close
Nuganomics

Harga Emas Global Kembali Menguat Hari ini

Setelah mengalami penurunan terburuk   di pekan ini, ,  hari ini, Kamis, harga emas kembali menguat bersamaan dengan ketidak pastian perang dagang

Seperti ditulis laman keuangan “Bloomberg,” Kamis pagi WIB, harga emas  menguat  karena adnay dorongan  sejumlah sentimen mulai dari ketidakpastian perang dagang, ketegangan di Timur Tengah dan aksi protes di Hong Kong.

“Kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta dampaknya terhadap ekonomi global mendorong harga emas menguat. Ketegangan perang dagang mungkin sudah diantisipasi, tetapi eskalasi dan penyelesaian perang dagang masih dicermati pelaku pasar dan belum cerminkan harga,” ujar Direktur GoldCore, Mark O’Byrne s

Harga emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex naik  nol koma empat persen

Sentimen perang dagang masih menjadi fokus pelaku pasar, sebagian besar bursa saham global melemah.

Hal tersebut juga mendorong permintaan emas. Indeks saham acuan AS di wall street juga melemah sehingga pengaruhi pergerakan harga emas.

Awal sesi, harga emas sempat berada di zona positif usai rilis data indeks harga konsumen AS naik persen pada April. Angka itu alami kenaikan tipis sejak Januari.

“Rendahnya inflasi memberikan bank sentral peluang untuk melonggarkan kebijakan moneternya,” ujar O’Byrne.

Selain itu, indeks dolar AS lebih rendah dan imbal hasil surat berharga melemah juga membuat emas lebih menarik. Emas mendapatkan sentimen positif usai imbal hasil surat berharga AS turun tajam pada pekan lalu.

Hal ini seiring investor meningkatkan taruhannya terhadap bank sentral AS yang akan menurunkan suku bunga pada 2019. Rendahnya imbal hasil akan positif untuk harga emas.

Sentimen lainnya pengaruhi pergerakan harga emas yaitu, investor mengamati aksi protes di Hong Kong.

Di Timur Tengah, AP melaporkan, kalau aliansi Iran meluncurkan serangan ke bandara Arab Saudi. Hal ini terjadi sebelum kedatangan Perdana Menteri Jepang ke Iran, yang merupakan kunjungan bersejarah untuk kurangi ketegangan di Timur Tengah.

“Aset safe haven akan berlanjut menguat di tengah ketegangan perang dagang. Penerapan tarif memperketat kebijakan fiskal AS. Harga emas dapat reli di atas  seribu empat ratus dollar per ounce jika perang dagang terus berlangsung,” tulis analis Bank of America Merrill Lynch.

Namun, komoditas lainnya masih akan berjuang. Sentimen perang dagang AS-China dapat berdampak negatif terhadap industri logam. Konsumsi China di antara empat puluh lima hingga enam puluh lima persen dari total kebutuhan dunia.

“Bahan mentah ini sangat sensitif terhadap ekspor dan investasi,” seperti dikutip dari laporan Bank of America Merrill Lynch.

Harga logam lainnya yaitu harga perak untuk pengiriman Juli naik  dan harga platinum melemah

Harga palladium naik begitu juga dengan harga  tembaga

Tags : slide