close
Nuganomics

Emas Global Makin Menggairahkan

Kebijakan tersembunyi “the fed,” bank sentral Amerika Serikat, yang kemungkinan menunda kenaikan suku bunga perbankan, hari ini, Senin, 05 September 2016, mulai menebar gairah di bursa-bursa Asia dan menggerakkan kenaikan harga emas lokal dan global.

PT Aneka Tambang Tbk langsung merespon spekulasi itu dengan kenaikan harga emas pagi ini, Senin, hingga Rp 4.000 per gram dan membuat harga emas bertengger di angka  Rp 607 ribu per gram.

Kenaikan harga jual ini juga diikuti  harga pembelian kembali atau buyback yang juga naik Rp 4.000 per gram menjadi Rp 557 ribu per gram.

Pada perdagangan kemarin, harga buyback Rp 557 ribu per gram.

Harga buyback ini artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 557 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.15 WIB, ukuran 10 gram sampai 500 gram sudah terjual.

Di bursa Asia, emas berhasil rebound.

Kenaikan ini dipicu  setelah laporan pekerjaan AS untuk bulan Agustus dirilis agak mengecewakan.

Logam emas kembali melompat karena dolar dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS jatuh.

Seperti kita ketahui, beberapa fedspeak pada pekan lalu telah memberikan beberapa pernyataan kebijakan hawkish dan menyebabkan harga emas jatuh tajam serta menempatkan spekulasi kenaikan suku bunga akan dilakukan pada pertemuan FOMC pada tanggal 20 dan 21 September.

Nonfarm payrolls AS naik 151k pada bulan Agustus, di bawah ekspektasi dari 185k. Tingkat pengangguran tetap

Rata-rata penghasilan per jam dan rata-rata jam kerja mingguan dirilis jauh dari perkiraan.

Data tersebut tidak terlampau jelek tetapi telah menumpulkan optimisme pasar tenaga kerja AS dan kemungkinan the Fed akan menahan kenaikan suku bunga AS pada bulan September.

Presiden Federal Reserve Richmond, Jeffrey Lacker dengan cepat memberikan beberapa penyeimbang setiap pernyataan dovishness

“Tampaknya bahwa suku bunga harus secara signifikan dinaikkan lebih cepat daripada sekarang,” katanya dalam sambutannya pada pertemuan sekelompok ekonom di Richmond.

Sementara itu, Bill Gross merangkum outlook investasi baru-baru ini : masalah utama ekonomi pada saat ini terletak pada suku bunga negatif atau nol yang gagal dan tidak memberikan “pelonggaran” yang pada akhirnya berpotensi akan menjadi penyulut resesi.

Kredibilitas forecasting ekonomi the Fed terus memberikan over-estimasi pertumbuhan ekonomi AS. Hal ini, menjadi titik perdebatan apakah ekonomi AS sebenarnya berada dalam resesi atau tidak ?

Tetapi pasar saham telah menunjukkan sebaliknya ketika dukungan suku bunga rendah dan kebijakan moneter Fed membuat saham terus bergerak ke atas.