close
Nuganomics

Hari Ini Harga Emas Mengalami Kenaikan

Setelah mengalami tekanan sejak awal pekan, hari ini, Jumat, harga emas dunia mengalami kenaikan akibat menunggu petak politik dagang antara Cina dengan Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumat pagi WIB, investor menunggu perkembangan lebih lanjut perdagangan AS-Cina. Sementara ketidakpastian politik di Washington gagal untuk menggerakkan pasar secara keseluruhan.

Harga emas di pasar spot naik nol koma tiga  persen pada posisi seribu empat ratus tujuh puluh sembilan dolar per ounce. Sementara harga emas berjangka  naik nol koma empat  persen lebih tinggi

Pasar ditahan menunggu dorongan berikutnya, kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

“Ada anggapan oleh pasar bahwa kesepakatan perdagangan ini secara resmi ditandatangani dan tidak akan ada lompatan cepat (dari kedua sisi). Perubahan tentang hal itu akan menjadi penggerak perubahan di pasar,” kata dia.

China pada hari Kamis mengumumkan daftar baru pembebasan tarif impor untuk enam produk kimia dan minyak dari Amerika Serikat, beberapa hari setelah dua ekonomi terbesar dunia itu mengumumkan kesepakatan perdagangan sementara.

Sengketa perdagangan selama tujuh belas bulan telah memicu kenaikan harga emas lima belas persen pada pada tahun itu, dan memicu terjadinya resesi global.

Emas sering digunakan oleh investor sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi.

Investor juga terus mengawasi proses politik di Washington, di mana Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat secara resmi mendakwa Presiden Donald Trump dengan penyalahgunaan kekuasaan.

Ini akan menjadi langkah bersejarah yang akan mengobarkan ketegangan partisan di seluruh Amerika yang terpecah. Namun, Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik secara luas diharapkan tidak menghukum Trump dan mengeluarkannya dari jabatan.

Sehari sebelumnya harga emas tekanan oleh penguatan dollar Amerika Serikat.

Sehari sebelumnya, harga emas global juga mengalami tekanan bersamaan dengan munculnya data manufaktur terbaru Amerika Serikat yang mengangkat selera risiko investor dan mampu melawan keraguan akan perang dagangnya dengan China.

Seperrti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Kamis pagi WIB, harga emas turun  karena terbebani oleh penguatan dolar Amerika Serikat

Sentimen bahwa Bank Sentral AS atau The Federal Reserve  tidak akan memangkas suku bunga dengan segera menjadi mendorong penguatan dolar AS.

Harga emas di pasar spot turun tipis nol koma satu  persen pada posisi seribuempat ratus tujuh puluh empat dollar per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS juga pada posisi yang sama.

“Kekuatan dolar membebani emas, ditambah fakta bahwa adanya kesepakatan perdagangan antara AS dengan China telah menghilangkan keinginan investor untuk masuk ke safe haven seperti emas atau yen,” jelas analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Namun sebagian pelaku pasar memang masih menunggu hasil final dari kesepakatan tersebut. Saat ini yang terjadi merupakan awal dari kesepakatan sehingga ke depannya apapun bisa terjadi.

Data pada hari Selasa menunjukkan output manufaktur AS rebound lebih dari yang diharapkan pada bulan November, sehingga kecil kemungkinan The Fed akan segera menurunkan suku bunga.

Emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang mengangkat biaya bagi siapapun yang mengoleksinya dan mendongkrak nilai tukar dolar AS.

Harga emas di jalur kenaikan tahunan terbesar sejak sembilan tahun silam Kenaikan tersebut didukung oleh kekhawatiran resesi dan sebagai bank sentral utama di seluruh dunia menjalankan kebijakan pelonggaran moneter.

Harga emas hanya bergerak sedikit pada penutupan perdagangan . Data manufaktur yang kuat mengangkat selera risiko investor dan mampu melawan keraguan akan perang dagang Amerika Serikat dengan China.

Data output manufaktur AS pada November menunjukkan perbaikan dan berada di atas estimasi dari para analis dan ekonom. Dengan data manufaktur yang baik tersebut membawa Wall Street ke zona hijau dan mendekati level tertinggi dan menekan harga emas.

“Perdagangan kali ini menjadi persaingan antara harga emas dengan bursa saham,” jelas Kepala Investasi Cabot Wealth Management, Rob Lutts.

Menurutnya, meskipun harga emas tak banyak berubah tetapi ada risiko yang bisa terjadi atau ada kemungkinan penurunan harga emas dalam jangka pendek.

Hal tersebut tergantung dari keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve Jika memang Bank Sentral AS mampu menciptakan suasana yang mendorong pertumbuhan ekonomi maka harga emas akan mengalami tekanan.

Tags : slide