close
Nuga Bola

Awas! PSG Amat Berbahaya dengan Ibra

Tampil garang, Paris Saint-Germain, mengulang langkah hebatnya di perdelapan final Champions League dengan menjadikan Bayer Leverkusen sebagai korban pada laga putaran pertamanya, Rabu dinihari WIB, 19 Februari 2014, di Bay Arena.

Klub Paris, yang ditinggal pergi Carlo Ancelotti, dan kini di asuh Laurent Blanc, mengirimkan pesan kepada klub di Champions League bahwa Zlatan Ibrahimovic sedang berada di trek yang sangat tajam-tajamnya. Tak cuma Ibra, Paris St Germain pun juga punya rekor fantastis di kandang lawan.

Melawat ke Bay Arena, Rabu dinihari WIB, PSG menang telak empat gol tanpa balas lewat gol-gol Blaise Matuidi di awal laga, lalu disambung dua gol Ibra dalam rentang dua menit sebelum ditutup Yohan Cabaye jelang laga usai.

Kemenangan ini tak hanya memuluskan langkah Les Parisien ke babak perempatfinal – karena leg kedua akan dihelat di markas sendiri –, namun juga kian menahbiskan PSG sebagai tim paling tajam di kandang lawan.

Laurent Blanc kepada “Sontag,” surat kabar Jerman, usai laga, mengatakan PSG banyak terbantu oleh gol cepat yang mereka buat.

Dalam laga tersebut, Leverkusen sudah kebobolan saat pertandingan barus berusia tiga menit melalui aksi Blaise Matuidi. Dua gol Zlatan Ibrahimovic lantas membuat tuan rumah tertinggal tiga gol di paruh pertandingan. Satu gol tambahan dari Yohan Cabaye membuat PSG berpesta karena menyudahi laga dengan keunggulan empat gol tanpa balas.

“Kami akan mencoba menikmati sukses ini dulu, itu yang pertama. Saat itu sudah ada dalam pikiran Anda, plus mencetak gol di menit ketiga, itu membuat semuanya jadi lebih mudah. Anda bisa melihat kelemahan Leverkusen, tapi kami menunjukkan penampilan yang sempurna,” sahut Blanc di situs resmi UEFA.

Meski punya tabungan empat gol di kandang lawan, Blanc tak mau menganggap tiket ke delapan besar sudah diamankan timnya. Laga selama 90 menit di Paris baru akan memastikan hal tersebut.

“Semangat kami sangat baik. Saya mengucap selamat pada mereka yang bermain sebagai starter dan mereka pemain pengganti. Saya bisa mengandalkan siapa saja. Kami belum lolos. Kami datang ke sini untuk bermain dengan baik dan persiapan kami terbukti baik. Cara kami bermain memuaskan saya, baik sebagai tim maupun secara individu,” tuntas Blanc.

Dari empat laga tandang mereka musim ini, tiga di fase grup, PSG total mencetak 14 gol dengan rincian empat gol ke jala Benfica, lima gol ke gawang Anderlecht, satu gol ke gawang Benfica, dan empat gol yang baru saja dicetak ke gawang Leverkusen.

Performa PSG pun mulai mendapat sanjungan dan disebut-sebut sebagai salah satu kuda hitam di kompetisi ini. Semua itu tak lepas dari peran Ibra sebagai inspirator permainan mereka.

Dua gol yang dicetak Ibra membuatnya kini sudah mengoleksi sepuluh gol dari lima penampilan terakhir di Liga Champions dan setidaknya Ibra mencetak minimal satu gol, dimulai dari Oktober 2013.

Penyerang Swedia itu kini memuncaki daftar topskorer, unggul satu gol dari Cristiano Ronaldo, unggul tiga dari Lionel Messi, dan empat dari Sergio Aguero.

ak hanya itu Ibra pun juga mengakhiri rekor buruknya di fase knockout karena terakhir kali ia bikin gol adalah ketika AC Milan menang 4-0 atas Arsenal di fase 16 besar 2012 silam, dengan satu gol dan satu assist.

“Kami bermain bagus. Kami menjalani start bagus dengan gol Blaise dan ketika segalanya menjad mudah ketika unggul satu gol. Penampilan bagus di babak pertama dan di babak kedua kami terus mempertahankan gaya bermain kami,” ujar Ibra di Reuters.

“Ketika Anda bermain baik, Anda tahu Anda akan punya kesempatan jadi Anda hanya perlu fokus dan terus mencetak gol,” tutup Ibra.