surut dari sulutan berita media di Italia, yang memperdebatkan gol di anulir wasit itu karena diyakini belum melewati garis mistar gawang.

Adriano Galliani, petringgi AC Milan, yang gemas dengan pemberitaan media terhadap gol timnya, memberikan komentar mengenai gol ‘hantu’ itu hanya bisa diusir dengan menerapkan teknologi garis gawang di setiap pertandingan Seri A.

Laga Milan menghadapi Udinese sendiri digelar di San Siro, pada Minggu 30 November 2014, malam WIB, . Yang mana, dua gol tersebut hadir melalui kaki Jeremy Menez pada pertengahan babak kedua.

Namun, selain dua gol yang dicetak Menez, Milan sendiri sebenarnya sudah dapat unggul pada babak pertama melalui sundulan dari Rami. Akan tetapi, wasit yang memimpin jalannya pertandingan tak mengesahkan gol tersebut karena disinyalir bola belum melewati garis gawang Udinese.

Hal tersebut dianggap Galliani merupakan sesuatu yang sangat merugikan kubu I Diavolo Rosso. Kini, ia pun meminta agar FIGC-PSSI-nya Italia- untuk menerapkan teknologi garis gawang agar kejadian serupa tak terulang kembali pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.

“Saya tak ingin menyalahkan wasit atas kejadian itu tak disahkannya gol yang dicetak oleh Rami. Karena seharusnya ada teknologi tambahan untuk para perangkat pertandingan untuk dapat memastikan sebuah gol sah atau tidak,” kata Galliani, seperti dilansir Football Italia, Senin, 01 Desember 2014.

“Sungguh itu sangat membuat saya kecewa. Kami seharusnya mampu mengakhiri laga dengan kemenangan yang lebih besar, namun itu tak terjadi kepada kami pada pertandingan tadi. Sekarang saya rasa sudah saatnya kami menerapkan sejumlah teknologi penambah dalam setiap pertandingan di Serie A,” sambung pengusaha asal Italia itu.

“Saya tak dapat membayangkan bila setiap klub yang berlaga di sini selalu dirugikan dengan kejadian seperti yang kami terima. Saya rasa level kompetisi kami akan berada jauh di bawah liga-liga lainnya yang berada di Eropa,” tuntasnya.

Kubu Milan mengklaim mereka harusnya dapat satu gol di babak pertama. Beberapa pemain Rosoneri menganggap bola sudah melewati garis gawang dan harus dihitung gol. Namun wasit bergeming dengan keputusannya bahwa gol belum terjadi. Football Italia lantas menyebutnya sebagai phantom goal alias gol hantu.

Insiden itu jadi kontroversi karena Serie A belum mengaplikasikan teknologi garis gawang, sebagai mana sudah dipakai di Piala Dunia, Premier League, dan Liga Champions. Adriano Galliani, yang merasa Milan dirugikan akibat kejadian itu, mendesak agar otoritas liga segera memakai teknologi garis gawang.

“Saya tidak ingin menyalahkan wasit, karena seharusnya ada instrumen yang bisa dipakai ofisial untuk memastikan gol. Mungkin warna hitam dan putih memberi kami nasib buruk,” cetus Galliani di Football Italia.

Pernyataan wakil presiden Milan itu menyindir kejadian serupa yang dialami Milan saat berhadapan dengan Juventus musim lalu. Ketika itu gol yang dibuat Sulley Muntari dianggap wasit tidak masuk, meski tayangan ulang menunjukkan bola sudah sekitar satu meter melewati garis gawang

“Mari hanya fokus pada bagaimana kami bermain, yang mana merupakan hal penting dalam sepakbola. Kami mendominasi dari awal sampai akhir, jadi beberapa insiden tidak akan mengubah itu,” ucap Filippo Inzaghi saat ditanya soal ‘gol hantu’ timnya.

Meski Serie A secara resmi belum menggunakan teknologi garis gawang, teknologi yang digunakan oleh Sky Sports Italia menunjukkan kalau tandukan Adil Rami memang belum gol. Hasil pindai hawk eye menunjukkan kalau sekitar sepuluh persen bagian bola belum melintasi garis gawang, meskisembilan puluh persen sisanya sudah gol.