close
Nuganomics

Wuah.. Emas Antam Terjungkal Lagi

Hari ini, Selasa, 20 Oktober 2015, emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, kembali terjungkal dan mendekati harga termurah selama tiga bulan terakhir. Terjun sebesar Rp 3.000 per gram harga jual emas batangan milik Antam itu kini berada di posisi Rp 563 ribu per gram.

Berlainan dengan harga jual, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam justru naik Rp 1.000 menjadi Rp 504 ribu per gram.

Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki maka Antam akan membelinya di harga Rp 505 ribu per gram.

Terjun bebasnya harga jual emas Anta mini disebabkan melemahnya harga emas global akibat aksi ambil untung investor. Apalagi harga emas sudah mencapai level tertinggi dalam tiga setengah bulan bulan, dan harga emas pun cenderung konsolidasi.

Harga emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex turun.
.
Pergerakan harga emas ini juga didorong dari indeks dolar Amerika Serikat cenderung lebih tinggi terhadap mata uang utama lainnya.

Penguatan indeks dolar AS terjadi setelah tekanan jual yang terjadi. Selain itu, harga komoditas lain seperti harga minyak juga melemah.

Mengutip laman Reuters, Selasa, 20 Oktober 2015, harga emas tertekan setelah laporan data ekonomi AS menguat di akhir pekan lalu.

Harga konsumen AS menguat di awal Oktober. Hal tersebut membuat spekulasi investor kalau bank sentral AS atau The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.

Ekonomi China melambat menjadi enam koma sembilan persen, dan angka ini terendah sejak enam tahun terakhir. Hal ini meningatkan tekanan kepada pemerintah untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Sentimen lainnya yang mempengaruhi harga emas yaitu mengenai batas utang AS. Bila batas utang AS tidak dinaikkan maka akan terjadi shutdown lagi pada awal November.

Namun, sejauh ini pelaku pasar menilai tidak akan terjadi konfrontasi antara anggota parlemen AS.

Selain berbagai faktor di atas, jatuhnya harga emas mennadai pulihnya ekonomi Amerika Serikat.

Hal itu mendorong kenaikan harapan kalau bank sentral AS atau The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Data pertumbuhan ekonomi China pun jadi fokus pelaku pasar.

Menurut data Bloomberg, harga emas sempat sentuh level US$ 1.191,67 pada Kamis pekan lalu, yang merupakan level tertinggi sejak Juni, dan mengurangi pelemahan pada 2015.

Harga emas sempat kembali menguat seiring kekhawatiran atas prospek pertumbuhan ekonomi global telah mengurangi prospek untuk kenaikan suku bunga pada 2015.

Namun, sebuah laporan menunjukkan kalau harga konsumen AS naik lebih dari perkiraan pada Oktober.
Selain itu, secara tak terduga data pemerintah AS menunjukkan kalau klaim pengangguran turun dalam empat dekade

Emas terkoreksi dari level tertingginya, namun pergerakan downside diduga akan terbatas mengingat risiko pertumbuhan global dan perkiraan kebijakan moneter super akomodatif yang masih harus dilakukan.

Emas berjangka turun ketika tanda-tanda kenaikan di pasar perumahan AS akan menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan the Fed dapat segera menaikkan suku bunga.

Emas terlihat berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh National Association of Home Builders menunjukkan bahwa indeks pasar perumahan di AS naik ke level enam puluh empat pada Oktober.

Pelaku pasar akan mengikuti rilis data ekonomi untuk mencari petunjuk kemungkinan Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga.

Namun, data optimis inflasi dan sentimen konsumen juga telah mendorong investor untuk menaikkan spekulasi bahwa para pembuat kebijakan Fed akan menunggu menaikkan suku bunga sampai tahun depan.

Waktu kenaikan suku bunga Fed telah menjadi sumber perdebatan di pasar dalam beberapa bulan terakhir.

Bank sentral AS memiliki dua pertemuan kebijakan yang dijadwalkan sebelum akhir tahun yaitu pada akhir Oktober dan pertengahan Desember.

Sementara itu dalam sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa produksi industri naik di tingkat tahunan pada bulan September, tetapi masih di bawah ekspektasi