close
Nugatama

Pokemon Go Jadi Game Paling “Top”

Game “Pokemon Go” memang baru dalam hitungan hari  dirilis  di platform Android. Namun, jumlah pengguna aktif hariannya, atau daily active users-nya, di Amerika Serikat dari game berbasis augmented reality sudah mendekati layanan populer Twitter di platform “robot hijau” itu.

Seperti ditulis laman situs “Similar WEB,”  data pengguna aktif hariannya, yang  berasal dari pemakaian aplikasi, sudah mencapai enam puluh persen.

Artinya, adaenam puluh persen pengguna yang mengunduh aplikasi dan menggunakannya setiap hari.

Persentase tersebut juga memperlihatkan bahwa tiga persen dari seluruh pengguna Android di AS memakai aplikasi Pokemon Go.

Meskipun begitu, belum diketahui apakah jumlah pengguna harian tersebut akan bertahan lama atau tidak.

Sebagai perbandingan, jumlah pengguna game Miitomo, yang juga buatan Nintendo, meledak di awal-awal peluncurannya.

Akan tetapi, jumlah tersebut mengalami penurunan yang cukup drastis beberapa saat setelahnya.

Saat ini, Pokemon Go baru dirilis di beberapa negara tertentu saja, seperti AS, Australia, dan Selandia Baru.

Pihak pengembang sendiri berjanji untuk segera menghadirkan Pokemon Go ke belahan negara lain secepatanya.

Pokemon Go sendiri merupakan game menangkap monster Pokemon, yang dikembangkan oleh Pokemon Company dan Nintendo, bersama dengan perusahaan spin off Google, Niantic.

Game Pokemon Go memanfaatkan GPS dan kamera belakang smartphone untuk menangkap Pokemon virtual di berbagai lokasi dunia. Pokemon dihadirkan secara augmented reality.

Aplikasi game Pokemon Go yang dikembangkan Niantic Inc. asal San Francisco ini secara resmi baru dirilis di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.

Namun para gamer dari negara lain tidak kehabisan cara untuk bisa menikmatinya, termasuk Indonesia.

Para gamer tak ingin ketinggalan kehebohan Pokemon Go, maka mereka mencoba mengunduh aplikasi game tersebut melalui situs apkmirror.com.

Trafik APK Mirror sontak membludak, yang tadinya hanya meraup sekitar 600 ribu kunjungan pada 5 Juli, situs itu langsung meraih lebih dari 4 juta kunjungan esok harinya yaitu 6 Juli 2016.

Dilaporkan lembaga riset SimilarWeb, lonjakan trafik itu pun datang dari berbagai negara dari seluruh penjuru dunia.

Data statistik yang dirilis pun menunjukan sepuluh negara teratas yang menyumbang trafik unduh Pokemon Go.

Indonesia pun masuk di jejeran tersebut, menempati posisi yang sama dengan Jerman, yakni tiga persen. Angka tersebut terpaut tipis dengan Meksiko.

Posisi teratas tentu saja datang dari AS  kemudian disusul Brazil dan

Sisanya ditempati oleh Italia, Turki, Spanyol, dan Inggris.

Popularitas Pokemon Go juga berhasil membuat saham pengembang game Nintendo melonjak lebih dari dua puluh persen.

Langkah ini menciptakan harapan baru Nintendo bisa meningkatkan pendapatan dari game Pokemon Go untuk ponsel pintar yang dirilis bersama Pokemon Company dan Niantic.

Pokemon Go juga langsung menempati game teratas pada toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store kawasan Amerika Serikat pada Jumat pekan lalu.

Biasanya para gamer Pokemon Go rela berjalan kaki hanya untuk menyusuri tempat-tempat outdoor demi mencari Pokemon ataupun mengunjungi pokestop.

Namun, lain halnya dengan pria satu ini yang memanfaatkan drone untuk berkelana dan dinilai lebih efisien.

Di dalam forum online Reddit, seorang pengguna dengan nama akun hyperion memamerkan foto ponsel pintarnya lengkap dengan drone DJI Phantom warna putih dan laptop.

Dari situ dia mengaku selama ini bermain dan mencari Pokemon menggunakan drone agar tidak repot keluar rumah seperti kebanyakan gamer lain.

Publikasinya di Reddit itu awalnya hendak bertanya apakah menggunakan drone terhitung curang atau tidak. Cara ‘curangnya’ tersebut kemudian justru dianggap lebih rumit.

Mengutip situs Ubergizmo, cara pria itu mencari Pokemon dengan drone adalah dengan mengikatkan ponsel Android ke DJI Phantom miliknya.

Kemudian, dia menghubungkan apa yang terlihat dari kamera ponsel Android ke layar laptop di rumah menggunakan aplikasi AirDroid.

Nah, dengan begitu drone bisa terbang mengangkasa secara normal untuk membantu si gamer mencari Pokemon.

Ketika hendak menangkap Pokemon, ia akan mengendalikan layar sentuh ponselnya dari laptop.

Sekadar diketahui, lokasi tempat Pokemon berada bisa dilacak dengan memanfaatkan fitur GPS pada ponsel pintar, kemudian dengan kamera ponsel, pengguna bisa melihat secara jelas jenis Pokemon yang hendak ditangkap.

Pokemon Go hasil kolaborasi dari Niantic Inc, Pokemon Company, dan Nintendo ini mengusung teknologi augmented reality agar memungkinkan para gamer seakan-akan berinteraksi secara langsung dengan Pokemon.