close
Nuganomics

Emas Antam Lompat Rp 17.000 Per Gram

Harga emas terus melanjutkan tren kenaikannya sejak The Fed menunda kenaikan suku bunga dan terjadinya devaluasi mata uang Cina, Yen. Kenaikan ini menyebabkan emas semakin menguning dalam menghadapi kerugian di pasar saham global.

Di pasar domestik, emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, selama sepuluh hari terakhir telah melonjak sebesar Rp 17.000 per gram dari harga Rp 547.000 per gram ke Rp 564.000 per gram seperti hari ini, Selasa, 25 Agustus 2015.

Di pasar global, permintaan safe haven tampaknya mengimbangi tekanan deleveraging yang terlihat di pasar lain.

Pasar global bereaksi terhadap risiko pertumbuhan dan kemungkinan depresi disinflasi.

Saham saham China jatuh karena ada bukti yang berkembang bahwa China akan mendapatkan tekanan pada target pertumbuhan yang akan membuat hard-landing.

Emerging market, yang sebagian besar ekonomi berbasis komoditas, kemungkinan akan hancur oleh jatuhnya harga komoditas yang akan membuat tekanan disinflasi dan secara bersamaan melemahkan potensi pertumbuhan.

Kejadian di pasar saham saat ini tidak dapat dan tidak boleh disederhanakan. Investor harus cepat-cepat melakukan diversifikasi portofolio untuk memastikan perlindungan yang memadai ketika situasi berpindah ke depresi disinflasi.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak karena risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal sebelumnya menunjukkan kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga.

Seperti dilansir Xinhua, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik.

Emas mendapat dukungan yang luas ketika rilis risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada bulan lalu sesuai harapan untuk peningkatan suku bunga bank sentral AS lebih lambat daripada September.

Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga awalnya pada Juni, tetapi karena data pengangguran buruk bergeser ke September.

Semula, kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan pengembalian karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Emas diberikan dukungan tambahan karena indeks dolar AS turun . Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Emas mendapat dukungan karena laporan yang dirilis oleh The Fed Cabang New York menunjukkan pelemahan yang tak terduga di sektor manufaktur negara bagian New York, juga dikenal sebagai sektor Empire State.

Indeks dolar adalah ukuran dari unit AS terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi para investor.

Sementara itu harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, hari ini, Selasa, 25 Agustus 2015 kembali menguat Rp 1.000 menjadi Rp 564 ribu per. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam tercatat di level Rp 563 ribu per gram.

Begitupula harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” logam mulia Antam juga naik Rp 1.000 menjadi Rp 496 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki maka Antam akan membelinya di harga Rp 496 ribu per gram.

Saat ini Antam menjual ukuran emas dari 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.54 WIB, emas Antam untuk semua ukuran masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Tags : slide