close
Nuganomics

Harga Emas Betul-Betul Sudah “Gila”

Harga emas dunia sudah semakin menggila bersamaan dengan penguatan pasar saham dan ditundanya kenaikan suku bunga “The Fed”

Dampak dari kebijakan global terhadap suku bunga ini, harga emas lokal, terutama yang dijual PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam meroket k eke angka Rp 596 .000 per gram setelah pagi ini, Kamis, 16 Juni 2016, naik lagi sebesar Rp 2.000 per gram.

Seperti ditulis situs Antam, “Logammulia.com,”  Kamis pagi WIB,  harga beli kembali atau dikenal dengan sebutan buy back, juga  naik Rp1.000 ke level Rp 544.000 per gram.

Banyak para pengamat memprediksi, jika harga emas dunia terus melonjak emas milik Antam akan bisa mencapai Rp 600.000 per gram di pekan ini.

Kenaikan harga emas di pasar global, seperti ditulis “reuter,” hari ini, dipicu oleh kebijakan  Federal Reserve, Bank Sentral AS, yang  memutuskan tidak mengubahsuku bunga

Beberapa saat usai pengumuman itu, harga logam mulia ini sempat mencapai US$ 1.300 per troy ounce.

Melansir laman Wall Street Journal, harga emas berjangka naik setengah persen 0 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Sebelum keputusan the Fed, harga emas untuk pengiriman Agustus, kontrak yang paling aktif diperdagangkan, ditutup naik hampir sangat tipis.

Logam kuning ini untuk tahun ini telah naik dua puluh dua persen, dan  mencerminkan penguatan selama kuartal pertama karena investor banyak yang memilih emas di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global.

Analis melihat petunjuk the Fed lebih dovish saat mengeluarkan pernyataannya, setelah menggelar pertemuan komite selama dua hari.

Meskipun proyeksi median Fed masih mengharapkan akan terjadi dua kenaikan tingkat suku bunga di tahun ini, tapi para pejabat saat ini melihat hanya akan ada satu kenaikan.

Sebab tingkat suku bunga yang lebih rendah adalah hal positif bagi emas, yang tidak membayarkan bunga. Suku bunga rendah membuat logam lebih menarik dibandingkan dengan aset seperti AS Treasurys.

Investor sebelumnya berharap harga emas bergerak secara signifikan, dengan mengacu pada pernyataan pejabat The Fed. David Govett, Kepala Logam Mulia Marex Spectron.

Ia mengatakan dalam sebuah catatan bahwa nada dovish bisa membuat emas bergerak di atas US$ 1.300, sementara komentar hawkish bisa mendorong ke posisi US$ 1.270.

“Semua mata akan berada di konferensi setelah itu,” katanya.

Harga emas ini bergerak ke level tertinggi sejak pertengahan Mei.

Pergerakan harga emas dipengaruhi dolar Amerika Serikat  dan saham tertekan.

Sentimen kenaikan ini usai pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserves pada pekan ini dan referendum Inggris terhadap keanggotaannya di Uni Eropa pada 23 Juni 2016.

Meredamnya harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada bulan ini telah mendorong kenaikan harga emas.

Harga emas reli enam persen sejak data tenaga kerja AS pada Mei lebih lemah dari yang diharapkan. Hal itu mempengaruhi sentimen kenaikan suku bunga the Fed.

“Data pasar tenaga kerja telah mendorong harga naik untuk pengiriman Juni dan Juli. Pada waktu sama ada sentimen referendum untuk Inggris terhadap keanggotaannya di Uni Eropa. Dua faktor ini menguntungkan emas,” ujar Analis Danske Bank Jens Pedersen seperti dikutip dari laman Reuters.

Kekhawatiran terhadap referendum Inggris telah menekan bursa saham global.