close
Nuganomics

Hari Ini Harga Emas Tetap Perkasa

Harga emas berhasil melewati pertengahan pekan ini dengan sedikit terkoreksi, tapi mempertahankan ketangguhannya lewat  pergerakan keuntungan yang solid

Hari ini, Kamis, 08 September 2016, logam mulia ini tetap pada harga kemarin setelah  melonjak lebih dua puluh dollar  pada hari Selasa, menyusul rilis beberapa data ekonomi AS yang melemah.

Dalam kesaksian di depan Komite House Financial Services, Presiden Fed Richmond Jeffrey Lacker dan Presiden Fed Kansas City Ester George berusaha terus untuk membangun kembali harapan untuk kenaikan suku bunga akan dilakukan di bulan September.

Lacker mengatakan “ada kasus yang kuat” untuk kenaikan suku bunga, meskipun saya tidak yakin dengan data yang terlihat pada saat ini.

Sekali lagi, perhatikan bahwa inflasi masih jauh di bawah tujuan Fed di kisaran dua persen dan pada kenyataannya baru-baru ini malah berbalik ke level lebih rendah.

Pernyataan hawkish juga datang dari Ester George yang sebenarnya sudah gagal janji ketika berpendapat bahwa sektor tenaga kerja AS yang terus positif akan menjadi momen untuk menaikkan suku bunga tetapi FOMC memilih untuk tetap stabil tidak menaikkan suku bunga.

Kondisi tenaga kerja hanya satu-satunya target dari The Fed yang sudah dimiliki.

Walaupun sebaliknya, seperti kita ketahui kemarin, bahwa indeks kondisi pasar tenaga kerja the Fed telah dirilis negatif dalam tujuh dari delapan bulan terakhir.

Meskipun demikian, pertumbuhan upah dan pengeluaran konsumen tidak menjelaskan secara keseluruhan bahwa telah terjadi sinyal baik pada pertumbuhan ekonomi AS.

Dilaporkan pada hari Rabu bahwa cadangan emas China naik  pada akhir Agustus, dari  cadangan pada akhir Juli

Secara keseluruhan, hari Kamis ini, harga emas  cenderung melemah usai alami penguatan dalam tiga minggu. Pelaku pasar menanti kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat  atau the Federal Reserve mempengaruhi harga emas.

Spekulasi soal suku bunga AS terus berlanjut seiring rilis data ekonomi dan pernyataan pejabat bank sentral AS. Pimpinan the Fed San Francisco John William mengeluarkan pernyataan suku bunga cenderung agresif.

Pada perdagangan Rabu, harga emas turun tipis  Harga emas sempat naik  pada sesi awal perdagangan.

“Kenaikan sudah mencapai tiga setengah  persen untuk emas dalam tiga hari, dan delapan  persen untuk perak mendorong pelaku pasar merealisasikan keuntungan. Saya pikir ini normal untuk harga konsolidasi.”

“ Dengan potensi suku bunga AS bertahan hingga Desember, saya pikir baik emas dan perak masih menarik, dan dapat dibeli bila ada pembalikan arah,” ujar Adam Koos, Presiden Libertas Wealth Management, seperti dikutip dari laman Marketwatch.

Indeks dolar AS diperdagangkan lebih tinggi dua2 persen.

Hal itu turut menekan pergerakan harga emas. Sebelumnya pada perdagangan Selasa, dolar AS sempat melemah seiring laporan indeks sektor jasa AS ke posisi paling rendah dalam enam tahun.

Laporan ini membuat spekulasi the Fed belum akan menaikkan suku bunga pada September. Akan tetapi, ada kesempatan menaikkan suku bunga pada akhir tahun.

Pimpinan the Fed San Francisco John Williams menyatakan lebih baik suku bunga naik secepatnya ketimbang nanti dengan pertimbangan data ekonomi.

The Fed mempertimbangkan data ekonomi untuk menaikkan suku bunga. Bila kebijakan the Fed tak agresif maka berdampak positif untuk harga emas. Bank sentral AS akan melakukan pertemuan pada 20-21 September 2016

Berlainan dengan harga emas global, harga emas lokal yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam justru turun Rp 1.000 menjadi Rp 609 ribu per gram pada perdagangan Kamis ini

Pada sehari sebelumnya, Antam menjual satu gram emas di harga Rp 610 ribu per gram.

Sedangkan untuk harga pembelian kembali atau buyback turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 557 ribu per gram.

Harga buyback ini artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 557 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.