close
Nuganomics

Dua Hari Harga Emas Dunia Stagnan

Harga emas global mampu bertahan ketika menghadapi serangan dolar yang bergerak menguat karena didorong oleh melemahnya mata uang Euro, setelah ada petunjuk kuat bahwa ECB atau akan melakukan kebijakan uang mudah.

Berlainan dengan kondisi emas global, harga emas lokal, hari ini, Jumat, 23 Oktober 2015, kembali terpuruk dan berada di posisi Rp 560.000 per gram setelah turun Rp 3.000 per gram melanjutkan tren mingguannya yang buruk.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas terjatuh karena penguatan dolar Amerika Serikat sehingga mendorong para investor untuk menjalankan aksi ambil untung.

Sebagian besar pelaku pasar melihat bahwa kecil kemungkinan besar The Fed untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini. Mereka melihat bahwa Bank Sentral AS akan menahan aksi pengetatan kebijakan moneter yang telah direncanakan sejak akhir tahun lalu itu.

Dengan ekspektasi tersebut, imbal hasil obligasi akan tetap berada di level rendah sehingga para investor lebih memilih untuk meletakkan investasinya di logam mulia karena keuntungan yang didapat bisa lebih besar.

“Namun karena nilai tukar dolar AS kembali menguat kemudian beberapa investor menggunakan kesempatan untuk mengambil untung sehingga harga emas mengalami penurunan,” jelas broker RJO Futures, Bob Haberkorn.

ECB mempertahankan suku bunga utamanya tetap pada rekor terendah, seperti yang diperkirakan.

Namun, presiden bank sentral Eropa, Mario Draghi mengatakan bahwa tingkat pembelian obligasi dalam program stimulus moneter akan kembali diperiksa pada bulan Desember.

Pasar membaca bahwa ini merupakan konfirmasi secara terang-terangan bahwa QE sebentar lagi akan dilakukan.

Draghi juga mengakui selama konferensi pers akan menurunkan tingkat fasilitas deposit dengan beberapa spekulasi bahwa suku bunga deposito dapat dipotong pada bulan Desember sebesar 10 bps, bersama dengan perluasan program QE.

Jadi apakah mungkin bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember?

Melemahnya mata uang Euro merupakan eskalasi terbaru dari perang mata uang.

Indeks dolar mencapai level tertinggi 5-minggu di saat banyak perusahaan eksportir utama AS melaporkan laba perusahaan berkurang dikarenakan penguatan dolar. Pertanyaannya, jika the Fed ingin meluruskan status dollar, apakah divergensi kebijakan akan dilakukan pada tahun ini ?

Pasar memperkirakan bahwa the Fed akan tetap merespon kebijakan dengan tetap menahan suku bunga hingga akhir tahun, tetapi jika situasi ekonomi terus memburuk maka the Fed juga mungkin harus mempertimbangkan pelonggaran moneter pada tahun 2016.

Indikator ekonomi utama AS terlihat turun pada bulan September. Itu hanya merupakan indikasi terbaru dari risiko pertumbuhan yang sedang terjadi.

Selain itu, krisis plafon utang akan dihadapi. Departemen Keuangan telah memperingatkan bahwa pemerintah akan kehabisan uang pada minggu pertama bulan November.

Di pasart domestik, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Jumat, 23 Oktober 2015, kembali turun.

Harga emas yang dibanderol perusahaan plat merah turun Rp3.000 ke Rp 560.000 per gram.

Jumat pagi, nuga, yang mengutip situs “”Logammulia,” mendapati harga pembelian kembali atau dikenal dengan “buy back” naik Rp 4.000 ke Rp 504.000 per gram.