close
Nuga Tekno

WhatsApp Uji Fitur Kunci Pakai Sidik Jari

WhatsApp dilaporkan menguji coba penguncian sidik jari untuk ponsel Android dalam aplikasi versi beta teranyar.

Aplikasi pesan singkat milik Facebook ini meluncurkan fitur penguncian sidik jari karena banyaknya permintaan.

Sebelumnya fitur ini telah meluncur untuk perangkat iOS. Fitur berupa penguncian sidik jari diuji coba dalam WhatsApp for Android Beta

Apabila pengguna pilihan penguncian sidik jari tidak ada dan tidak sabar untuk mencoba fitur ini, pengguna disarankan untuk melakukan pencadangan pesan dan melakukan instal ulang aplikasi.

Setiap kali Anda menginstal ulang WhatsApp, konfigurasi terbaru dari server diunduh yang kemungkinan berupa fitur tersebut. Namun, apabila fitur itu tidak ada maka pengguna harus menunggu WhatsApp for Android meluncur secara resmi.

Versi sebelumnya sesungguhnya mungkin juga akan mendapatkan fitur penguncian sidik jari ketika versi terbaru yang berisi fitur tersebut meluncur.

Akan tetapi, WhatsApp biasanya memasukkan fitur terbaru yang berisi perbaikan bug dan peningkatan  fitur dalam pembaruan terbaru.

Dilansir dari XDA, fitur penguncian bisa dinikmati oleh pengguna Android dengan sistem operasi Android Marsmallow keatas. Tentu saja perangkat ponsel juga harus memiliki pemindai sidik jari untuk menggunakan fitur ini.

Pengguna bisa menggunakan fitur ini di dalam WhatsApp .

Mengutip WA Beta Info, saat fitur diaktifkan pengguna masih bisa membalas pesan melalui notifikasi yang masuk sehingga mau tidak mau pesan bisa dilihat apabila membuka aplikasi WhatsApp.

Aplikasi juga memungkinkan Anda memilih interval penguncian, tapi opsi interval dirasa terbatas. Pasalnya hanya ada tiga pilihan, yaitu ‘immediately’, ‘After 1 minute’, dan ‘After tiga puluh minutes.

WhatsApp juga dilaporkan menggunakan API sidik jari dari Android, sehingga data sidik jari pengguna hanya digunakan di perangkat untuk autentikasi dan tidak dikirim ke server Facebook.

Sementara itu, fitur baru WhatsApp yang bisa membuat video loop layaknya Boomerang di Instagram kabarnya bakal dirilis untuk iOS terlebih dulu. Setelah meluncur di iOS, fitur yang tengah dalam tahap pengembangan ini baru akan meluncur di Android, seperti dilaporkan WABetaInfo.

Namun, situs yang dikenal kerap memberi bocoran fitur WhatsApp ini tidak memberi keterangan kapan fitur ini bisa diakses publik.

Fitur ini akan muncul di sebagai pilihan pada panel Video Type. Saat ini panel tersebut bisa digunakan untuk merekam video dan membuat video GIF. Video bisa dibuat menjadi ala Boomerang jika video punya durasi kurang dari 7 detik. Video Boomerang ini bisa dikirim ke daftar kontak dan dikirim ke pembaruan status.

Fitur Boomerang dihadirkan Instagram pada 2015 untuk menyaingi popularitas Vine milik Twitter. Vine awalnya dirancang sebagai media sosial berisi video pendek sepanjang 6 detik dan bisa diulang-ulang (loops).

Instagram dan WhatsApp saat ini berada di bawah satu induk, Facebook. Pada akhir 2016, Facebook menambahkan fitur Boomerang untuk Instagram Stories.

Sebelumnya, WhatsApp kerap diisukan tengah mengembangkan berbagai fitur. Namun dari sekian rumor yang beredar, dua fitur yang sudah meluncur adalah group call dan stiker.

Fitur stiker memungkinkan WhatsApp untuk membuat sendiri stiker yang akan digunakan dalam pesan instan tersebut. Sementara fitur group video call membuat pengguna bisa melakukan panggilan telepon menggunakan video hingga ke empat orang.

Sebelumnya,  celah keamanan di WhatsApp yang bisa digunakan untuk membajak isi pesan cukup meresahkan. Pasalnya, celah keamanan ini membuat pesan asli bisa disabotase dengan pesan yang telah diubah oleh pembajak.

Sebelumnya diberitakan WhatsApp memiliki celah keamanan siber ini membuat orang jahat bisa mengubah isi pesan yang sudah dikirim seseorang.

Misalnya pesan berisi, “kamu akan dapat kenaikan gaji lima ratus ribu” diubah menjadi “kamu akan dapat kenaikan gaji sembilan ratus  ribu”.

Celah keamanan itu bisa menipu pengguna agar percaya bahwa mereka mengirim pesan pribadi ke satu orang, padahal sebenarnya pesan mereka masuk ke grup.

Selain itu, celah keamanan ini juga bisa membuat seseoarang untuk mengubah identitas pengirim pesan dengan menggunakan fungsi ‘kutipan’ atau ‘quote’.

Untuk itu peneliti keamanan di Kaspersky, Victor Chebyshev menyarankan agar pengguna selalu melakukan konfirmasi pesan dan melakukan pembaruan aplikasi untuk menutup celah keamanan ini.

“Kami sangat menyarankan untuk terus memerhatikan kapan pembaruan WhatsApp dirilis dan segera lakukan pengunduhan versi terbaru agar tetap aman,” katanya seperti dikutip dari siaran pers

Ia mengatakan celah keamanan memang harus diperhatikan. Pasalnya banyak potensi terjadinya kejahatan akibat celah keamanan ini. Akan tetapi, bukan berarti pengguna harus berhenti menggunakan WhatsApp.

“Kami sangat menyarankan untuk terus mengawasi kapan pembaruan WhatsApp dirilis dan segera lakukan pengunduhan versi terbaru agar tetap aman,” tuturnya.

Menurutnya celah keamanan ini berpotensi pada munculnya tuduhan-tuduhan yang merugikan akibat menyebarnya pesan palsu.

Oleh karena itu, Victor juga menyarankan agar pengguna melakukan konfirmasi ke penulis pesan apabila tidak yakin bahwa pesan tersebut dikirimkan oleh penulis.

“Para pengguna harus sangat berhati-hati saat berkontribusi pada percakapan dalam grup. Jika ada keraguan selama berlangsungnya korespondensi, konfirmasikan identitas penulis dalam percakapan pribadi,” ujarnya.

Sebelumnya, celah keamanan WhatsApp ini diumumkan oleh perusahaan keamanan siber Chekpoint. Namun, celah keamanan itu telah berhasil diperbaiki oleh Facebook.

Facebook yang notabene pemilik WhatsApp belum memberikan komentar soal masalah ini. Vanunu mengatakan Facebook telah memberi tahu mereka bahwa masalah lain tidak dapat diselesaikan karena ‘keterbatasan infrastruktur’ di WhatsApp