close
Nuga Bola

Media “Menghajar” Kekalahan Liverpool

Seluruh media di Inggris, hingga Selasa, 16 Desember 2014, masih “menghajar” Liverpool atas kekalahan telaknya, tiga gol tanpa balas, ketika datang ke Old Trafford melawan Manchester United pada “Derby of England,” dua hari lalu.

Kekalahan itu, bagi media di Inggris sangat tidak seimbang dengan penampilan Liverpool ketika datang ke Manchester United delapan bulan lalu dengan kemenangan tiga gol.

Bagi Manchester, kemenangan itu merupakan jawaban dari “kesombongan” Brendan Rodgers, yang sehari sebelum lagi menjanjikan lanjutan kemenangan bagi timnya.

Laga itu bagi United membuat Rodgers tambah menderita karena dia harus merasakan pembalasan dengan hasil yang benar-benar bertolak belakang antara musim ini dan lalu di Old Trafford.

Dua laga itu baru berjarak sembilan bulan. Kemenangan juga diraih Liverpool saat menjamu MU di Anfield. Tapi, kedua tim memang sudah membuat perubahan musim ini. Liverpool masih dilatih Rodgers. Tapi mereka melepas mesin gol Luis Suarez.

MU juga sudah bukan tim yang sama ketika dilatih David Moyes, kala musim lalu “The Red Devils” sudah beralih kepemimpinan dan ditangani Louis van Gaal.

“Kami ke sini musim lalu dan kami bisa meraih hasil yang berlawanan. Hari ini kami menunjukkan penampilan yang lebih oke, dengan hari ini yang lebih oke dibanding lawan di babak pertama. Tapi kami tak bisa membuat gol seperti yang pernah kami lakukan,” sesal Rodgers.

Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, begitu yakin bahwa The Reds dapat meraih hasil mengesankan kontra Manchester United, apabila masih diperkuat duet Luis Suarez dan Daniel Sturridge.

Jalannya laga itu sebelumnya diprediksi akan berjalan sengit, namun Liverpool sudah tertinggal ketika pertarungan baru berjalan dua belas menit. Adalah Wayne Rooney yang sukses mencatatkan angka perdana di papan skor.

Sebenarnya, skuad asuhan Brendan Rodegrs mampu tampil menyerang dengan ancaman yang cukup berbahaya. Namun segala upaya yang dilakukan tersebut masih bisa diantisipasi oleh aksi gemilang kiper United, David De Gea.

Melihat sejumlah tekanan yang diberikan Mario Balotelli dan Raheem Sterling tak satu pun berbuah gol, Carragher menganggap duet Suarez dan Sturridge pada musim lalu dapat menciptakan petaka bagi United saat ini.

“De Gea adalah perbedaan, tapi mungkin jika Liverpool masih memiliki Suarez atau jika Sturridge fit hari ini, saya tidak yakin mereka akan kehilangan permainan karena mereka banyak membuat peluang. Seorang finisher kelas atas mereka telah pergi,” jelas Carragher, seperti dikutip Squawka.

Untuk diketahui, Sturridge tidak bermain karena cederanya dan baru tiga kali membela Liverpool musim ini. Sementara El Pistolero -julukan Suarez- memutuskan hengkang ke Barcelona awal musim ini.

Mantan bek legendaris Liverpool, Jamie Carrager, Menyalahkan buruknya barisan pertahanan yang menyebabkan The Reds menelan kekalahan atas Manchester United. Ia menilai Philippe Countinho ‘malas’ membantu menjaga pertahanan timnya

Terlihat saat Setan Merah berhasil mencetak gol pertama mereka di menit 12. Gol United tersebut bisa saja tidak terjadi bila Coutinho mau untuk mencuri bola dan menghentikan pergerakan Wayne Rooney.

Carragher pun menduga Coutinho yang dengan sengaja membiarkan Rooney bergerak bebas. Pria 36 tahun ini pun menyebut tindakan seperti itu tidak bisa dimaafkan.

”Apa yang dilakukan Coutinho di depan kotak penalti benar-benar tidak bisa dimaafkan,” ungkap Carragher kepada Sky Sports.

”Terlihat ia Coutinho sangat malas. Tapi dari sudut pandang United, itu adalah gol yang luar biasa,” lanjutnya.

Ia juga mengkritisi Steven Gerrard yang dianggapnya berada terlalu jauh dari posisi sebenarnya sebagai seorang gelandang bertahan. ”Masalah lainnya adalah Gerrard terlalu jauh dari posisi seharusnya. Ini tidak bisa dimaafkan, Liverpool malas dan lemah,” tandasnya.

Tags : slide