close
Nuga Sport

Rossi Sebut Nama Lorenzo Rival Spesial

Valentino Rossi secara mengejut menyebut nama  Jorge Lorenzo  sebagai  rival paling spesial dalam kariernya di balapan MotoGP. Selain Lorenzo, “The Doctor,” menyebut nama lainnya Max Biaggi..

Khusus dengan Biaggi, Rossi bersaing  dengannya  di awal karier untuk  di kelas MotoGP.

Dalam persaingannya dengan Biaggi, Rossi selalu sukses jadi juara MotoGP.

Setelah era Biaggi berakhir, Rossi pun bersaing dengan Jorge Lorenzo dan sejumlah nama lain, seperti Sete Gibernau, Casey Stoner dan Marc Marquez.

“Dengan Biaggi akan selalu tercipta rivalitas spesial karena kami sama-sama berasal dari Italia.”

“Rival spesial lainnya adalah Lorenzo, karena kami satu tim dan memiliki motor yang sama,” tutur Rossi dalam wawancara dengan BT Sport.

Rossi sendiri menilai seluruh rival yang pernah ia hadapi dalam kariernya di MotoGP merupakan rival berat tanpa menunjuk satu pembalap yang dinilai memberinya tantangan paling sulit.

“Perbedaan yang ada adalah ketika menghadapi Biaggi dan Gibernau, saya lebih cepat dibandingkan mereka.”

“Sementara ketika menghadapi Stoner, Lorenzo dan Marquez, saya adalah sosok yang lebih tua. Ada perbedaan besar.”

“Semuanya memiliki talenta yang luar biasa. Saya tak tahu pembalap mana yang lebih memberikan saya kesulitan karena mereka semua merupakan talenta besar di dunia MotoGP,” ucap pebalap berusia tua ini.

Rossi saat ini masih memburu gelar juara dunia kesepuluh  dalam kariernya atau gelar juara MotoGP ke-delapan.

Untuk musim ini, Rossi sejatinya tampil apik namun mengalami beberapa masalah yang membuatnya tertinggal lima puluh dua angka dari Marquez saat ini.

Diakui Rossi, “Saya membuat banyak kesalahan musim ini.”

Rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengaku cukup puas jika hanya mengakhiri MotoGP 2016 di posisi runner-up dibelakang rider Repsol Honda, Marc Marquez.

Pernyataan The Doctor ini dimuat Speedweek, Sabtu,01 Oktober 2016.

Mengingat hanya tersisa empat balapan lagi di musim ini, The Doctor tentu bakal memilih tampil agresif demi empat balapan tersisa.

Ya, peluang rider Italia  itu untuk menjadi juara dunia MotoGP  sejatinya masih terbuka.

Meski demikian, Rossi sepertinya tak terlalu ngotot.

“Tempat kedua dalam klasifikasi umum tidak lah terlalu buruk. Kita lihat saja di empat balapan tersisa musim ini. Semua masih terjadi, tapi saya tentu akan mencoba sapu bersih,” kata Rossi.

“Sulit untuk memprediksi di mana Anda bisa menang, kalah, atau memiliki masalah. Terutama pada tahun ini apalagi jika berbicara tentang ban Michelin.”

“ Yang terpenting sekarang adalah menang, atau kalau tidak bisa, mengumpulkan poin di empat balapan tersisa. Saya ingin berada di podium sampai akhir musim. Target sekarang saya harus tampil semaksimal mungkin,” pungkas sang rider gaek.

Sementara itu, keputusan manajemen Tim Yamaha menunjuk Vinales sebagai suksesor Lorenzo yang sempat dikhawatirkan pengamat ditepis oleh Rossi

Semula Vinales disebut-sebut belum berada di level untuk memperkuat tim seperti Yamaha tahun depan.

Mengetahui kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar langsung dari manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio.

Ia justru menyarankan agar Rossi tidak terlalu memandang remeh Vinales bersama Tim Yamaha tahun depan.

“Valentino Rossi memang seorang pembalap yang sangat kuat, dan juga berpengalaman. Akan tetapi, saya memperingati agar ia tetap mewaspadai Maverick Vinales di Tim Yamaha tahun depan,” ungkap Brivio, seperti disadur Tuttomotoriweb.

“iVnales juga akan memberikan stimulasi bagi Rossi untuk tampil bagus. Pada musim depan, Rossi akan tetap memiliki rekan setim yang hebat dan sama kuat dengannya,” tandasnya.